Play musicnya!
Sejak setahun terakhir, Jungkook memang benar-benar berubah. Dia menjadi pria yang lebih dewasa, dan poin utamanya; pria itu sudah pandai mengatur emosinya.
Tidak ada lagi Jungkook yang mudah tersulut emosi ketika terdapat masalah baik di kantor maupun di kehidupan pribadinya.
Pria itu cenderung akan menyelesaikannya dengan kepala dingin. Membicarakan baik-baik dan menyelesaikan setiap masalah dengan baik-baik pula.
Taehyung dan Jimin yang ikut menjadi saksi bagaimana pria Jeon itu memang telah pantas menjadi sosok ayah yang hangat jika saja kejadian satu tahun yang lalu tak merenggut kebahagiaannya dengan keji.
Jungkook kini telah mengambil alih perusahaan milik ayahnya. Dan Seokjin menawarkan diri juga akan membantu Jungkook menangani perusahaan wine yang didirikan oleh Jungkook sendiri kala itu hingga sebesar sekarang.
Berbicara perihal perusahaan wine terbaik yang didirikan Jungkook, awalnya banyak yang tidak tahu menahu siapa pemilik dan pendiri Jeysparkle Wine, baru beberapa bulan yang lalu, Jungkook mengakui di depan media, bahwasanya pendiri dan pemilik Jeysparkle Wine adalah dirinya. Dan sejak saat itu nama Jungkook mulai melambung tinggi di media sosial manapun karena ia adalah pria yang sukses di usianya yang terbilang masih cukup muda.
Jungkook baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan bersiap untuk pulang. Ia melirik sebentar ke arloji yang melingkar di pergelangan tangannya sebelum tersenyum sekilas dan berlalu pergi meninggalkan kantor.
Mobilnya berhenti di sebuah toko bunga yang sekarang menjadi tempatnya singgah sebentar sepulangnya dari kantor. Tidak setiap hari, tetapi bisa dibilang sering.
"Jung, kau datang?" Sapa perempuan yang berjalan menghampiri Jungkook yang baru saja memasuki toko bunga miliknya.
"Hmm. Maaf beberapa hari aku tidak kemari. Aku harus segera pergi setelah ini. Sudah kau siapkan pesananku seperti biasanya?"
Ya, Jungkook sering kemari karena membeli bunga untuk Sora-nya.
Wanita itu mengangguk dan meraih satu buket bunga chamomile putih yang dirangkai begitu cantik dengan pita merah melingkar di tangkainya.
"Terima kasih, aku pergi dulu." Jungkook sudah hendak pergi setelah membayar, namun hanya beberapa langkah, ia kembali memutar badannya dan tersenyum pada wanita itu.
"Aku senang kau pulih dengan cepat. Kuharap, keputusanku tidak salah untuk memberimu kesempatan. Dan aku juga berharap kau akan terus memperbaiki diri menjadi wanita yang lebih baik, Shin Jihye."
Jihye hanya tersenyum sebelum ia memekik.
"Ah, ya! Aku hampir saja lupa." Jihye buru-buru berlari ke arah Jungkook dan menyerahkan kotak persegi.
"Berikan ini untuknya."
++++
Jungkook datang dengan satu buket bunga di tangannya. Menghela napas sejenak sebelum kembali merekahkan senyuman di bibirnya dan mengusap air mata yang tanpa sadar lolos dari pelupuknya. Jujur, Jungkook benar-benar merindukan Sora. Sangat.
"Apa tertidur begitu menyenangkan? Apa kau sangat menyukai tempatnya?" Tanyanya meskipun ia sadar, tak akan ada jawaban sama sekali.
"Kau tidak bosan, kan melihatku kemari setiap hari?" Guraunya.
"Cepatlah bangun. Aku sangat merindukanmu. Aku merindukan suaramu saat memanggil namaku. Apa kau tidak rindu memandang wajah tampan kekasihmu ini? Heum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE ✔️
FanfictionJeon Jungkook. Pria tampan anak konglomerat yang jatuh cinta pada sosok Park Sora. Gadis asal Busan yang bekerja sebagai gadis sewaan di club elite kota Seoul di kawasan Gangnam. Park Sora tidak menginginkan pekerjaan itu tetapi keadaan yang menunt...