(39)

12 5 0
                                    

"Woi-woi, udah belum nih?" bawel Chandra sedari tadi.

Rupanya mereka mempersiapkannya sampai sore karena mereka cukup malas dan tidak memungkinkan untuk membuatnya sedari rumah dan takut jika goyang maka akan berantakan.

"LAH ELO DARITADI CUMA NGE-AC DI  DEPAN. BANTUIN KITA-KITA DI BAGASI KEK?!" tegur mereka semua di belakang mobil secara sinis.

"Matiin aja mesinnya. Kan nggak butuh," lerai Jeremy.

"NO, NOOOOO!!"

"Maafin temen gue ya, Kak. Hehe," malu Nata pada Lucas. Lucas hanya menggeleng kecil dan tertawa.

"Tau tuh, mobil dia juga bukan," gerutu Reyn. "Jer, udah matiin?" lanjutnya.

"Udah sayang," jawab Jeremy dengan manis namun masih saja datar

"OH MY GOD SWEET BANGET, TAMBAH SAYANG!" Reyn memeluk Jeremy kembali dengan sangat erat.

"Oke aku nggak akan pernah mau gitu lagi," sontak Jeremy menjaga jarak dengan Reyn. William dan Bambang menertawakan Reyn dengan muka yang mengejek.

"Diem lo berdua! Bantuin gue nata nih piring, taplak, sama kurang lampu-lampu aja sekalian, sesuai rencana udah mulai malem kan?" perintah Reyn profesional.

"Excuse me?" toleh Nata dilanjutkan dengan jitakan kecil dari Lucas. "Sok inggris lo, Nat. Padahal dulu di Aussie lo malak-malak minta gue ngajarin lo gara-gara takut nggak bisa ngomong."

"Berisik lo, Kak."

Setelah 45 menit berlalu, tampaknya
hampir seluruh persiapan sudah selesai. "Kurang apa uy?" Bambang seketika membuka percakapan kembali.

"Oh, iya!" Nata sontak menuju ke kursi depan dan mengambil suatu bingkisan.

"Wait- Nat? Lo nggak pernah tunjukkin itu ke kita deh," heran Elok.

"Iya! Ini hadiah surprise khusus!" Nata tersenyum kecil.

"Sweet banget sih dedek bidar satu ini, Chan juga mau atuh digituin."

"Ini juga, situ keinggrisan sini sok Betawi," Jeremy pun kesal. "Sok atuh, mingkem ae lo," gemes Chandra.

"Eh, gue ke toilet duluan ya!" Nata berseru dan sudah berlari duluan menuju rumah sakit.

"PERLU GUE TEMENIN?" sahut Reyn dari jauh. "NGGAK USAH!" balasnya juga dari jauh.

"Pst. Ngapa sih cewek sukanya ditemenin kalo ke kamar mandi?"

"Pikir sendiri lah. Lo coba ganti gender sana. Ntar juga tau sendiri kena-," Jeremy terus merasa gemas dengan sahabatnya satu ini.

"So? Kita bakal panggil Kak Dave kapan?" potong Reyn.

"Setelah Nata kesini," jawab Lucas diiringi anggukan serempak kawan-kawannya.

***

"Leganya. Udah ah gue harus cepet kembali ke par-"

DUK!

"Ah! M-Maafin gue!" Nata tanpa sengaja karena terlalu terburu-buru menabrak cewek tepat di depannya yang juga mau ke kamar mandi. Ia segera menarik lengan gadis itu.

"Harusnya aku yang meminta maaf sudah mengganggu jal-" saat gadis itu selesai menebas-tebas celananya ia pun mengangkat kepalanya dan-

"Tunggu," jawab Nata sambil menatapnya dalam.

"K-Kamu?"

NÜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang