Thalita 31

843 34 0
                                    

"Ko siang banget Ta?" Tanya Laras saat Thalita sudah duduk dibangkunya.

"Iya Ras, bokap sakit" jawab Thalita seadanya.

"Ya ampun si om sakit? Kemaren lu yang sakit sekarang om Andri yang sakit kasian mamah Fina ih gua, semoga om cepet sembuh ya Ta" ucap Laras sambil menunjukan wajah sedihnya.

"Yaelah lebay amat lu, iya aamiin lagian juga bokap cuman kecapean kata mamah mah, cuman butuh istirahat beberapa hari pasti balik sehat lagi" jawab Thalita.

"Iya juga sih kayanya bokap lu kebanyakan kerjaan" ucap Laras membenarkan dan Thalita hanya menganggukan kepalanya saja.

"Eh iya kalo bokap lu sakit terus yang nganterin lu kesekolah siapa? Mamah Fina? Gamungkin soalnya mamah pasti ngerawat om, Vindra? Apalagi dia kan dia lagi sibuk sama mantannya, siapa dong Ta?" Tanya Laras dengan raut wajah yang penasaran.

"Apasih lu nanya tapi jawab sendiri" balas Thalita malas.

"Hehe itu kan kira kira gua doang" ucap Laras dengan cengengesan.

"Yang nganter gua tadi Dim-"

"Dim? Siapa Dim? Kenapa berhenti ngomognya?" Tanya Laras karna Thalita langsung berhenti saat mengucapkan kata 'Dim' siapa yang dimaksud Thalita itu. Tanya batinnya.

"Anu, Dim, siapa ya Dim?" Tanya Thalita dengan raut wajah yang seperti menyembunyikan seseuatu.

"Gausah nutupin apapun dari gua, lu gabakal bisa" jawab Laras cuek.

"Is elah, nyebelin ko lu tau aja sih" ucap Thalita sambil mengerucutkan bibirnya.

"Tuh kan! Ketauan lu, udah jujur buruan" ucap Laras mendesak Thalita.

"Jadi tuh tadi gua dianter sama Dimas, ett tunggu lu jangan motong cerita gua dulu" ucap Thalita karna ia melihat Laras akan membuka mulutnya pertanda bahwa ia akan memotong ucapannya.

Laras langsung menutup kembali mulutnya ketika Thalita menginterupsinya untuk tetap diam dan mendengarkan saja dahulu.

"Gua ga kenal baik sih sama orangnya, yang gua tau dia itu temennya Vindra dan dari penampilannya dia udah bukan anak sekolahan tapi udah kerja" lanjutnya kembali.

"Lah emang lu kenal dia dari mana? Ko bisa lu kenal temennya si otak udang?" Tanya Laras heran ketika Thalita sudah menyelesaikan ceritanya.

"Gatau gimana pastinya, tapi yang gua inget gua sama dia itu kenal di taman waktu gua lagi jalan jalan sendirian, dan kitapun gakenalan secara resmi, dia ngenalin diri dia ke gua cuman sebagai Dimas temen Vindra" jawab Thalita.

"Terus lu percaya gitu kalo dia beneran temennya si otak udang?" Tanya Laras yang masih penasaran. Thalita menggedikkan bahunya, pertanda bahwa ia tidak tahu apakah ia percaya atau tidak.

"Yaelah Ta, jadi orang jangan gampang percaya sama orang lain, di bohongin aja lu, kalo ternyata si Dimas itu orang jahat gimana? Kalo dia om om pedopil gimana?" Tanya Laras dengan raut wajah bergidik ngeri.

"Pertama, dia bukan om om soalnya gua liat dari penampilannya dia masih muda banget. kedua, dia bukan orang jahat karna kalo dia orang jahat dia harusnya ga nganterin gua sampe selamat ke sekolah tadi. Dan ketiga, gua gabilang kalo gua percaya sama dia, gua cuma menghargai kebaikan dia doang ga lebih" jawab Thalita panjang lebar.

"Hah emang dia masih muda? Semuda apa sih? Jadi pengen liat gua, kan kalo cakep bole laah" ucap Laras dengan kekehan diakhir kalimatnya.

Thalita langsung menjitak kepala Laras. Sahabatnya yang satu ini benar benar luar biasa pikirannya.

THALITA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang