24. WHO'S ?

8.5K 926 11
                                    

Bisa gak ya part ini dapat 10 vote untuk unlock chapter berikutnya?
Mau coba aahhhh~




Matahari sudah berada pada singgasananya. Merekah seperti lampu pijar di tempat yang gelap, hingga menerangi seluruh ruangan. Pancaran sinarnya merambat menembus jendela kaca besar pada kamar yang di huni Sora dan Jungkook. Rasa hangatnya hingga tak terasa, karena pendingin ruangan yang diatur berada pada suhu terdingin.

Sora merasa sesuatu yang lembut berkali-kali menyentuh seluruh permukaan wajahnya hingga membuatnya terbangun. Gadis itu menggeliat dan membuka matanya perlahan. Dan ketika mata itu terbuka, Sora cukup terkejut karena melihat wajah Jungkook yang begitu dekat dengan wajahnya, lengkap dengan senyum inosennya.

"Nyonya Jeon. Ayo bangun."

Chuu~

Satu kecupan mendarat singkat di bibirnya. Sora tersenyum dan menggeliat dari kungkungan Jungkook.

"Ini jam berapa, Jung?"

"Pukul delapan pagi. Bangunlah lalu kuantar kau pulang. Aku harus menemui Seokjin hyung jam sepuluh nanti."

Jungkook bangkit dan segera memakai kausnya. Sora mengetahui satu lagi tentang kebiasaan Jungkook yang selalu tidur tanpa menggunakan kaus. Padahal, suhu ruangan di kamar Taehyung sangat dingin. Entah siapa yang mengatur suhu pendingin kamar ini. Mungkin Jungkook atau Taehyung? Entah.

Sora terduduk dan menguap beberapa kali. Menggelung rambutnya asal sebelum menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Saat dia akan beranjak ke kamar mandi di sudut ruangan untuk mencuci muka, Jungkook melemparinya hoodie yang diambilnya di bagasi mobil miliknya tadi pagi.

"Cepat ganti pakaian itu dengan hoodie ku, kau hanya diperbolehkan memakai pakaian Jungkook. Tidak boleh memakai pakaian dari pria lain," ucapnya terus terang.

"Jungkook..kau ini ya."

"Ayo cepat lepaskan atau kau mau aku yang membukakan? Hmm, gadis nakal," godanya sembari berjalan mendekat kearah Sora.

Daripada pagi ini Sora menjadi santapan bagi Jungkook, lebih baik dia segera menuruti permintaan sang kekasih. Dia sangat ingat bahwa hormon laki-laki di pagi hari itu sangat 'berbahaya'.

"Baiklah-baiklah aku akan mengganti pakaiannya."

Saat Sora akan melangkah, Jungkook sudah menghadang langkahnya.

"Kenapa lagi, Jung? Katamu aku harus mengganti kaus Taehyung dengan hoodie mu? Aku harus ke kamar mandi untuk berganti pakaian."

Jungkook menggeleng sembari berkacak pinggang. "Ganti disini saja. Lagipula aku sudah melihat semuanya, 'kan?"

Satu pukulan melayang di dada Jungkook dan membuatnya mengaduh. Padahal, pukulan Sora itu tidak terlalu kencang, tetapi dia mengaduh seperti anak kecil.

"Cepat minggir atau aku akan tetap memakai kaus Taehyung?"

Pada akhirnya, Jungkook perlahan minggir dari hadapan Sora dengan mencebik. Rasanya gemas sekali. Hingga tiba-tiba Sora berjinjit mencium bibir itu singkat sebelum beringsut ke kamar mandi.

"Gadis nakal. Tanggung jawab ya. Juniorku bereaksi dengan ciumanmu!" Teriak Jungkook dari balik pintu kamar mandi yang sudah ditutup oleh Sora. Sedangkan Sora sudah terkekeh gemas di dalam kamar mandi.

"Ah, sial. Hanya mendapat kecupan singkat darinya saja sudah bereaksi seperti ini."

Dari dalam kamar mandi, Sora bisa mendengar keluhan lirih Jungkook, hingga membuatnya tertawa terbahak-bahak yang hanya bisa ditahannya dengan bibir mengatup.

"Wah.. Bagaimana? Semalam berapa ronde?" Goda Jimin saat Sora dan Jungkook keluar dari kamar Taehyung.

"Kurasa nanti aku harus mengganti sprai ku. Pasti banyak sperma berceceran di ranjangku," sahut Taehyung yang sukses mendapat lemparan jaket dari Jungkook.

"Yak! Taehyung, hyung! Kau ini kalau lama-lama bergaul dengan si bantet Jimin ini pikiranmu hanya akan tentang sex saja. Kurang-kurangi dekat dengannya."

"Apa kau bilang? Bantet? Sini, kemari kau. Biar ku lipat mulutmu," cecar Jimin saat Jungkook baru saja mengatainya bantet.

Jungkook sudah merenggangkan ototnya. Memijat-mijat jari tangannya seolah bersiap akan memulai baku hantam. Belum saja Jimin mendekat, Jimin sudah berhalau lari keluar saat melihat Jungkook seperti itu. Bagaimanapun, Jungkook itu kalau masalah adu kekuatan tidak akan ada yang bisa menandingi—persis seperti kata Seokjin kemarin.

Sedangkan Sora dan Taehyung sudah terkekeh melihat kelakuan Jimin dan Jungkook.

"Hyung, aku harus mengantar Sora pulang."

"Baiklah. Hati-hati dijalan," balas Taehyung sembari menepuk pundak Jungkook sekilas.

Ya, secepat itu mereka berbaikan. Jungkook itu paling tidak bisa marah lama-lama dengan Taehyung ataupun Jimin selama memang ucapan dan tindakan mereka itu benar. Bagaimanapun, mereka bertiga itu sudah sangat dekat seperti keluarga kandung.

Seperti janjinya, Jungkook mengantar Sora pulang dengan mobilnya. Sora hanya mengenakan hoodie tanpa celana, karena hoodie milik Jungkook panjangnya hampir mencapai lutut Sora. Katanya, Sora lebih terlihat sexy kalau mengenakan pakaiannya.

"Tunggu. Kau melupakan sesuatu, sweetheart."

Sora menatap Jungkook dengan gurat bingung. "Kurasa aku tak melupakan apapun, Jung. Cepat bergegas, Taehyung dan Jimin sudah menunggumu."

Jungkook tetap menggenggam pergelangan tangan Sora dengan mata yang berbinar-binar. Bukannya Sora tidak tahu. Sora sangat tahu apa yang diinginkan Jungkook. Hanya saja, dia ingin menggoda kekasihnya itu.

Pada akhirnya Sora tersenyum dan mendekat, menangkup kedua pipi Jungkook dengan tangannya, lalu membubuhkan ciuman kupu-kupu di seluruh wajah Jungkook.

"Ini kan yang ketinggalan? Dasar."

Jungkook tersenyum lebar hingga membuat guratan di sekitar mata dan hidungnya tercetak dengan jelas. Deretan gigi rapi nya terlihat sangat lucu dengan dua gigi depan yang lebih besar dari yang lainnya.

"Baiklah. Kurasa bateraiku sudah terisi penuh seribu persen. Aku akan datang kemari nanti setelah menemui Seokjin hyung untuk kembali mengisi dayaku. Oke, Nyonya Jeon?"

Sora tersenyum dan mengangguk sebelum membuka seatbelt dan keluar dari dalam mobil.

Tepat setelah mobil Jungkook berbelok di tikungan dan tak terlihat lagi, Sora hendak berbalik untuk membuka pagar rumah. Namun, tiba-tiba mobil van hitam berhenti tepat didepannya dan beberapa pria berbadan tinggi dengan pakaian serba hitam turun dari mobil, lantas membius Sora. Alhasil, Sora pingsan seketika.


[]

Kira-kira siapa yang nyulik Sora? Adakah yang bisa menebak? Yang jelas bukan Jihye 😜

Untuk yang baca cerita ini tapi gak vote, ayo dong kalian harus bisa hargain cerita gratis yang udah di suguhkan ke kalian. Kalian cukup klik tombol bintang aja kok.

Yuk rekomin cerita ini ke temen-temen kalian yang lain 💜💜💜💜

September 19, 2019

NIGHTMARE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang