Bonus Chapter

9.3K 557 33
                                    

Jika mengingat hal itu, Jungkook masih kerap kali terkekeh. Melihat ekspresi Sora yang bahkan masih terekam jelas di memorinya sampai saat ini, ketika berujar bahwa kondomnya hancur. Pria dengan balutan kaus abu-abu oversize itu tengah menidurkan puteri semata wayangnya yang kini sudah berusia empat tahun.

Menepuk-nepuk pantat Dahye dan sesekali mengusap kepala puterinya yang tengah terlelap dalam pelukannya. Jungkook bersyukur Dahye tumbuh dengan sehat dan menjadi anak yang pandai dan tidak menyusahkan.

Terkadang, Jungkook juga merasa sangat bersalah karena tidak bisa setiap hari bersama dengan Dahye. Melihat tumbuh kembang puterinya secara langsung karena pekerjaan di kantor yang menyita waktu. Tetapi, Jungkook akan selalu meluangkan waktu seutuhnya untuk keluarga kecilnya ketika akhir pekan. Ia juga kerap kali melihat Sora yang cukup kewalahan menjaga dan merawat Dahye. Belum lagi mengurus rumah dan juga dirinya. Jungkook sudah kerap kali ingin mempekerjakan asisten rumah tangga untuk membantu Sora merawat Dahye dan membereskan rumah. Akan tetapi, Sora selalu saja menolak karena wanita itu masih bisa mengerjakannya sendiri. Sora ingin Dahye di rawat oleh orang tuanya sendiri tanpa melalui campur tangan orang lain.

Sebenarnya, Jungkook tahu bahwa merawat anak itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Jungkook juga kerap merasa bersalah karena kerap kali meminta untuk menambah momongan. Kini Jungkook mengerti mengapa Sora ingin menunda hingga usia Dahye cukup. Beruntung, saat kejadian kondomnya yang bocor itu, Sora salah memperhitungkan tanggal masa suburnya. Dan sejak saat itu, ketika Jungkook meminta berhubungan, ia akan memastikan memakai pengaman double atau pada saat isterinya tidak dalam masa suburnya.

Melihat Dahye yang sudah cukup terlelap dalam alam mimpi, pria Jeon itu melepas pelukannya. Perlahan menaikkan selimut bermotif bugs bunny itu melingkupi tubuh puterinya sebatas dada.

"Selamat malam, Sayang." Tidak lupa memberi kecupan pada kening Dahye sebelum meninggalkan kamar puterinya untuk kembali ke kamarnya.

Pria itu mengayunkan gagang pintu kamarnya. Menemukan Sora yang masih duduk bersandar pada headbord ranjang.

"Kau belum tidur?" Tanyanya setelah menutup kembali pintu kamarnya dan berjalan menghampiri Sora.

Wanita itu terkejut dan segera menutup album foto yang ada di pangkuannya. Melepas kacamata yang menggantung di pangkal hidung dan meletakkannya di nakas yang ada di sisinya. Segera mengusap lelehan air matanya supaya Jungkook tidak khawatir.

"Aku menunggumu. Apa Dahye sudah terlelap?"

"Sudah. Dia pasti sangat kelelahan karena seharian bermain bersama Taehyung dan Jimin," jawabnya sembari ikut duduk di sisi Sora.

"Kau kenapa? Kau baru saja menangis?" Tanya Jungkook khawatir karena melihat raut Sora dengan mata berkunang-kunang. Tangan hangatnya membelai lembut pipi Sora.

Wanita itu menggeleng dan berusaha untuk tidak mengisak. Namun percuma. Dia benar-benar tak bisa menahannya. Dia terlalu merindukan putranya.

"Aku merindukan Yeol Mu, Jung. Benar-benar merindukannya." Sora pun menumpahkan tangisannya hingga Jungkook menarik Sora dan mendekapnya erat. Mengusap rambut terurai itu dan menepuk-nepuk punggung istrinya.

"Maafkan aku, Ra. Seandainya saja—"

"Tidak. Aku sudah mengatakannya padamu bahwa ini bukan salahmu. Jangan meminta maaf untuk itu." Jungkook hanya bisa menghela napas sembari merasakan dadanya yang mulai basah karena tangisan Sora.

"Kau tahu? Aku juga sangat merindukannya. Setiap hari. Tapi, percayalah, Ra. Yeol Mu sudah bahagia di sana. Kita masih memiliki Dahye yang harus diberi perhatian ekstra dalam tumbuh kembangnya. Jangan berlarut-larut memikirkan Yeol Mu. Besok pagi, mau mengunjunginya?"

NIGHTMARE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang