Thalita 16

1K 48 0
                                    

"Ta kamu ko belum tidur sih?" Tanya Fina ketika melihat Thalita masih asik dengan laptop di atas kasurnya itu.

"Eh mamah ngagetin Lita aja sih" ucap Thalita sambil melihat mamahnya yang sekarang sudah duduk di sebelah dirinya.

"Iya mamah mau liat anak mamah ini udah tidur atau belum eh tapi ternyata belum, lagi ngerjain tugas atau ngapain sih sayang? Sampai semalem ini" ucap Fina sambil mengelus lembut kepala Thalita yang sekarang sudah memusatkan perhatiannya kembali kepada laptopnya itu.

"Iya mah ini tugas bu Riri, sebentar lagi selesai ko mah" jawab Thalita.

"Yaudah kalo sebentar lagi mah dilanjut aja" ucap Fina masih mengelus lembut kepala Thalita.

Sekarang Thalita sudah selesai dengan tugasnya tersebut setelah mematikan laptopnya itu ia segera menaruh laptopnya di atas nakas.

"Ada apa mah?" Tanya Thalita setelah selesai meletakkan laptopnya.

"Gaada mamah cuma mau tanya hubungan kamu sama Vindra gimana kelanjutannya?" Pertanyaan mamahnya itu membuat ia terkejut pasalnya ia tidak sering menceritakan Vindra lagi kepada mamahnya setelah waktu itu.

"Engga gimana gimana kita ya tetep temenan aja" jawab Thalita sambil menyenderkan kepalanya di bahu mamahnya.

"Oalah mamah pikir ada kelanjutan di hubungan kalian, habisnya kamu waktu itu kan cerita ke mamah kalo kamu lagi jatuh cinta sama Vindra" ucap Fina meledek.

"Ihh mamah apa sih engga Lita kan gaada bilang kalo Lita itu jatuh cinta sama Vindra" jawab Thalita sambil menegakkan kepalanya dari bahu mamahnya itu.

"Gausah sewot gitu juga kali sayang jawabnya mamah kan cuma nanya tadi" ucap Fina terkekeh melihat muka kesal Thalita.

"Pertanyaan mamah yang buat Lita sewot tau" ucap Thalita sambil bangkit dari kasurnya berjalan ke kamar mandi.

"Yaudah kalo gitu mamah ke kamar ya tadi mamah cuma mau ngecek kamu doang ko, abis itu langsung tidur ya Ta" ucap Fina sambil meninggalkan kamar anak sematawayang nya itu.

Setelah selesai dengan urusan kamar mandinya Thalita segera keluar dan bergegas tidur karna matanya sudah tidak kuat untuk terjaga dan sekarang ia sudah masuk kealam mimpinya itu.

🍋🍋🍋

Pagi pagi sekali Thalita sudah terbangun langsung saja ia berjalan kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya itu.

Setelah selesai dengan kegiatannya ia segera turun menghampiri Fina yang masih sibuk berkutat di dapur.

"Morning mah" ucap Thalita sambil mencium pipi Fina yang masih sibuk dengan gorengan ayamnya itu.

"Ih tumben anak mamah bangun pagi" ucap Fina sambil terkekeh.

"Udah dong mah lagi dapet hidayah" ucap Thalita sambil mencomot nugget yang sudah matang.

"Ih jangan diambilin mulu nanti abis sama kamu doang papah ga kebagian nanti" ucap Fina sambil menepuk pelan tangan Thalita yang masih saja mengambil nuggetnya, Thalita hanya tertawa dan berhenti mengambil nugget nugget itu lagi.

"Panggil papah gih sayang mamah masih mau nyusun makanan makanan ini dulu" pinta Fina sambil masih menata meja makan dengan berbagai masakannya, Thalita hanya mengangguk dan berlalu ke kamar papah dan mamahnya itu.

"Pah udah bangun belom? di panggil mamah suruh makan" ucap Thalita sambil mengetuk beberapa kali pintu kamar papahnya itu.

Tanpa menunggu lama pintu kamar papahnya itu terbuka dan terlihatlah pria tampan yang sudah sedikit terlihat tua tetapi masih sangat tampan.

"Ayo kita ke meja makan" ucap Andri sambil merangkul Thalita ke meja makan dan dibalas anggukan oleh Thalita.

"Hari ini berangkat bareng Vindra lagi Ta?" Tanya Andri setelah membuka obrolan.

"Engga tau pah, engga mungkin" jawab Thalita sambil mengedikkan bahunya.

"Yaudah kalo git-"

Tiin..tiin
Terdengar suara klakson mobil dari arah luar rumahnya itu.

"Nah itu Vindra tuh kayanya" ucap Fina sumringah hal itu membuat Thalita heran kenapa mamahnya bisa sesenang itu dengan Vindra?

"Anak kamu yang dijemput ko kamu yang girang sih sayang?" Tanya Andri kepada Fina yang masih saja tersenyum.

"Tau mamah aneh deh, aku curiga jangan jangan mamah suka sama Vindra lagi ya?" Tanya Thalita waswas.

"Iya" jawab Fina mengejutkan kedua orang tersebut.

"Hah?!" Ucap keduanya kompak.

"Iya mamah suka sama Vindra sebagai pacar kamu apalagi kalo sampe kalian menikah nanti haduhh ga kebayang deh mamah" ucap Fina masih dengan senyuman di bibirnya itu.

Thalita tersedak makanannya ketika mendengar ucapan Fina yang terdengar absurd di telinganya itu, apa apaan mamahnya itu memikirkan hal yang tidak pernah terfikirkan olehnya sama sekali.

"Ihh mamah apaan sih ngawur aja ngomongnya" ucap Thalita sewot.

"Udah sana kamu bukain dulu pintunya keburu ditinggal loh kamu" ucap Fina sambil mendorong Thalita untuk segera keluar menemui Vindra.

Thalita hanya memutar malas kedua bola matanya melihat tingkah excited mamahnya itu, dengan ekstra sabar Thalita keluar menemui Vindra.

"Pagi ayang" sapa Vindra saat Thalita baru saja membuka pintu utama rumahnya itu.

"Ih astagfirullah kaget gua! Ih udah kaya setan aja sih Dra nongol tiba tiba gitu" ucap Thalita sambil menepuk bahu Vindra, Vindra hanya tersenyum lima jari melihat wajah terkejut Thalita.

"Masuk dulu gih di suruh mamah" ucap Thalita sambil meninggalkan Vindra, Vindra yang ditinggalkan Thalita pun hanya mengikuti langkah Thalita dari belakang.

"Assalamualaikum om, tante" ucap Vindra ketika sampai di ruang makan rumah Thalita.

"Ehh nak Vindra waalaikumsalam sayang sini sini duduk kita makan dulu" ucap Fina sambil menarik kursi di sebelah Thalita dan menyuruh Vindra untuk duduk.

"Ehh iya tante makasih" ucap Vindra sambil duduk disebelah Thalita.

"Ayo makan dulu nak Vindra jangan sungkan" ucap Andri menawari Vindra, Vindra yang disambut baik dirumah Thalita itu pun merasa tersentuh ia jarang sekali makan bersama keluarga seperti ini apalagi setelah kematian bundanya ia dan papahnya tidak pernah lagi makan bersama dimeja makan.

"Iya om hehe" ucap Vindra dan setelah itu tidak ada pembicaraan hanya ada suara dentingan sendok yang tidak beraturan.

"Mah, pah Lita sama Vindra berangkat deh udah mau siang ini, Vindra bawa mobil soalnya takut telat" ucap Thalita sambil menaruh gelas kosong yang airnya sudah kandas tak tersisa.

"Ohh tumben nak Vindra bawa mobil?" Tanya Fina penasaran.

"Hehe iya tan soalnya papah lagi dirumah jadi disuruh bawa mobil" jawab Vindra sopan.

"Ohh gitu yaudah berangkat gih, hati hati yaa" ucap Fina sambil tersenyum.

"Iya tan, kalo gitu kita pamit dulu om, tan" ucap Vindra sambil menyalimi tangan kedua orang tua Thalita dan disusul oleh Thalita melakukan hal yang sama.

"Assalamualaikum" ucap mereka bersama dan setelah itu mereka keluar dari rumah Thalita menuju garasi tempat Vindra memarkirkan mobilnya tadi.

Mereka mulai membelah jalanan ibu kota sebelum waktu macet tiba dan mengurung mereka di sepanjang jalan. Tidak ada obrolan apapun selama di mobil sampai mereka tiba di area parkir sekolah.

.
.
.
.
.
Vote ya mantemann

THALITA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang