BAB 30

650 24 0
                                    

HAPPY READINGS

BAB 30

Kennie yang baru saja memarkirkan skuternya di garasi, mematikan mesin, dan menyimpan helm pengamanannya. Kennie melangkah masuk hingga langkahnya terhenti saat Dony tiba-tiba menghalangnya. Kennie menghembuskan nafas panjang kesal pada kakaknya.

"Bang, Kennie mau kekamar capek tahu." kesal Kennie pada Dony, Dony yang melipat kedua tangannya di depan dadanya. Lalu menatap Kennie dengan senyum menyeringai.

"Dari mana aja? Kok bajunya rapi banget. Kayak kerja kantoran lagi?" Tanya Dony yang tingkat kepengetahuan akut.

"Abang yang paling cakep dan ganteng. Tumben banget Tanya. Kepoo amat sih jadi orang" Balas Kennie acuh

"Jawab dulu." Ucap Dony tegas

Kennie hanya menghembus nafas gusar "Bang, gue capek mau istirahat abis kerja. Dan gue pengen istirahat Bangg" teriak Kennie tanpa sadar ia keceplosan soal ia bekerja dan langsung membekap mulutnya.

Dony yang terkejut menatap Kennie intens "Lo kerja. Kerja apaan?" Tanya Dony mulai kepo

"Mak-mak-Maksud Kennie kerja tugas sekolah Bang" jawab Kennie gegalapan hingga ia melangkah naik keatas. Kennie menghembus nafas lega saat sudah berada di kamar. Ia melempar badannya di Bed Qween sizenya. Ia merebahkan badanya. Ada senyum terukir di wajah Kennie saat mengingat perdebatannya dengan Ben.

Mengapa jug ague jatuh cinta sama cowok tengil Ben, Pikir Kennie.

Dony yang masuk kekamar Kennie, secara tidak langsung ia melihat Kennie sedang senyum-senyum sendiri. Dony menyerngit dahi bingung.

"Ini adek gue, abis kesambet apaan ya. Pasti kesambet kuntilanak ya. Atau ketemu genderuwo" Alibi Dony yang mulai ngaco. Dony yang mendekatkan wajahnya mengamati wajah Kennie hingga-

ARGHHHH

Teriak keduanya, seketika Dony menutup kedua telinganya saat mendengar suara cempreng dari Kennie.

"Masya Allah Dek, itu suara apa toa sih" geram Dony, yang mendapat cibiran dari Kennie.

"Ish, Abang ganggu aja deh" kesal Kennie, lalu Dony duduk disamping Kennie. Dony yang mengamati wajah adiknya yang berubah menjadi merah merona. Dony yang tersenyum jahil.

"Ciyee, lagi mikirin siapa hayooo. Gue tahu pasti cowok yang selalu nunggu didepan jemput lo. Dan lo selalu ribut sama dia. Kalau tidak salah namanya Ben" pikir Dony, Kennie menatap geram.

"Dari mana Abang tahu kalau Ben selalu jemput gue. pasti Abang menguntik gue ya" Tanya Kennie mengintrogasi Abang sendiri.

"Ciyeee, adek gue lagi jatuh cinta" teriak Dony beranjak dari tempat tidur Kennie, Kennie menatap geram karena kesal melihat tingkah Dony. Kennie yang melempar bantal kearah Dony namun tidak tepat sasaran. Dony memeletkan lidah kearah Kennie sambil teriak keluar dari kamar.

Kennie yang menyusul Dony karena geram, "Ish, Dasar Abang ngeselin" teriak Kennie saat turun dari tangga. Dony tetap berlari menuju ruang keluarga. Ranty dan Dody yang melihat kelakuan kedua anak hanya terkekeh sambil menggeleng kepala.

"Mah, semenjak ada Kennie, rumah jadi rame" ucap Dody sambil tersenyum melihat kedua anaknya yang masih berlarian. Ranty tersenyum bahagia.

"Mah, Pah. Kennie sedang jatuh cinta. Lihat tuhh, mukanya merah kayak tomat busuk" ledek Dony masih dengan ketawa lepas.

Kennie mengepalkan kedua tangannya geram "Enggak Pah, Abang Dony tuh. Sudah jelek. Gak laku lagi."

"Wah, Wah, resek lo, ngatain gue enggak laku. Gue ganteng begini" Dony kembali mengejar Kennie

Kennie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang