(38) w/ rp!

18 5 4
                                    

"Nat! Jadi pergi gak?"

"Eh iya-iya!"

Nata yang baru saja seketika terbangun dari tidurnya yang lelap, kembali beranjak dari kursinya dan mengejar sahabat-sahabatnya yang sudah berjalan duluan ke pintu sekolah.

"Emang kita mau ngapain?"

Jeremy dengan tatapan kosong menunjuk ke arah depan gerbang.

M-Mobil freed? Kok kayak ken-

"WOE! LO IKUT GAK SIH? BENGONG MULU!" Nata menatap lebih jauh.

S-Sejak k-kapan?!

Nata terus tidak bisa mempercayainya. Perasaan baru 5 menit ia menunggu, tiba-tiba saja seluruh temannya sudah menaiki mobil. Lucas. Argh lagi-lagi.

"Iya ah bawel amat lo," Nata berusaha menelan seluruh benak-benak kekesalannya. Menaiki mobil dan menduduki kursi di sebelah kursi supir, ketika ia menoleh ke belakang, ada penampakan yang bersempit-sempitan.

"Astaga Reyn! Kasihan amat lo! Sinii."

Puk puk

Nata menepuk tempat kursi yang ia sisakan supaya Reyn bisa duduk bersamanya.

"Cuh. Dasar lidi," sindir Lucas sarkastik.

"APA?!"

"Udah-udah abang. Jalan yuk! Kasihan babang nanti nunggu."

***

Dok dok!

"Hm? Gak bangun-bangun juga?"

Cklek.

Gadis itu mulai melangkah lembut, dan memandang pria berbalut jaket hitam itu dengan ragu. Ini sumpah aku bangunin sekarang? Hft, lucu.

Plak plak! Ia menampar wajahnya sendiri.

"Sadar Ella, sadar! Kok bodoh, sih? Ah nanti aja juga dia pasti bangun sendiri, tuh juga lagipula-"

Ketika hendak berbalik tubuh, ada laba-laba yang seketika jatuh ke wajahnya

Ini.. Ap-

"AAAAH!"

"AYAM!"

Jeritan kaget gadis itu ikut membangunkan Dave yang setadinya tertidur lelap sampai pukul sembilan lebih. Padahal seharusnya ia sudah bangun dari pukul setengah delapan.

E-ELLA?!

"L-Lo lagi?! Ng-Ngapain?!" Dave bergidik ngeri.

"Tadi a-ada serangga ngagetin, maaf." ucapnya pelan. "Om tadi nyuruh aku bangunin kamu soalnya, daritadi gak bangun."

"Oh."

Papa pake repotin anak orang. Kenapa gak gebyurin gue pake air aja? Lebih baik daripada gue harus dibangunin cewek aneh gak jelas kek dia.

Ia beranjak berdiri dan mengajak Elvan yang juga sempat terkejut untuk mandi dan bersiap-siap menemui kedua keluarga itu. Dan meninggalkan Ella sendiri dengan pintu tertutup.

Aku gak nyangka sebenernya kenapa aku harus ketemu bareng cowok kayak dia, sih? Cuek-cuek aja tuh sama aku.

"Males! Aku gak tau sekarang perasaanku gimana aku-"

Ia menghembus nafas panjang. "Ah, capek. Udah aku temuin mama juga aja. Tuh kerjaanku udah selesai sekarang."

Dan, ia ikut keluar dari ruangan itu.

NÜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang