(24)

30 8 0
                                    

"A-All these decorations just for me..? Are you kidding?! Bagus banget sumpah dekornya! Aww! You're the sweetest sweetheart!"

"Yep! Iya, kamu suka, kan?"

"Suka banget! Gila bagus! Kamu pilih semua ini sendiri, ya?"

"Iya.. emm, ya sedikit bantuan cuma gak penting lah ya yang penting hampir semua aku yang buat haha!"

Suara melekat yang tak asing itu seketika membuat raut muka Nata 360° berubah. Balon di tangannya jatuh begitu saja dan menginjaknya hingga meletus.

PLOP!

"Itu apa, sayang?"

"Balon mungkin, kan banyak balon disini."

Gadis itu mengangguk dan saling bertatapan saat duduk di kursi seperti sepasang lovebirds.

Nata yang semakin gemas mempercepat langkahnya.

D-Dar! Lo prank in gue sampe segininya banget! Lo gak mungkin punya pacar! Lo tau kan kalo gue Talia masa lo se bodoh itu?!

GREP!

Ia menarik lengan kanan Darryl erat untuk berdiri. Darryl dan gadis itu terkejut melihatnya sehingga gadis itu ikut berdiri.

"Dar? Kalo mau surprise in gue jangan gitu dong caranya. Gak kasian gue apa sampe lo pura-pura bikin dekor buat orang lain padahal buat gue?" Nata memegang lengan Darryl erat.

"Lo kok bisa disini? Surprise? Buat lo? Surprise apa?"
tanyanya tidak mengerti.

"Lo masa gak inget besok apa? Lo juga inget gue, kan?"

"Besok kan Selasa. Lo kan emang Nata kan? Natalia Serena. Apal gue."

"Pst, Dar. Cewek ini siapa? Kamu kenapa dipegang dia?" bisik gadis itu.

"O-Oh!" dengan cepat ia menepis tangan Nata.

"Lo kenapa sih, Nat? Akhir-akhir ini lo aneh. Gue kan bikin surprise buat cewek gue, Agatha doang. Emang kenapa?"

"C-Cewek? Lo?"

Agatha mengangguk cepat.

"Kita 1 setengah tahun LDR. Sedih, ya? But gladly aku dipertemuin lagi sama dia today. He made a big surprise for me! Tuh coba liat! Bagus! Katanya hampir semua alami dia sendiri yang milih! Tau selera aku banget sih kamu!" ujarnya senang dan menepuk bahu Darryl manja layaknya pasangan mesra.

"Dar? Lo gak inget sama temen kecil lo sendiri? Lo udah gak jatuh cinta sama gu.. e.. lagi?"

"Nat? Seriously jangan bercandain gue! Kita baru ketemu sebulan atau dua bulan."

"Tapi, Erryl? Talia? Lo inget, kan?!" Nata berbicara sendu.

"Erryl? Panggilan gue dari lahir cuma Darryl, Nat. Gak ada yang lain. Talia juga siapa? Gak pernah denger."

JLEB!

"T-Terus lo b-beli semua h-hiasan ini cu-cuma buat ce-cewek it-t-tu?" Nata mulai gagap dan matanya sedikit berkaca-kaca.

"Iya. Buat siapa lagi? Emang lo pikir buat siapa?"

J-Jadi selama ini perkiraan gue s-salah? Erryl bener-bener gak ada?

"Tapi Dar,kenapa lo ngajak gue ke mal?! Beli semua dekor itu?!" Nata mulai menjadi emosional.

"Soalnya temen cewek gue yang deket cuma lo, dan ternyata selera lo juga bagus. Makasih ya, pacar gue seneng ternyata." ujarnya polos tanpa merasa bersalah.

"Kenapa lo bertingkah kalo lo suka sama gue?!"

"Em kamu temennya Darryl, Darryl itu orangnya ramah sama semua orang. Mau cewek mau cowok. Jadi memang banyak cewek yang suka kegeeran karena itu, tapi dia udah bahagia sama gue." raut Agatha bahagia.

Nata langsung memeluk Darryl erat.

"E-Erryl! Jangan bohongin Talia! Gue tau lo cuma boong! Lo sayang kan sama gue?! Lo cinta kan?! Lo cuma boong kan?!"

"Nata cukup!!"

"Dar! Semua ini gak bener kan?!"

"Nat, gue gak pernah ada perasaan sama lo!" ujarnya setengah berseru.

"Dar lo itu Erryl kan?! Gue yakin dari awal kita ketemu di Mang Arif lo itu pasti Erryl! Lo baik kayak dia!!" matanya benar-benar mulai meneteskan air mata.

"Nata!! Semua orang sifatnya bisa berubah!!"

"Lo selalu mau pergi sama gue kok, Dar!"

"Itu semua karena dipaksa lo, Nata!!!" Darryl mulai merasa muak.

"TERUS INI SEMUA APA?! GUE TERLANJUR SAYANG SAMA LO, DAR! LO SELALU NGINGETIN GUE SAMA ERRYL YANG BAIK DAN RAMAH KAYAK LO!"

"DAN GUE NAJIS DARI AWAL KARENA LO SELALU DEKETIN GUE KARENA GUE SELALU LO ANGGEP ERRYL-ERRYL GAK JELAS ITU, NATA! GUE MUAK GUE MALU DILIAT ANAK SEKOLAH SAAT LO NGAJAK GUE KELUAR BELI MINUMAN JAJANAN DAN LO MAKSA GUE PADAHAL GUE GAK MAU, NAT! GUE GAK MAU! DAN LO SELALU MAKSA GUE SEOLAH GUE TEMEN KECIL ANEH LO ITU!"

Darryl benar-benar mengeluarkan seluruh benaknya dan membuat Nata kehabisan kata-kata.

Nata menangis sejadi-jadinya. Seluruh bajunya penuh terjatuh air mata.

"Gue sayang lo, Dar!"

"Lo gila, Nat! Gue udah punya pacar dari 2 tahun lalu, Nat! Gue sayang sama dia! Jangan ganggu gue, Nat! Itu bikin gue risih dari awal! Gue gak suka sifat lo itu!"

"Tapi-"

Bruk!

Ketika hendak memegang tangan Darryl, ia menepisnya kasar hingga Nata terdorong dan plastik yang berisi kamusnya itu jatuh ke genangan air kecil

"D-Dar?" ucapnya lemas.

G-Gue kurang baik ya buat lo? Kurang cantik? Gak sempurna? Kenapa gue gak bisa sih diijinin bahagia sama jodoh gue sekali aja?

Yang Nata pingin cuma Erryl balik sama Nata! Cuma Erryl tapi kenapa lo gak pernah muncul buat nolongin gue, Er?

"Agatha?"

"Iya! Sebentar!" ucapnya sedari tepi kolam.

"Udah. Kita ke sana aja daripada disini. Nanti aku balik kesini, Tha."

Nata semakin terasa terpojok. Ia terus menerus menangis dengan matanya yang sembap.

Nata merasa bodoh kenapa ia selalu merasa terlalu PD dengan dirinya, padahal tidak semua orang yang bertindak baik padanya berarti menyukainya. Nata benar-benar merasa kecewa. Seharusnya ia hilangkan sifat itu dan lebih segera bertanya dengan tegas mengenai Erryl padanya.

Ia bergegas menarik baju Darryl.

"Dar-"

Darryl segera menepisnya.

"Nat, gue udah punya pacar. Malu sama diri sendiri, Nat. Jangan jadi murahan. Gue baik sama lo tapi lo malah mau ganggu hubungan gue."

Nata hanya terdiam. Darryl meninggalkan tempat itu bersama Agatha.

"R-Ryl."

Nata duduk terdiam menatap buku barunya yang rusak dan kotor itu. Sama seperti pemiliknya sendiri.

Terasa  justru terbuang,dijauhi,dan dibenci padahal ia sudah mau merubah dirinya menjadi kepribadian yang baru dan lebih baik.


Kau yang sembunyi
Di manakah kini engkau mendengarkannya?
Simak sebuah syair dan kalimat
Tegar perasaanku padamu

Setelah kau ingkari
Tanpa ada bahasa yang bisa 'ku mengerti
Entah di mana dirimu di mana hatimu
Bicara yang jujur Jangan kau larikan diri
Entah di mana dirimu di mana hatimu
Kau biarkan 'ku menerka tak tentu

Lagu itu teralun di telinganya.

-♡,arinelle

NÜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang