"Kau adalah salah satu dari sekian banyak yang kutemui yang mampu membuatku terkagum."
•
•
•Mobil sport hitam yang dikendarai oleh sosok pemuda tampan yang membawa Sora bersamanya segera meninggalkan club itu. Membelah jalanan Seoul yang cukup ramai meskipun jam sudah menunjukkan hampir pukul 2 dini hari.
Sora yang terduduk disamping pemuda itu nampaknya mulai sedikit gelisah. Karena iya, sebentar lagi dia harus menyerahkan seluruh tubuhnya pada sosok pemuda di sampingnya ini yang sedari tadi hanya diam tak berbicara sepatah kata pun pada Sora dan hanya fokus pada jalanan.
"Kau ini tidak asik sekali ya? Kenapa kau mendiamiku? Setidaknya katakan satu atau dua patah kata supaya aku tidak merasa secanggung ini."
Pemuda itu hanya menoleh dan tersenyum tipis lalu kembali mengalihkan pandangannya pada jalanan tanpa menjawab perkataan Sora.
Sora mendengus kesal dan menendang dashboard didepannya. Sontak, pemuda itu langsung memberhentikan mobilnya ditepi jalan tanpa mematikan mesinnya.
Dia melepas seatbelt yang melingkar ditubuhnya, kemudian dia mencondongkan tubuhnya kearah Sora. Jarak mereka sangat dekat bahkan deruan nafas hangat pemuda itu bisa Sora rasakan di permukaan wajahnya. Sora terkejut dan memundurkan dirinya hingga menempel pada kursi jok.
"Kurasa kita tidak sedekat itu untuk saling bercengkrama. Aku membawamu karena satu hal dan tanpa perlu kujelaskan kau pasti sudah mengerti maksudku. Jadi cukup diam saja dan jangan menggangguku menyetir. Kau membuat fokusku terpecah. Sedari tadi aku menahan hasratku untuk tidak menerkammu saat ini juga."
Deg!
Sora hanya mengerjap-ngerjapkan matanya dengan tangan yang disilangkan didepan dadanya. Jantungnya seakan berhenti berdetak dan rasanya Sora seperti kehabisan nafas saat itu juga.
"B-bisakah kau menjauh dari hadapanku? A-aku--"
"Baru seperti ini saja kau sudah gelagapan tidak karuan? Bagaimana nanti kau akan memuaskanku diatas ranjang?"
Pemuda itu langsung menarik dirinya dan segera mengenakan seatbeltnya kembali sedangkan Sora buru-buru meraup udara sebanyak-banyaknya karena rasanya beberapa detik yang lalu, dadanya seolah seperti ditekan sehingga membuatnya kesulitan bernafas.
Setibanya dirumah pemuda itu Sora dibuat kagum luar biasa. Rumah dengan pagar besi yang menjulang tinggi dan bisa terbuka otomatis, rumah dengan design yang luar biasa megah serta halaman yang luas dilengkapi dengan sebuah lapangan basket disisi kanan bangunan megah tersebut.
Sora mengikuti pemuda itu masuk kedalam rumah. Sepi dan tidak ada siapapun. Hanya beberapa bodyguard yang berjaga diluar.
"Kau tinggal sendiri disini?"
"Hmm.."
"Serius? Dirumah sebesar ini? Sendirian?"
"Tidak usah banyak bertanya ayo ikut aku."
Pemuda itu menggandeng tangan Sora lembut untuk diajak ke lantai 2 di kamarnya.
"Duduklah."
Sora hanya menuruti perkataan pemuda itu dan segera mendaratkan bokongnya pada sofa empuk yang cukup besar pada sisi kamar.
Pemuda itu datang dengan sebotol whiskey dan juga 2 sloki yang kemudian diletakkan diatas meja. Mengisi 2 sloki itu dengan cairan bening kecoklatan.
Jungkook meraih satu sloki itu dan meminumnya dalam satu kali tegukan.
"Kau tidak minum?" Tanya Jungkook pada Sora yang diduk dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE ✔️
FanfictionJeon Jungkook. Pria tampan anak konglomerat yang jatuh cinta pada sosok Park Sora. Gadis asal Busan yang bekerja sebagai gadis sewaan di club elite kota Seoul di kawasan Gangnam. Park Sora tidak menginginkan pekerjaan itu tetapi keadaan yang menunt...