HAPPY READING
BAB 04
Dini sedang bermain game piano saat Kennie datang duduk disampingnya dengan wajah datar seperti biasanya. Dini hanya bisa mengehela nafas panjang saat menghadapi teman sebangkunya yang jarang bicara ini.
"Ken, bagi tugas Biologi dong" Pinta Dini yang langsung di turuti oleh Kennie. Tanpa berbicara apapun Kennie menyodorkan buku tulis bersampul kotak berwarna merah. Lalu kembali membaca novelnya yang sempat tertunda.
"Makasih Ken" senyum simpul terpancar di wajah Dini tetapi tidak bagi Kennie yang biasa saja.
Lima belas menit lagi pelajaran Biologi dimulai, dengan cepat Dini menyalin tugasnya.
Dini sudah terbiasa dengan sikap dingin Kennie, walau terkadang Dini ingin mengajaknya berbicara atau sekedar basa basi. Tetapi tidak pernah berhasil. Sesekali ia menoleh kearah pintu hanya untuk sekedar mengecek guru yang datang.
Bu Leni selaku guru Biologi pun datang dengan membawa beberapa buku yang ia pegang. "Siang semua" sapa Bu Leni, "Silahkan kumpul tugas Biologi kalian di depan" lanjutnya.
Dengan wajah panic Dini mengerjakannya, soal-soal yang tersisa. "Aduh, gimana nihh?. Mana tugas sudah dikumpul segala lagi." cemas Dini mempercepat menulisnya.
Bu Leni yang memperhatikan Dini dan Kennie yang belum mengumpulkan tugas ia pun memanggil mereka.
"DINI ANJAYA"
"KENNIE AZZURA MAHENDRA"
Yang dipanggil langsung tersentak kaget, "Ada apa, Bu?" Tanya Kennie, Dini beranjak dari bangkunya membawa dua buah buku tulis dan diberikan pada Bu Leni. Kennie yang melihat bernafas lega.
"Oke, sekarang kalian buka bab 04 untuk pelajaran selanjutnya, dan disana terdapat tugas untuk minggu depan dan hari ini kita quis" jelas Bu Leni, membuat semua siswa berwajah lesu.
"Kok quis lagi sihh?" dumel Dini, Kennie menoleh menatap iba. Bu Leni membagikan selembaran kertas soal pada semua siswa dikelas. Dalam keadaan tenang Kennie mengerjakannya. Kennie memang senang dengan pelajaran Biologi. Karena pelajaran Biologi sangat menyenangkan baginya tapi tidak bagi teman sebangkunya, Dini. Ia begitu sulit mengerjakan soal. Baginya Biologi adalah pelajaran tersulit apalagi harus menghafal nama latin dan sebagainya. Biologi dan kawanannya adalah pelaran sulit.
Beberapa menit kemudian seorang guru datang dengan seorang lelaki berparas janggung dibelakangnya. Berdiri dengan kedua tangan di maksudkan kedalam saku celananya. Lelaki itu tersenyum pada semua siswa.
"Maaf Bu Leni ganggu kegiatannya. Ini ada siswa baru pindahan. Dan ia masuk dikelas ini" ujar Pak Bomar
"Kalau begitu saya kembali ya," lanjutnya dan pergi meninggalkan kelas.
"Silahkan perkenalkan namamu, dan duduk dibangku belakang Kennie" ucap Bu Leni yang diangguki oleh siswa baru itu.
"Hey semuanya, Kenalin nama saya Reka Adiwijaya. Bisa di panggil Reka"
"Hallo Reka, ganteng amat sihh" sahut salah satu siswi
"Huhhhhhhh" sahut semua siswa Kecuali Kennie,
Kennie mematung saat mendengar nama yang tidak asing baginya, tetapi ia tidak mendongak sama sekali. "Mungkin gue hanya ilusi aja" gumamnya dalam hati, dan kembali melanjutkan soal yang dikerjakannya.
Reka berjalan dengan sorot mata tidak lepas dari Kennie, dan duduk tepat dibelakangnya.
"Oke, sepuluh menit lagi kumpul" ucap Bu Leni membuat semua siswa cepat mengerjakan soal. Tepat waktu, Kennie selesai dan mengumpulkannya. Kennie berjalan keluar tidak lupa membawa buku novel yang dipegangnya. Lima menit kemudian bell istirahat bordering keras membuat semua siswa keluar berhamburan. Termasuk Reka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kennie [END]
Teen FictionJudul sebelumnya : Mengapa Aku Berbeda? Berganti : Kennie Mungkin sebagian orang tak mengenalku hanya melihat dari sisi kiriku. Aku hanya manusia biasa. Yang memiliki mimpi yang sama seperti mereka. Mungkin aku dikenal hanya sosok pejengan yang t...