Gue berharap banget, lo bisa ngerasain ada kehadiran gue yang selalu nunggu buat lo. Semoga lo juga merasakan apa yang gue juga rasakan.
***
Nata telah sampai di rumahnya. Ia hanya berjalan kaki karena jaraknya yang cukup dekat. Nata memasuki ruangan dan merasa lelah. Namun ia senang dapat mengikuti kelas kesenian itu.
Dave yang menaiki motor pula telah sampai di rumahnya. Ia disapa oleh orang tuanya dan seorang adiknya. Ia pun segera naik ke kamar dan bersiap-siap untuk istirahat.
Tiriring
Chat from Boys Talk : 359 Notifications.
Dave yang mendengarnya pun segera mengecek HP nya. Ia mulai membaca pesan chat dari kawan-kawannya itu secara satu persatu. Sungguh menyebalkan. Rata-rata 300 chatnya hanyalah sebuah spam emoji.
Boys Talk Group
BabyChan_dra
Eh si DaveyHoney mulai caper sama adek kelas ya, hihi jangan jangan udah lope gitu,
sama si adek bidadari yah?
19.38JeremyF
Gtw, tny ma org ny y, plg dh mw suka ma cwk, lo ngmg gt Dave tw mti lo.
19.41BabyChan_dra
Tapi mereka ucul gitu kann, barengan teyus akhir-akhir ini, butjin jaman now!
19.41JeremyF
Y, blh lh, tp gw g ikut"n kl si Dave nngol.
19.45BabyChan_dra
Iyeh, tesyerah elu. Hubungan si DaveyHoney sama si siapa sih, namanya eike lupak! Kalo gak salah nama-nama tali gitu. Tali rafia, tali ikat, tali hemm..
19.46JeremyF
Talia, oon.
19.50Dave tergeleng-geleng membaca pesan tak penting mereka. Tapi sebetulnya ia juga merindukan Talia. Akhirnya Dave pun ikutan nimbrung chat dan menegur Chandra yang sangat suka membuat orang-orang di sekitarnya kesal dengannya.
rrylDave
Tali rafia tali ikat ngawurmu, Ndra. Ta-li-a! Awas lo salah sebut nama calon pacar gue.
20.25JeremyF
Cie.
20.31BabyChan_dra
Cieeee.(2)
20.31rrylDave
Bilang aja lo semua pada iri:>
20.34JeremyF
G.
20.34BabyChan_dra
Gak.(2)
20.35rrylDave
Hehe, see you tomorrow bro.
20.38Dave tertawa kecil. Andai saja ia bisa bertemu Talia dengan segera. Ia ingin memeluknya, menyayanginya, dan membahagiakannya. Tapi baginya, dunia terlalu luas untuk itu. Tidak mungkin Talia bisa berada di sekitarnya saat ini.
Dia menarik salah satu lembar polaroid kuno yang sudah berdebu yang menunjukkan fotonya bersama Talia sebelum benar-benar pergi.
Gue berharap banget, lo bisa ngerasain ada kehadiran gue yang selalu nunggu buat lo. Semoga lo juga merasakan apa yang gue juga rasakan.
***
Nata berjalan di lorong sekolah. Reyn pun datang menghampirinya.
"Hey, Nat!"
"Hai, Reyn."
"Gimana kelas melukis lo kemaren?"
Nata bingung. Ia takut jika ia menceritakannya maka secara tiba-tiba Reyn akan teriak sekencang toa. Maka ia memutuskan untuk diam saja. Mungkin besok-besok saja ia baru menceritakannya.
"Lancar. Gue ngerasa cocok disana."
"Bagus, deh. Oh iya,lo udah tau belum?"
"Tau apaan?"
"Kelas kakel ada murid baru,lho."
Nata hanya meng-oh saja. Karena menurutnya itu bukan informasi yang begitu penting.
"Gue liat kayaknya dia orangnya kalem. Baik sih. Terus dia kayak habis dari kelas seni yang ada di sekolah kita."
"Oh,ya? Bukannya kelas seni itu gak wajib diikuti?"
"Dia kayaknya emang minat disitu,dah."
Nata mulai penasaran. Seperti apa orang itu?
"Ayo. Nanti gue tunjukkin orangnya yang mana. Kantin kuy?"
***
Nata dan Reyn mulai memasuki area kantin. Dan secara tak sengaja ia menabrak seorang senior yang tampaknya belum pernah ia temui di sekolah. Namun, Nata merasa tidak asing dengannya.
"Maaf, maaf, Dek. Kakak gak se-"
"Lho Darryl?"
"Lo Nata?"
Nata mendadak merasakan rasa kebahagiaan 10 kali lipat ganda seolah memenangkan lotre 10 juta rupiah. Ia merasa kegirangan sampai-sampai Darryl bingung sendiri.
"I-iya, ini Nata,inget kan? Yang di tempat Mang Arif!!"
"Wah Nata, halo lagi."
Mereka pun mulai berbincang dengan akrab. Reyn hanya dapat terdiam dan merasa bingung. Ternyata begitu cepat sepertinya untuk Nata dapat bertemu lagi dengan Darryl, cowok yang pernah diceritakan oleh Nata kemarin. Dan ternyata ia lah murid barunya.
"Eh, kartu remi. Ada yang kayaknya cemburu, nih."
Chandra terus memanas-manaskan situasi. Dave yang sedaritadi menatap tajam dan kesal membuat kedua sohibnya itu kebingungan dan mengetahuinya.
Mereka sedang menduduki meja kantin di pojokan untuk menghindari mereka sebagai pusat pandangan dan perhatian yang membuat risih jika di tengah-tengah kantin.
"Diem lo,dek bayi. Orang jatuh cinta emang gitu," sindir Jeremy.
Kenapa gue ngerasa cemburu sih liat mereka? GAK! Gue gak cemburu! Ngapain gue suka sama si nenek. Gue setianya sama Talia! Bukan sama dia! desus Dave.
Wah. Si Erryl, eh si Darryl satu sekolah sama gue. Kesempatan gue buat buktiin Darryl itu Erryl makin besar! Gue pasti bisa! Semangat Nata.
Push 100 readers🤣💜
Pantau terus kisah abal² ini hehe
ILY guys!-♡,arinnelle
KAMU SEDANG MEMBACA
NÜ
Teen FictionTalia dan Erryl adalah sahabat dekat dari kecil. Keduanya sering terkena bully-an dan caci maki mengenai fisik saat itu karena maraknya kejadian pembullyan. Mereka selalu saling melindungi satu sama lain tanpa menyadari perasaan mereka masing-masing...