34. FAULT

7.1K 738 15
                                    

Sesaat setelah pintu itu terbuka, Sora mendadak merasa gugup luar biasa. Menggigiti bibir dalamnya sebelum ikut melangkah masuk mengikuti Taehyung.

Taehyung sudah berjalan lebih dulu—mengisyaratkan Jimin untuk keluar bersama dengan dirinya. Dan kini, menyisakan Jungkook dan Sora di wine cellar(gudang anggur) Jungkook.

Sora masih berdiri di tempatnya. Enggan untuk bergerak lantaran Jungkook menatapnya sangat lekat dari sofa yang berhadapan dengannya. Sora mendadak menjadi gadis tolol yang hanya mematung di tempatnya.

Hingga tiba-tiba, Jungkook bangkit dan menghampirinya. Memeluknya begitu erat dan merapalkan kata maaf atas kejadian kemarin. Jungkook benar-benar tak bisa berpikir jernih saat itu.

Dan saat ini yang dia pikirkan, dia hanya takut kehilangan Sora karena sikap tempramentalnya.

"Jungkook, aku kesulitan bernapas," ujarnya lirih manakala Jungkook terlalu erat mendekap tubuhnya.

Perlahan Jungkook memberi jarak bagi mereka. Memandangi wajah Sora yang nampak sayu dengan mata yang sedikit sembab. Jungkook sangat yakin bahwa gadisnya pasti menangis semalaman.

"Maafkan aku. Seharusnya aku tak mengucapkan itu padamu."

Sora menggeleng, lantas mundur dua langkah yang membuat Jungkook mengerutkan dahi.

"Ra, ada apa? Kau tidak mau memaafkanku?" Jungkook hendak maju tetapi Sora lebih dulu mengudarakan tangannya sejajar dengan tubuhnya. Mengisyaratkan Jungkook untuk tetap berada di tempatnya.

"Aku kemari tidak untuk mendengar kata maaf darimu, Jungkook. Aku yang seharusnya meminta maaf padamu. Bukan kau."

"Apa maksudmu? Kau—"

"Jungkook berhentilah! Jangan membuatku semakin merasa bersalah," sergahnya saat Jungkook kembali berjalan maju ke arahnya.

Sora menunduk sedangkan Jungkook dibuat bingung dengan tindakan Sora. Apa Sora tidak mau memaafkan dirinya?

Sudah. Ini sudah cukup. Jungkook tak bisa seperti ini. Jungkook benar-benar tak ingin kehilangan Sora. Jungkook tak mampu memproses apapun. Yang ada pikirannya hanyalah bagaimana supaya Sora tak pergi darinya.

Terkesan sangat egois. Tapi itulah Jungkook. Dia terlalu mencintai Park Sora. Dan Jungkook tahu bahwa Sora juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

Maka dengan segera, Jungkook berjalan tergesa ke arah Sora. Sora tercekat lantaran Jungkook membungkam bibirnya dengan lumatan yang menuntut. Sora memukul-mukul dada Jungkook, berusaha melepaskan diri. Tapi tenaganya tidak sekuat itu.

Tubuh kekar itu menuntunnya ke arah sofa dan membaringkannya. Menelanjangi bagian atas Sora begitu saja. Bohong jika Sora tidak menyukai setiap sentuhan yang diberikan oleh Jungkook. Dia hanya memejam dan menikmati seluruh afeksi yang diberikan oleh pria itu.

Pinggul yang mengentak semakin dalam hingga membuat tubuhnya terdorong ke atas dan ke bawah seiring dengan pergerakan liar itu.

"Jung-ahh—"

"Ya! Terus. Mendesahlah seperti itu, Darling."

Tidak. Seharusnya ini tidak terjadi. Sora kemari karena dirinya harus memberikan rekaman itu, bukan untuk bercinta dengan Jungkook. Ini benar-benar sebuah kesalahan. Akan tetapi, dirinya terlalu lemah dengan surga yang diciptakan lelaki yang ia cintai itu.

Hingga setelah beberapa saat, keduanya mencapai klimaks, Jungkook benar-benar mengeluarkan spermanya di dalam rahim Sora. Sangat banyak hingga mengalir keluar sampai ke pangkal paha.

Jungkook menyandarkan kepalanya di dada telanjang Sora. Keduanya terengah setelah melakukannya. Jungkook mengecup dada Sora dan memberikan beberapa kissmark di sana, sebelum mendekat ke telinga Sora dan berucap lirih.

NIGHTMARE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang