39. ABDUCTION

9K 716 41
                                    

Ketukan ujung sepatu itu terdengar cukup nyaring saat lorong rumah sakit cukup lengang di malam hari. Dalam balutan seragam dokter, Jihye tegakkan punggung dan berjalan dengan angkuh untuk tuju kamar yang ingin ia datangi.

Sesaat setelah ia sampai di depan pintu kamar tempat Sora di rawat, ia bisa lihat dua orang yang tengah terlelap itu dari kaca yang tersemat di badan pintu.

Ia sunggingkan seringainya saat ia dapati Jungkook yang menuruni bangkar perlahan dan terlihat membuka ponselnya. Ia bersembunyi di sisi lorong lainnya tak jauh dari kamar rawat Sora.

Melihat Jungkook yang berjalan mulai jauh dengan ponsel yang tersemat di tangan kanannya, Jihye buru-buru menekan tombol pada earphone yang terpasang di telinganya untuk sambungkan panggilan dengan seseorang.

"Kau sudah membereskan semuanya?"

"Clear. Ubah rute keluarmu karena Jungkook pasti akan menuju kesana sekarang."

"Ya. Dia menuju ke basement selatan sekarang."

"Aku sudah meretas semua cctv yang kau lalui. Temui aku di basement utara."

"Bagus! Aku akan membawanya dalam sepuluh menit."

Dan dengan sigap, Jihye masuki kamar Sora tanpa timbulkan suara yang membuat Sora terbangun. Ia cukup geram saat dapati perempuan yang tengah berbaring di atas bangkar itu dengan perut yang mulai membesar. Jihye benci itu!

Saat ia mendorong bangkar itu untuk dibawa keluar, Jihye cukup terkejut ketika Sora menggeliat menyamankan posisinya tanpa membuka matanya. Sora masih sempurna terjun ke alam mimpi. Ia masih terlelap dengan nyaman di atas bangkar dimana Jihye kini telah mendorong bangkar itu, untuk dibawa pergi.

Jungkook terus langkahkan kakinya untuk tuju basement setelah ia mengabaikan ponselnya yang berdering beberapa kali. Ada tiga panggilan tak terjawab dari Seokjin, juga sebuah pesan untuk menghampiri pria itu di basement selatan. Seokjin meminta Jungkook untuk membantu membawa beberapa makanan yang pria itu beli dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Sesampainya di sana, ia hanya melihat mobil Kim Seokjin yang terparkir dengan apik tanpa ada presensi pria itu sama sekali di dalamnya. Bahkan, Jungkook juga tak menemukan ada bingkisan-bingkisan makanan dalam mobil Seokjin kecuali sekeranjang buah dengan ukuran medium. Terlihat konyol jika sekeranjang itu saja Seokjin meminta Jungkook untuk membantu membawanya. Ia coba hubungi Seokjin, tetapi kini ponselnya mati.

Jungkook merasa ada yang aneh, di tambah sebuah panggilan yang masuk ke ponselnya dari Namjoon. Belum sempat Jungkook berucap, Namjoon telah lebih dulu menyela.

"Kembali ke kamar rawat Sora sekarang! Taehyung sedang dalam perjalanan ke sana! Atau mungkin dia sudah sampai di sana. Jangan bertanya apapun, cukup jaga Sora dan jangan meninggalkannya kemanapun!"

Setelah sambungan telepon itu terputus, Jungkook segera mempercepat langkahnya menuju kamar dimana Sora dirawat. Meremas ponselnya dengan langkah yang mulai berlari kencang dan cemas. Dan saat ia menggeser pintu kamar rawat Sora, ia dikejutkan dengan Taehyung yang tengah menodongkan pistol tepat di kepala pria dengan jaket serba hitam yang kini berlutut dengan kedua tangan mengudara.

Dan ia juga tersadar jika Sora tidak ada di sana, Sora menghilang.

"Keparat!"

Jungkook langsung merebut pistol itu dari tangan Taehyung dan menodongkan pistol yang siap ia tarik pelatuknya saat itu juga, jika saja pria yang ada di hadapannya ini bukanlah ayah dari wanita yang begitu ia cintai.

"Katakan padaku dimana Park Sora, bajingan!"

Jinho masih berlutut dan tubuhnya gemetar.

"Kali ini percaya padaku! Bukan aku yang membawanya. Justru aku kemari karena ingin menyelamatkannya, tetapi aku terlambat."

NIGHTMARE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang