Agaknya Sora sedikit kesal lantaran ini masih pagi dan dia tak tahu apapun ketika mendapat satu tamparan tepat di pipinya. Bukan karena dia kesal karena dikatakan sebagai jalang. Bukan. Dia sadar posisinya memang seperti itu.
Pangkal pahanya begitu nyeri. Dia tahu pasti Jungkook berbuat sesuatu padanya semalam. Tak menyalahkannya karena memang Sora sudah mendapat lembaran won dari Jungkook meskipun awalnya dia ingin mengembalikannya. Yang dia ingat dia mabuk dan selepas itu dia sama sekali tidak mengingat apapun dan kemudian bangun di kamar seorang pria dan mendapat satu tamparan di pagi hari dari seorang wanita yang mendeklarkan dirinya sebagai calon tunangan Jungkook.
Dia kesulitan berjalan. Sungguh. Itu yang membuatnya jengkel, karena dia tak bisa berjalan secara leluasa. Tidak bisa bergerak bebas karena nyerinya sangat terasa dan harus digendong oleh Taehyung untuk bisa sampai di mobil. Wajar saja jika itu sangat sakit baginya. Karena itu memang pertama kali untuknya.
"Hei. Kenapa melamun?" Tanya Taehyung yang kini menyetir mobil guna mengantar Sora pulang karena permintaan Jungkook.
"Apa? Ah tidak. Hanya saja..aku..mm.. bisakah kita berhenti di apotek di sebrang sana? Aku ingin membeli sesuatu."
Taehyung terkekeh dan segera menyalakan sein mobil untuk menyebrang di apotek yang dimaksud Sora. Pria itu memarkirkan mobilnya dan kemudian melepas seat belt.
"Kau tunggu disini saja. Aku tahu apa yang kau butuhkan." Ucap Taehyung dengan senyum kotaknya dan setelahnya segera keluar dari mobil dan tenggelam di balik pintu apotek.
Selang beberapa menit, dilihatnya Taehyung keluar dari sana dengan satu kantung plastik putih yang tak lain isinya adalah obat pereda nyeri dan juga salep.
"Ini kan yang kau butuhkan?"
Sora mengangguk dan kemudian tersenyum pada Taehyung sembari meraih kantung plastik yang disodorkan oleh Taehyung
"Terimakasih Kim Taehyung-ssi."
Sora meraih tasnya dan hendak mengeluarkan uang untuk mengganti obat yang dibeli oleh Taehyung.
"Lebih baik kau simpan uang itu. Aku tahu kau lebih membutuhkannya."
Mendadak Sora terdiam. Hatinya berdetak kelewat cepat karena seseorang disampingnya ini. Kim Taehyung. Matanya masih menatap Taehyung dengan binar sendu. Taehyung tidak menyadari bahwa Sora kini masih menatapnya karena dia fokus dengan kemudianya.
"Kim Taehyung-ssi. Apa kau selalu seperti ini dengan semua wanita?"
Taehyung menoleh sekilas. Dilihatnya binar mata Sora yang sangat indah sedang menatapnya.
"Seperti ini bagaimana yang kau maksud?"
"Entahlah. Kau dan aku itu baru saja kenal dan kau sudah sebaik ini padaku. Kau membuat jantungku tidak bisa berdetak dengan normal dengan perlakuan manismu."
Terkutuklah mulut barbar Sora. Dia tidak sadar dengan ucapannya. Dengan segera Sora memalingkan wajah dari Taehyung dan merutuki mulutnya serta menampar lirih mulutnya dengan tangannya sendiri beberapa kali.
"Mulut ini minta dijahit! Mulut sialan! Aish" lirih Sora.
"Ah maaf bukan itu maksudku. Aku..maksudku kau itu orang yang baik." Ucap Sora diiringi dengan senyuman kikuk yang malah membuat Taehyung terkekeh dan gemas dengan tingkah laku Sora.
"Terimakasih nona cantik."
Sora terdiam lagi. Hatinya masih tidak karuan. Entah kenapa gejolak didalam hatinya sangat terasa. Rasanya sampai sesak nafas dan rasa panas mulai menjalar di pipinya yang bisa dipastikan akan meninggalkan semburat merah hanya karena mendengar 'nona cantik' yang keluar dari mulut Taehyung dan sudah dipastikan itu ditujukan padanya.
Siapa lagi kalau bukan Sora?
***
Baiklah. Berkat obat pereda nyeri dan juga salep yang dibelikan Taehyung dari apotek tadi pagi, kini Sora sudah bisa berjalan dengan baik. Tidak terasa sakit seperti tadi pagi. Nyerinya sudah berkurang.
Sora menghampiri Sohee di kamarnya dengan membawa semangkuk buah apel yang sudah dikupas dan dipotong kecil-kecil.
"Ra. Nanti malam sepertinya aku tidak bisa bekerja. Nenek menelfon bahwa dia sedang sakit dan memintaku pulang ke Ilsan selama beberapa hari."
"Eoh? Nenek sakit? Sakit apa Hee?"
"Entahlah. Dia tak mengatakan apapun selain menyuruhku pulang ke Ilsan sore ini. Tidak apa-apa kan kau dirumah sendiri?"
"Gwaenchanha. Semoga nenek lekas sembuh. Sampaikan salamku ya." Ucap Sora dengan anggukan.
Sohee mengangguk sembari mempersiapkan beberapa potong baju untuk dibawanya ke Ilsan selama beberapa hari kedepan.
"Kuantar kau sampai ke halte ya."
"Baiklah. Aku akan bersiap-siap dulu."
Kurang lebih setengah jam Sora menunggu Sohee untuk mempersiapkan apa yang perlu dibawa. Dia juga baru saja selesai mencuci muka dan mengoleskan pelembab yang kemarin baru saja dibelinya.
"Ra. Aku sudah selesai."
"Eoh!"
Sora dan Sohee terduduk di halte didekat rumah. Menunggu bus jurusan Ilsan yang akan dinaiki Sohee.
"Sora-ya."
Sora menoleh dan menatap Sohee yang kini tengah membuang pandangannya jauh kedepan.
"Ada apa Hee? Kenapa murung? Kau ada masalah?"
Sohee menggeleng lalu menundukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Aku hanya kasihan dengan nenek. Selama ini aku sudah membohonginya. Selama ini dia tahunya aku berkuliah. Aku sama sekali tak bercerita apapun perihal hidupku yang--yah seperti ini."
Sora menepuk pelan bahu Sohee yang masih menunduk.
"Aku tahu Hee. Aku sangat bisa memahaminya. Sebaiknya kau jangan bercerita perihal pekerjaanmu ini pada nenek. Aku khawatir jika dia akan syok dan jatuh sakit lagi."
Sohee langsung memeluk Sora erat.
"Gomawo Sora-ya. Kau memang sahabatku yang paling bisa mengerti diriku."
"Eumm. Ah! itu busnya."
Sohee langsung melepas pelukannya dan mengusap genangan air mata yang hampir saja terjatuh. Bus sudah berhenti tepat didepan mereka. Beberapa orang yang juga menunggu bus itu segera masuk.
"Aku pergi dulu, Ra. Baik-baik disini. Jangan merindukanku." Ucap Sohee sembari berlari kecil untuk masuk ke bus.
"Dasar. Hati-hati dijalan Sohee-ya. Sampaikan salamku pada nenek." Teriak Sora diiringi dengan lambaian tangan yang dibalas pula oleh Sohee didalam bus sembari memamerkan deretan gigi rapihnya.
[]
Annyeong 👋🏻
Update lagi nih. Selamat membaca yaa 💜Jangan lupa untuk vote 💋
August 18, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE ✔️
FanfictionJeon Jungkook. Pria tampan anak konglomerat yang jatuh cinta pada sosok Park Sora. Gadis asal Busan yang bekerja sebagai gadis sewaan di club elite kota Seoul di kawasan Gangnam. Park Sora tidak menginginkan pekerjaan itu tetapi keadaan yang menunt...