HAPPY READINGS GENGS
BAB 34
Permainan kembali dimulai, kali ini Ben memutar botolnya. Botol berputar kencang hingga dengan perlahan botol itu menunjuk kearah Kennie.
"Pilih Truth atau Dare?" Tanya Randy
"Gue pilih Dare" jawab Kennie cepat
"Kok Dare sih, kanapa bukan Truth aja" Oceh Ben, Kennie manautkan alisnya bingung.
"Serah gue dong, yang pilihkan gue juga" balas Kennie tidak kalah sengit, Ben mendengus sebal.
"Bisa tidak, jangan cari masalah mulu" Tambah Kennie, Ben mencibir
"Sapa cari masalah sih? Gue kasih saran doang dibilang cari masalah" Balas Ben tidak kalah ketus.
Reno, Randy, dan Dini menatap cengo, pasangan ini selalu saja berdebat. "STOP" teriak Dini sudah jengah.
"Diam lo" jawab mereka serempak, Dini mengatup rahangnya. Bila terus begini bisa-bisa perang dunia kelima.
Randy, Reno, dan Dini tahu bahwa keduanya memiliki sifat yang sama, yaitu keras kepala. Dan sama-sama tidak mau kalah apalagi mau mengalah. Mereka dihadapkan pasangan yang begitu aneh bin ajaib. Karena setahu mereka, pacaran itu harus saling menyayangi. Saling mengalah satu sama lainnya. Tetapi, ia melihat Kennie dan Ben berbeda. Sangat jauh berbeda. Ia melihat seperti kucing dan tikus, tidak pernah akur. Walaupun mereka pacaran. Dini menghela nafas pelan.
"Woiii, pasangan aneh, berdebat mulu kerjanya" Oceh Reno seketika keduanya menoleh menatap tajam kearah Reno, yang menampakkan senyum dengan deretan gigi putihnya.
"Peace, Biasa aja kale tatapnya." Sambil mengangkat dua jemari membentuk V
"Tantangan dari gue, lo main Biola dihadapan kami semua" kata Dini sambil menyodorkan sebuah alat music yang digesek itu. Dini menyodorkan Biola tersebut kearahnya. Dengan senang hati Kennie menerimanya. Reno yang mengambil kursi lalu menyuruh Kennie duduk sambil memainkan Biolanya. Kennie yang mulai menyangga biola ke bahunya lalu menopang dengan dagunya. Perlahan Kennie mulai menggesekkan stick ke senar biola. Alunan music mulai terdengar begitu indah. Kennie memainkan dengan sepenuh hati. Ia mulai menumpahkan isi hatinya lewat music. Karena music Kennie bisa menenangkan hati dan pikirannya. Semua menatap Kennie seolah melihat seorang professional dalam memainkan segala genre.
Suasana begitu hening tidak ada suara kecuali suara alunan music yang begitu indah. Ben menganga seolah mata tidak berkedip. Ia melihat begitu jelas dimata Kennie ada tersirat luka yang ia pendam selama ini. dan Ben tahu itu. seolah tahu Kennie yang begitu tegar.
Air mata itu menetes di pipi Kennie, dan masih tetap memainkan alunan lagu begitu menyayat hati. Ben yang memahami isi hati Kennie saat ini.
"Segitu sakitnya lo," gumam Ben yang merasakan hal yang sama.
Ben hanya bisa tertunduk lesuh, Dini menoleh melihat Ben yang langsung mendongak menatap Kennie begitu dalam, sampai Dini tidak bisa mengartikannya tatapan Ben. Reno menatap Kennie tanpa berkedip tanpa sadar ia berdiri menari balet. Randy yang melihat aksi konyol Reno, menahan tawanya. Reno seperti penari latar di sebuah panggung.
Ben dan Dini yang tersadar, begitu melihat pemandangan kocak dihadapannya saat ini. Dini menutup mulutnya agar tawanya tidak pecah. Emang dasar somplak Reno yah. Dini begitu heran kenapa juga ia memiliki pacar begitu somplaknya seperti Reno. Dini hanya bisa menutup muka menahan malunya. Sedangkan Randy hany diam ketawa dalam diamnya.
Tawa Ben pecah saat Reno tersengkur jatuh dilantai, diikuti oleh Kennie yang berhenti memainkan biolanya. Kennie yang sedih seketika berubah menjadi ketawa lepas saat melihat Reno yang jatuh kesakitan karena ulahnya sendiri.
Tawa mereka langsung pecah begitu saja, saat tadi tertahan. Ruangan yang tadinya hening kini berubah menjadi riuh. Karena aksi konyol Reno.
Reno berdiri sambil mengusap bokongnya yang sakit, ia berjalan pincang seperti kakek yang kesakitan.
"Makanya kalau tidak bisa menari jangan menari. Kan begitu deh hasilnya. Encokkan lo" Tukas Dini membantu Reno berjalan menuju sofa.
"Lo cocok jadi kakek-kakek tuwir. Aja sekalian" Ledek Randy pada kembarannya
"Lagian sapa suruh menari, hahaha" sahut Ben dengan tawanya
Disaat sedih Kennie bisa merasakan arti persahabatan yang seutuhnya. Kennie tersenyum lebar saat melihat sahabat-sahabatnya yang begitu menyebalkan walaupun kocaknya ampunan. Meski rada menyebalkan tetapi Kennie sangat senang memiliki sahabat seperti mereka.
"Terima kasih Tuhan, Engkau telah menghadirkan mereka di kehidupanku yang kelam ini" ucap Kennie dalam hati.
"Keren tahu menari saat Kennie main biola." Ujar Reno mengagumi Keahlian Kennie.
"Hahaha, Enggak usah. Kalau encok begini sapa yang mau urut lo, bego" Sarkas Dini sekaligus kwatir melihat keadaan Reno yang mengenaskan.
###
"Jadi! Jeny dulu sahabat lo" Angguk Dini setelah mendengar cerita dari Kennie
"Tepatnya mantan sahabat" Tukas Kennie sewot, Dini hanya terkekeh
Tepat saat ini mereka berada di taman belakang sambil duduk menikmati pemandangan alam sekitar yang begitu menyejukkan hati. Dini begitu senang karena Kennie sudah kembali menjadi hangat lagi. Dini sudah mengetahui semua tentang Kennie walau tidak sepenuhnya.
Dini begitu bahagia saat melihat sahabatnya sudah bisa tersenyum. Sudah tiga bulan ia mengenal Kennie lebih jauh. Selama dua tahun lalu Dini tidak pernah melihat Kennie tersenyum. Saat melihat ketiga lelaki sedang bermain bola. Ben menoleh tersenyum sementara Kennie hanya menampakkan senyum tipis walau sedikit.
Pemandangan gunung sekitar Villa menambah kesan indah, dengan banyaknya pepohonan dan sawah yang berada di sekitar Villa. Kennie masih menatap kedepan sesekali ia menghirup udara segar.
Ben, Reno, dan Randy datang menghampiri mereka. dengan keringat diwajah yang bercucuran. Seketika Ben mengambil orange jus lalu ia tegukan hingga tandas, "Kehausan lo" Tukas Kennie melihat Ben menaruh gelas di atas meja.
Dini dan Reno makin mesra dihadapan Randy. Ben dan Kennie menatap jijik keduanya pasangan alay menurut Kennie.
"Gue juga dong, pengen di gituin kayak mereka" rengek Ben pada Kennie,
"Manja amat sih, lo" cibir Kennie masih tetap acuh, sedangkan Randy menahan tawanya.
"Dua pasangan aneh" gumam Randy lalu beranjak masuk karena dia selalu menjadi nyamuk tanpa pasangan.
"Ngapain masuk?" Tanya Reno melihat adik kembarnya merasa risih menjadi nyamuk mereka.
"Mau masuk gue, dari pada gue jadi nyamuk mulu" teriak Randy didalam Villa
Kennie yang menyusul masuk "Mau kemana?" Tanya Ben menatap kepergian Kennie. "Masuk, pake Tanya lagi" ketus Kennie, Ben hanya bisa diam sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Karena merasa heran memiliki pacar yang super duper aneh seperti Kennie.
"Pacar lo aneh" Sahut Reno, menatap Ben Iba.
Dini beranjak masuk kedalam, Reno melihat Dini masuk begitu saja tanpa sepatah kata pun Ben yang terkekeh "Cewek lo yang aneh" balas Ben yang medapat pelototan dari Reno.
###
Nahh Gengs, Mungkin disini kalian akan menemukan keseruan dari Kennie, Ben, Dini, Reno, dan juga Randy....
Maaf juga Gengs karena di part ini hanya sedikit. mungkin di part selanjutnya akan lebih banyak lagi. maaf gengs....
tetapi jangan lupa juga Vomentnya. karena ini akan menjadi revisi ...
makasih kalian sudah pantengin ini, Makasih buat #SahabatKennie yang selalu menemani Kennie.
Tetap terus panatengin yahhhhh
Jangan lupa juga pantengin "Love In Silence", "Lensa", dan juga judul baru akan segera aku up
KAMU SEDANG MEMBACA
Kennie [END]
Teen FictionJudul sebelumnya : Mengapa Aku Berbeda? Berganti : Kennie Mungkin sebagian orang tak mengenalku hanya melihat dari sisi kiriku. Aku hanya manusia biasa. Yang memiliki mimpi yang sama seperti mereka. Mungkin aku dikenal hanya sosok pejengan yang t...