Saat sedang asik asiknya menonton televisi Fina ikut bergabung duduk disofa bersama Thalita sambil membawa beberapa snack.
"Eh mamah, ko belum bobo mah?" Tanya Thalita dengan pandangan mata yang tidak lepas dari televisi.
"Kamu sendiri kenapa belum bobo juga? Kan kamu lagi sakit sayang" ucap Fina sambil mengelus lembut rambut Thalita.
"Iya mah lagi susah tidur lagian juga belom malem malem amat ko mah" ucapnya sambil cekikikan karna menonton acara yang menurutnya lucu. Fina hanya mengangguk membenarkan.
Akhirnya ibu dan anak tersebut pun asik dengan tontonan yang berada ditelevisi tersebut.
"Mah ko papah belom pulang ya?" Tanya Thalita sambil menatap Fina.
"Papah ada lembur sayang, jadi kemungkinan besar papah bakal pulang agak malem" ucap Fina sambil memberikan salah satu snack kepada Thalita untuk dimakannya.
Thalita mengambil snack tersebut sambil mengangguk paham.
"Kamu tuh masih ngestuck di masalah kamu sama nak Vindra itu ya sayang?" Tanya Fina dengan menatap lembut putri semata wayangnya.
Thalita enggan menjawab ia hanya diam seribu bahasa sambil terus mengemil snacknya.
"Mamah gatau seberat apa masalah kamu sama dia, tapi satu hal yang mamah tau kalo anak mamah ini wanita yang dewasa, bisa nyelesein masalah kalian dengan dewasa, baik buruknya suatu masalah yang didapet harus dihadapi dengan pemikiran yang dewasa pula sayang" lanjut Fina lagi.
"Makannya itu Lita mau mundur mah" ucap Thalita akhirnya membuka suara.
"Akhirnya kamu mengalah buat mantannya nak Vindra itu sayang?" Tanya Fina memastikan ucapan anaknya.
"Iya mah, Lita sadar kalo Vindra itu emang bukan buat Lita, Lita gabisa buat maksain kehendak Lita. Lagian juga Naya lebih baik untuk Vindra dibanding Lita mah" ucapnya sambil tersenyum. Akhirnya ia merelakan perasaannya untuk kebahagian Vindra, walaupun sangat sulit namun ini jalan yang harus diambilnya.
Fina tersenyum keibuan. Ia tidak menyangka putri kesayangannya akan sakit hati pada cinta pertamanya.
"Sini peluk mamah" ucap Fina sambil merentangkan kedua tangannya. Tanpa berlama lama Thalita memeluk Fina dengan sangat eratnya.
Namun kali ini tidak ada derai air mata yang keluar dari mata indah Thalita. Hanya ada senyum merelakan yang selalu ia tampilkan.
"Mamah yakin kamu bakal dapet yang lebih baik dari nak Vindra" ucap Fina dengan mengelus punggung Thalita. Thalita hanya mengangguk dan mengaminkan dalam hati akan ucapan Fina.
Acara televisi yang mereka tonton pun sudah berganti dengan sebuah film drama, karna mereka terlampau asik mengobrol sehingga tidak sadar bahwa acara tersebut sudah terganti.
"Yaudah sekarang kamu tidur terus istirahat yang cukup biar besok sekolahnya vit lagi" ucap Fina setelah asik mengobrol panjang lebar dengan Thalita.
"Iya siap ibu boss, Lita ke kamar ya mah" ucapnya sambil mengecup pipi Fina lalu berjalan menjauh dari ruang tamu menuju kamarnya.
Setelah melakukan ritual bersih bersihnya sebelum tidur akhirnya ia mulai terlelap masuk kealam mimpinya.
🍋🍋🍋
"Sayang bangun nak" ucap Fina sambil membuka gorden dikamar Thalita.
Thalita hanya menggeliat ia tidak terusik sama sekali dengan ucapan Fina.
"Sayang ayo bangun kamu kan harus sekolah" ucap Fina sambil melangkah kekasur Thalita.
Fina menarik paksa Thalita untuk duduk, Thalita duduk namun nyawanya belum sepenuhnya utuh berada ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Teen FictionThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...