BAB 25

650 23 0
                                    

Maaf Gengs baru up

HAPPY READINGS

BAB 25

Flashback

Dua Tahun Lalu

Seorang gadis sedang memakirkan skuter motornya tepat di depan rumah bernuansa elegan namun mewah. Gadis itu membuka helm pengamannya lalu berjalan masuk tanpa mengucap salam. Di dalam terdapat tiga orang sedang duduk diruang keluarga seperti biasanya.

"Rika dari mana saja kamu?" Tanya Joy, ayah dari gadis bernama Rika. Rika menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap datar.

"Memang Papi peduli apa sama Rika?" Tanya Rika balik

"Berapa kali Papi bilang jangan puang malam. Lihat Abangmu Reka, ia sangat berprestasi, pintar dan dapat juara dikelas. Sedangkan kamu luntang lantung tidak jelas di luar sana. Papi tidak mengerti mengapa kamu seperti ini. Papi ingin kamu seperti Abangmu Reka" jelas panjang lebar Joy menohok hati Rika

Rika menarik nafas panjang menahan air mata yang ia tahan, mengapa Ayahnya begitu membandingkan dirinya dengan Reka, kakak kembarnya yang begitu dibanggakan oleh Ayahnya itu. mengapa semua orang tidak pernah mengerti keinnginannya.

"Aku bukan Reka, yang bisa Papi banggakan. Aku buka Reka yang bisa di no.1 kan. Karena Papi tidak pernah mau tahu keinginan Rika." Ucap Rika lirih

Sedangkan kedua orang itu hanya diam tidak menanggapi perdebatan antara anak dan Ayah tersebut. Joy sudah geram dengan sikap Rika yang selalu membangkan, Joy yang selalu menyebut Rika sebagai anak brandalan.

"Lebih baik kamu keluar dari rumah ini, dari pada kamu tidak bisa membanggakan kami. Ingat kamu bukan anak saya. Karena kamu tidak pernah mau menuruti apa kata kedua orangtua. Dan jangan pernah kembali lagi" ucap Joy penuh penekanan, segitu tidak dianggapkah Rika pada keluarganya sampai-sampai ia harus diusir oleh orangtuanya.

Kedua orang itu terkejut saat mendengar Joy mengusir Rika, anaknya sendiri. "Makasih banyak, tanpa kalian usir. Saya akan pergi" ucap Rika seketika meninggalkan mereka.

Rika masuk kekamarnya dan melempar tas punggungnya. Segitu teganya mereka terhadap dirinya. Dengan gerak cepat Rika mengambil koper, membuka lemari besarnya. Ia mengambil pakaiannya. Memasukkan kedalam koper secara acak setelah itu ia pergi.

Rika berjalan menuruni tangga dengan mengangkat kopernya. Semua mata memandang tidak suka. Rika berjalan keluar tanpa memperdulikan mereka.

"Biarkan saja dia pergi, nanti juga dia pasti kembali lagi. Mana tahan dia diluar sana" ucap Joy santai yang masih didengar oleh Rika, Rika menyeka air matanya "Segitu tidak pedulinya mereka padaku. Oke, aku akan buktikan pada mereka. bahwa aku bisa, TANPA MEREKA." ucap Rika lirih lalu melangkah keluar.

Menaiki skuter motornya, lalu bergegas pergi. Rika sempat berteriak di atas motornya seperti orang tidak perduli terhadap sekitarnya yang melihat dengan tatapan aneh. Tetapi Rika tidak peduli. Yang penting kekesalannya keluar, amarah redam.

Rika semakin menancapkan gas motornya hingga akhirnya ia tidak sadar jika yang berada di depannya itu ada sebuah mobil sedan sedang melaju dengan kecepatan tinggi.

Brakk

Rika tersungkur jauh, matanya sempat mengerjap lalu ada melihat seseorang dan gelap.

Sebuah mobil ambulance membawa Rika di sebuah Rumah sakit, seorang wanita baya dan seorang lelaki muda itu membawanya kerumah sakit akibat kecelakaan itu.

Kennie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang