Pagi ini Thalita kembali berangkat kesekolah bersama dengan papahnya bukan karena Vindra tidak ingin menjemputnya namun karena ia melarang Vindra untuk menjemputnya pagi ini entah lah ia terlalu malas untuk bertemu Vindra pagi ini.
"Aku turun ya pah, hati hati dijalan pah" ucap Thalita sebelum turun dan menyalimi tangan papahnya.
"Iya belajar yang benar ya nak" ucap papahnya lalu dibalas anggukan dan senyuman oleh Thalita.
Setelah memastikan mobil papahnya hilang diantara belokan ia mulai berjalan masuk kedalam sekolahnya.
Namun saat baru masuk gerbang sekolah ia dikejutkan dengan pukulan pelan dibahu kirinya.
"Pagi ayang" panggil orang yang baru saja menepuk bahu Thalita itu.
Thalita memutar malas kedua bola matanya niat ia ingin menghindari Vindra malah berantakan karna bertemu didepan gerbang seperti ini.
"Ayang ko gamau aku jemput sih? Ngambek ya sama aku?" Tanya Vindra.
"Hm" hanya itu respon Thalita dan ia melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi.
"Eeh ditinggal, ayang tunggu dong aku mau markir motor aku dulu nih" teriak Vindra sambil melajukan motornya kearah parkiran.
Thalita berjalan dengan tidak santainya ia takut Vindra akan mengejarnya dan mereka akan menjadi pusat perhatian lagi, dan hal itu sungguh sangat membuat Thalita tidak nyaman.
"Huh capek gua udah kaya dikejar kejar hantu anjir" ucap Thalita saat tiba dibangkunya.
"Hah? Lu dikejar hantu Ta? Omaigat jadi bener tentang rumor sekola kita yang berhantu ini? Ihh serem ah gamau jalan snedirian" ucap Laras sambil bergidik ngeri membayangkan dirinya dikejar kejar hantu seperti Thalita.
"Iya gua dikejar kejar hantu, serem banget hantunya teriak teriak didepan gerbang malahan tadi" ujar Thalita sambil memutar malas kedua bola matanya karna pasti Laras akan percaya dengan ucapannya.
"WHAT? Seiously?! Gila sumpah Ta sekolah kita udah ga bener serem banget sumpah Ta" ucap Laras sambil berteriak kaget.
Teman teman mereka yang merasa terusik dengan teriakan Laras pun langsung melihat kearah mereka berdua dengan tatapan tidak sukanya.
"Hehe maaf guys si Laras lagi kambuh" ucap Thalita saat melihat teman temannya yang sepertinya terusik dengan teriakan bom atomnya Laras.
"Ta sumpah kita harus ngaduin ini ke kepala sekolah kita biar sekolah ini di ngajiin ke atau di rukiyah ke atau apalah Ta sebelum ada korban lagi kaya lu Ta" ucap Laras masih dengan nada yang sedikit tinggi.
"Suttt diem jangan teriak teriak nanti diamuk sama geng sebelah tau rasa lu" ucap Thalita memperingati Laras.
"Makannya lu harus nga-"
"Selamat pagi anak anak" belum selesai Laras berbicara guru kimia mereka sudah masuk kedalam kelas.
Dan pelajaranpun dimulai dengan khidmat, Thalita merasa aman karena Vindra tidak menyusulnya kesini.
🍋🍋🍋
"Ta mau ke kantin ga?" Tanya Laras karna melihat Thalita tidak bergerak sedikitpun untuk pergi ke kantin.
"Engga ah males, lu aja sana" ucap Thalita sambil menelungkupkan kepalanya diantara kedua lipatan tangannya.
"Oh yowesla gua kekantin yaa" ucap Laras dan Thalita hanya membalas dengan gumaman.
Setelah itu tidak terdengar suara Laras, Thalita rasa sahabatnya itu sudah melesat pergi ke kantin.
Thalita memejamkan matanya ia rasa sekarang ia mulai mengantuk karna sehabis pelajaran Kimia yang benar benar memutar otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Teen FictionThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...