"Semua orang butuh uang Ra, termasuk aku. Kau pun juga membutuhkan bukan? Maka dari itu, ayo bekerja bersamaku dan mari hasilkan uang yang banyak!"
•
•
•Sebagian besar, orang yang memiliki fikiran yang rasional mudahnya dia akan selalu bisa memilih apa yang baik maupun tidak. Tetapi untuk hal yang satu ini, rasa-rasanya hal ini malah akan menjadi satu-satunya pilihan yang akan tetap dirasionalkan meskipun pada kenyataannya, harga diri lah yang menjadi korban. Akal sehat sudah tidak mampu berfikir jernih karena selalu kalah dengan keadaan dan kebutuhan.
Normalnya, Sora akan berfikir dua kali bahkan bisa berkali-kali. Tetapi kali ini dia memantapkan untuk mencoba pekerjaan seperti Sohee. Batinnya menolak tapi tidak dengan pikirannya. Karena semua hanya tentang uang.
Baiklah, setelah melalui perbincangan yang panjang dengan Sohee yang mengutarakan semua isi hati dan pikirannya pada Sora, agaknya Sora bisa mengerti semua keadaan yang dilalui Sohee. Dia paham dan sangat. Awalnya dia memang terkejut tetapi setelah mendengar penjelasan Sohee akhirnya dia ingin mencobanya. Apalagi hanya butuh beberapa jam saja, nominal yang bisa masuk ke rekening minimalnya bahkan bisa untuk makan sehari-hari selama empat bulan kedepan. Menggiurkan bukan?
Sohee mengajak Sora untuk ke club di kawasan Gangnam yang sudah menjadi langganannya hampir setiap malam. Gemerlap lampu warna warni dilengkapi dengan dentuman musik yang berdengung hampir membuat gendang telinga seperti ingin pecah membuat Sora sedikit tidak nyaman. Pasalnya memang Sora sama sekali tidak pernah memijakkan kaki pada tempat-tempat seperti ini. Matanya meniti setiap sudut ruangan yang terisi penuh dengan wanita-wanita berpakaian minim serta laki-laki yang pasti dengan uang yang berlimpah karena club ini tidak sembarang orang bisa memasukinya. Hanya orang-orang kaya yang dapat masuk.
Pun dengan Sohee dan Sora. Dulu, Sohee bisa masuk ke tempat ini karena seseorang yang dikenalnya yang sudah cukup lama bekerja disini membawanya. Tetapi sekarang orang itu sudah pindah keluar negeri. Sohee lah yang menempati posisi senior disini maka dari itu dia dengan mudah bisa membawa Sora masuk melalui penjagaan yang tentu sudah sangat akrab dengannya.
"Ra, kau bisa duduk disitu dulu aku ambilkan kau minuman nanti kukenalkan dengan seseorang."
Perintah Sohee pada Sora dengan menunjuk ke arah kursi didepan meja bartender.Sora pun hanya mengangguk dan menuruti Sohee. Dia sedikit takut karena mulai banyak laki-laki yang mendekatinya dan menggodanya.
"Hai cantik. Kau baru ya disini?"
"Hai nona manis, kau indah sekali.."
"Baby, naiklah ke pangkuanku. Uangku banyak."
Itulah yang sering diucapkan para laki-laki brengsek yang mulai dengan kurang ajarnya menyentuh punggung Sora yang terekspos meskipun sudah tertutupi oleh rambut yang berjuntai panjang.
Sampai pada akhirnya, bartender pria dengan mata tajam serta berkulit pucat pun datang dan melindungi Sora. Lelaki itu tahu ketakutan di raut wajah Sora."Permisi tuan..tuan.. dia temanku. Tolong jangan mengganggunya. Dia tamuku."
Pada akhirnya laki-laki yang mengerumuni Sora pun pergi begitu saja dengan raut wajah yang sedikit menunduk. Seperti takut dengan seseorang ini. Sora pun sedikit gemetar karena memang dia baru dan tidak terbiasa dengan lingkungan seperti ini.
Laki-laki itu menyentuh pundak Sora dan menundukkan wajahnya supaya sejajar dengan wajah Sora.
"Hei, kau okay?"
Sora hanya mengangguk.
Lelaki itu melepas tangannya yang bertengger di pundak sora lalu memasukkannya ke dalam kantong.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE ✔️
FanfictionJeon Jungkook. Pria tampan anak konglomerat yang jatuh cinta pada sosok Park Sora. Gadis asal Busan yang bekerja sebagai gadis sewaan di club elite kota Seoul di kawasan Gangnam. Park Sora tidak menginginkan pekerjaan itu tetapi keadaan yang menunt...