KRING!
Bel pulang sekolah tak terasa berbunyi. Dave segera menuju ke parkiran. Sembari menunggu Dave hanya mengecek-cek postingan IG.
"DAVE! WOY!"
Nata menyusul Dave dengan tergesa-gesa ke parkiran.
"S-sorry gue telat."
"Gakpapa kok. Udah ayo berangkat! Nanti anak-anak kelas nyariin, lho!"
"I-Iya."
***
"Nah coba ada yang tau siapa penggambar lukisan ini gak? Nanti Kak Nata kasih hadiah!"
"Aku, Kak!!"
"Si Van Gogh Gogh itu ya??"
"Beneerr! Yey selamat Jaka! Ini ya kuas edisi terbaru yang sekarang lagi sering dipakai para pelukis lokal buat kamu!"
"Wah! Temen-temen! Lihat! Gila, lho! Keren gak?" Jaka memamerkan kuas barunya selayaknya apa yang dilakukan para anak seusianya.
Mereka saling berkumpul dan berbicara tentang hal-hal random.
Setelah waktu jeda sejenak itu selesai, mereka saling bersalaman dan berpamitan dengan Dave dan Nata, melambaikan tangan mereka dan pulang.
Ada yang saling bergerombolan naik sepeda, motor karena jarak rumah yang lumayan jauh, ataupun jalan kaki bersama temannya karena jarak dekat.
Nata kemudian duduk di bangku lama itu. Menghela napas panjang dan menatap Dave.
"Pulang, yok?"
"Emm, oke."
Mereka mengambil tas mereka dan segera pergi. Kali ini Dave mengantar Nata ke depan pintu rumahnya yang berjarak dekat itu dan berpamitan.
"Udah disini aja. Makasih udah mau nganterin. Lo beneran gak mau gue ambilin minum?"
"Gak usah gakpapa. Gue udah seneng liat anak-anak puas sama ajaran kita hari ini."
Nata tertawa sebentar.
"Karena itu juga kita bokek beli kuas kayak gitu." ia melanjutkan tawanya.
"Ada-ada aja lo, Dave. Untung iuran."
"Beli di Mang Arif napa? Diskon, tuh pasti! Hahaha!" Dave ikut tertawa.
Konyol memang. Tapi apabila mereka senang Dave dan Nata pun ikut senang.
"Lo habis ini sibuk, gak?"
"Wah, iya! Maaf ya. Kenapa emang? Lo mau ngajak pergi, oh gue mau pergi nanti hehe." ucap Nata dengan kepekaannya yang barbar.
"Oh, ya udah. Lo jangan lupa istirahat."
"H-Hah?"
Salting, gosh! Paniknya.
"I-Iya, haha. E-Elo juga jangan kecapekan, ahahah he-eh." gaya Nata mengiyakannya dengan canggung.
"Udah. Gue balik ke kelas, mau ambil motor. Bye."
"Bye."
Nata masuk ke dalam dan menutup pagar luar. Ia masuk ke kamar dan mendapati kakaknya yang sedang memijat Papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NÜ
Teen FictionTalia dan Erryl adalah sahabat dekat dari kecil. Keduanya sering terkena bully-an dan caci maki mengenai fisik saat itu karena maraknya kejadian pembullyan. Mereka selalu saling melindungi satu sama lain tanpa menyadari perasaan mereka masing-masing...