"Assalamualaikum mah" ucap Thalita ketika membuka pintu utama rumahnya itu.
"Waalaikumsalam sayang, eh udah pulang papah mana?" Tanya Fina karna tidak melihat keberadaan Andri.
"Ada mah lagi markir mobil" jawab Thalita sambil menyalimi tangan Fina lalu setelah itu ia berlalu keatas menuju kamarnya.
"Assalamualaikum" ucap Andri.
"Waalaikumsalam, pah itu Lita kenapa?" Tanya Fina setelah menyalimi tangan Andri dan mengambil tas kerja suaminya itu.
"Papah juga gatau mah, katanya sih perut dia sakit" ucap Andri seadanya.
"Oh iya diakan lagi kedatangan tamu spesialnya, yaudah papah mau langsung makan atau mandi dulu?" Tanya Fina.
"Mandi dulu aja mah" balas Andri.
"Yaudah papah tunggu dulu ya biar mamah siapin airnya" ucap Fina lalu setelah itu ia berlalu kekamarnya untuk menyiapkan air mandi untuk suaminya itu.
Didalam kamar, Thalita langsung merebahkan dirinya diatas kasur. Perkataannya kepada Andri tadi tidak sepenuhnya berbohong memang perutnya sedikit sakit tetapi tidak terlalu.
"Gimana kalo nanti Naya malah dendam sama gua? Terus gua diapa apain lagi sama dia" monolog Thalita sambil bergidik ngeri.
"Ah tapi ngapain takut, kalo dia jahat gua bakal lebih berani untuk ngelawan dia" lanjutnya meyakinkan dirinya sendiri.
Tiba tiba pintu kamarnya diketuk oleh Fina dari luar.
"Sayang mamah masuk ya?" Tanya Fina meminta izin.
"Iya mah" jawab Thalita dari dalam.
"Sayang perut kamu masih sakit? Mau mamah buatin susu jahe anget untuk kamu?" Tanya Fina menghampiri Thalita yang masih berbaring diatas kasurnya.
"Hm engga usah deh mah, udah ga begitu sakit ko" ucap Thalita lalu bangkit dari posisinya untuk duduk.
"Beneran?" Tanya Fina memastikan.
"Iya mah, udah ga begitu sakit udah mendingan, Lita mau mandi aja abis itu turun buat makan" ucap Thalita.
"Yaudah sanah kamu mandi abis itu turun ya" ucap Fina lembut.
"Siap mah" setelah itu Fina keluar dari kamar Thalita. Thalita langsung bergegas kekamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandinya itu.
Setelah selesai makan Thalita langsung kekamarnya lagi karna ia akan mengerjakan tugas rumahnya.
Saat sedang serius mengerjakan tugas sejarah, ia diganggu dengan deringan nyaring dari handphonenya tersebut.
"Siapa sih gatau orang lagi serius apa?" Gerutunya.
Dengan malas ia mengambil handphonenya lalu menekan tombol hijau tanpa melihat siapa sang penelfon.
'Halo, siapa sih ganggu aja' ucapnya malas.
'Eh aku ganggu ya, maaf deh' ucap seseorang disebrang sana. Thalita terkejut mendengar suaranya langsung saja ia menjauhkan handphonenya tersebut lalu melihat nama sang penelfon.
'Vindra? Is elah malesin deh' ucap batinnya menggerutu.
'Ada apaan buruan gua ga punya banyak waktu' ucap Thalita setelah mengetahui sang penelfon ternyata adalah Vindra.
'Cuma mau bilang, kalo nanti Naya ngomong atau berbuat yang aneh aneh sama lu, lu harus ngasih tau gua ya, karna gua yakin dia pasti ga suka banget sama lu dan pasti dia bakal nyelakain lu' ucap Vindra tiba tiba serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Teen FictionThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...