14. PLEASURE

10.3K 878 7
                                    

Terkadang kita terlalu tergiur dengan sesuatu yang telihat 'wow' tanpa tahu resiko apa yang akan dihadapi setelahnya. Begitu cepat menyimpulkan dan mengiyakan tawaran yang dirasa menguntungkan malah menjadi hal yang akan 'menenggelamkanmu' dalam keputusan yang telah diambil. Sora melihat jumlah nominal yang tertera dalam selembar kertas yang tak lain adalah cek tengah disodorkan oleh seorang pria. Terlalu excited bagi dirinya lantaran itu bukan jumlah yang dibilang kecil.

Pun dengan segera ia mengangguk dan menerima ajakan pria dihadapan ini. Pergi dengan mobil menuju ke hotel berbintang di persimpangan didekat bar dan tenggelam dibalik pintu kamar yang disewa sang pria.

"Ahn..Slowly please. It's hurt! Akh--"

Lelaki itu memukul pantat sintal Sora hingga membuatnya meringis. Sora sama sekali tak tahu jika ternyata klien yang ditanganinya ini memiliki kelainan sex. Dia sadokis. Dia hanya melihat nominal dari cek yang disodorkan pemuda itu yang begitu menggiurkan. Nyatanya dia harus menanggung resiko seperti sekarang. Diperlakukan layaknya budak sex yang bisa di injak-injak seenaknya.

"Kau luar biasa nona. Aku suka sekali. Jadilah penurut!"

Lelaki itu menarik rambut Sora hingga membuatnya menengadah. Pusat tubuh mereka masih menyatu dengan posisi Sora yang menungging dan kedua tangannya menumpu pada ranjang. Pria itu menghentak dengan kasar dan tidak beraturan. Dia hanya mengejar kenikmatannya sendiri tanpa mempedulikan Sora yang sedari tadi merintih kesakitan karena rambutnya ditarik paksa.

Sora tak menikmatinya sama sekali hingga hampir meneteskan air matanya karena nyeri luar biasa yang berpusat dibawah sana. Bahkan pria itu tadi langsung saja melepas paksa baju Sora hingga telanjang bulat dan kemudian 'menerkam' Sora tanpa ada foreplay sama sekali. Tanpa ada cairan lubrikasi yang tercipta membuat Sora merintih dan berteriak ketika milik Sora dijejali dengan penis sang pria. Menyakitkan. Sangat. Itu masih kesat dan pria itu menjejalkan kelaminnya secara paksa.

Seluruh badannya sangat nyeri. Dipukul, dicakar, digigit. Hingga menimbulkan ruam kebiruan di beberapa bagian tubuh Sora.

"Ahn--akh--stop please stop!"

Sora mendorong tubuh pria itu dan dia segera memunguti bajunya yang berserakan di lantai. Belum sempat dia beranjak, pria itu mendorong tubuh Sora dan dihimpit di dinding. Kedua tangannya dikunci pada dinding dan ditarik keatas.

"Mau kabur? Tidak! Aku sudah membayarmu dengan nominal yang besar. Aku belum puas menikmati tubuhmu."

Satu desakan lagi berhasil menghujam milik Sora yang sudah basah karena cairan yang mulai terproduksi. Dihentak dengan kasar dan bertubi-tubi. Sora pun tak bisa memberontak. Membiarkan dirinya terus dikuasai oleh sang pria. Bagaimanapun ini memang resiko yang harus ditanggungnya.

Tiba-tiba bel berbunyi. Menandakan seseorang tengah menekan tombol diluar sana untuk menimbulkan bunyi ting tong didalam ruangan ini. Tidak sekali dua kali tetapi berkali-kali.

"Sialan!" Umpat pria itu dan setelahnya mencabut penis kurang ajar itu dari lubang Sora dan meninggalkan Sora bersimpuh karena kakinya sangat kebas rasanya.

Pria itu meraih piyama yang disediakan hotel ini lantas berjalan kearah pintu yang sedari tadi bel nya berbunyi tidak henti.

"Siapa kau?" Tanya pria itu saat pintu itu terbuka dan menampakkan seorang pria tinggi disana.

"Aku? Eum..Kurasa aku tak perlu memperkenalkan diriku karena nanti jika kau tahu siapa aku pasti kau tak akan berani mengabaikanku selama 45 detik dibalik pintu ini."

Sora meraih selimut untuk menutupi tubuhnya dan berjalan perlahan kearah pintu karena dia seperti kenal dengan suara itu. Benar dugaannya. Dilihatnya Jungkook yang tengah berdiri diambang pintu.

"J-Jungkook. Bagaimana bisa kau tahu aku disini?"

Jungkook mengalihkan pandangannya pada pria didepannya ini dan menatap sumber suara yang tengah berdiri di belakang pria itu sembari merengkuh selimut untuk menutupi tubuhnya yang naked.

"Oh sayangku..tentu aku menjemputmu" Ucap Jungkook dengan senyum manisnya.

Seketika pria yang berdiri di hadapan Jungkook ini membelalakkan matanya ketika mendengar nama Jungkook disebut-sebut. Ia buru-buru keluar tanpa perlu diperintah setelah menyambar kunci mobil diatas meja.

Jungkook berjalan masuk dengan santai. Membiarkan pria itu berlari sampai terhuyung-huyung melewatinya. Sora menjatuhkan selimutnya dan memakai celana dalam beserta bra miliknya yang tercecer di lantai sembari memunggungi Jungkook.

"J-jangan melihat. Biarkan aku mengenakan pakaianku terlebih dahulu."

"Tidak."

Sora yang mendengar itu pun seketika menghentikan tangannya yang sedari tadi sibuk membetulkan pengait bra miliknya di punggung.

"Tidak bagaimana? Kau kira aku ini tontonan? Sialan!"

Jungkook menarik tangan Sora yang sedari tadi tak kunjung bisa mengaitkan bra nya dan diarahkan ke depan. Melingkarkan tangannya di pinggang Sora beserta punggung tangan Sora yang masih digenggamnya.

"Pria itu..Sejauh mana dia telah menyentuhmu?"

Sora meremang mendengar suara Jungkook yang begitu sensual dan lirih tepat di sebelah telinganya.

"B-bukan urusanmu. Sekarang tolong lepaskan aku."

Jungkook tak menggubris dan malahan menggendong tubuh Sora dan dihempas pelan keatas ranjang. Setelahnya dia menindih tubuh Sora. Mengungkung gadis itu dengan kedua tangannya.

"Kau gila?! Apa maumu?"

"Mauku? Kau."

"Jangan konyol! Menyingkir hmmph.."

Belum sempat Sora menyelesaikan ucapannya, bibirnya sudah terlebih dahulu diraup oleh Jungkook. Ia melumat bibir Sora dengan sangat lembut. Memiringkan kepalanya ke kanan bahkan kekiri guna mencari posisi yang pas. Dan tanpa sadar Sora malah menikmatinya. Gadis itu ikut memejamkan matanya seperti Jungkook.

Sumpah demi apapun, sentuhan yang Jungkook berikan pada dirinya membuatnya meremang dan sesuatu didalam dirinya malah meronta ingin disentuh lebih. Katakan Sora gila. Bahkan Sora sendiri tak tahu mengapa dia malah membiarkan Jungkook mendominasi dirinya. Sentuhan Jungkook pada kulit tubuhnya itu seperti telah menjadi kesenangan tersendiri baginya.

Tangannya diraih oleh Jungkook dan dituntun perlahan ke lehernya--menyuruh sang gadis itu mengalungkan kedua tangannya pada ceruk leher sang pria.

"Hhmmhh.."

Ciuman itu sangat lembut dan tidak menuntut. Deru nafas dan desahan-desahan kecil berhasil tercipta diantara keduanya. Bahkan sesuatu yang menyembul dan mengeras dibalik celana kain itu bisa Sora rasakan menggesek-gesek di luar celana dalam miliknya.

"Park Sora. Ijinkan aku menghapus semua sentuhan pria itu disekujur tubuhmu."





[]
Yaww update lagiii 💜💜💜
Jangan lupa kasih jejak 💋

August 22, 2019

NIGHTMARE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang