Thalita 40

940 27 0
                                    

"Daah pah, hati hati dijalan ya" ucap Thalita sambil melambai lambaikan tangannya dari luar mobil Andri.

Setelah Andri menghilang dibelokan barulah ia berjalan masuk kedalam gedung sekolahnya itu dengan wajah yang bersemangat karna sehabis makan makanan kesukaannya.

Namun tiba tiba dirinya didorong dari arah belakang sampai ia tersungkur jatuh hingga lutunya tergores dan mengeluarkan darah.

Ia langsung menengok kebelakang mencari tahu siapa pelaku utama yang dengan sengaja mendorongnya hingga ia tersungkur seperti ini.

"Naya?!" Pekik Thalita emosi ketika melihat Naya sudah tertawa diposisinya saat ini.

Thalita menahan sakit sekaligus menahan malu ketika beberapa murid yang melewati dirinya atau yang melihat dirinya sekarang sedang menertawakannya.

"Kenapa? Sakit ya? Haha" tanya Naya sambil sedikit mencondongkan tubuhnya ke Thalita dengan tawa yang tak lepas dari mulutnya itu.

Thalita melihat sinis kearah Naya. Ia benar benar emosi sekarang. Namun ia harus menahan emosinya saat ini kalau tidak sudah ia pastikan bahwa ia akan menjambak rambut panjang Naya hingga terlepas dari kepalanya itu.

"Apa liat liat?! Gabisa diri? Mau di tolongin? Jangan harap! Ini belum seberapa, tunggu aja tanggal mainnya pelakor!" ucap Naya menekan dikata 'pelakor' lalu setelah itu ia meninggalkan Thalita dengan wajah yang tertunduk karna menahan emosi dan malu.

Ia berusaha bangkit dengan susah payah dari posisinya saat ini. Ia rasa lututnya benar benar ngilu sekarang.

Ia berjalan terseok seok kearah UKS ia harus mengobati lukanya terlebih dahulu sebelum ia masuk kedalam kelasnya.

"Permisi bu Lina, maaf aku boleh minta obat merah sama plester ga bu?" Tanya Thalita sopan setelah sampai di UKS.

"Kamu kenapa memangnya Lita? Ada yang luka?" Tanya bu Lina sambil menoleh kearah Thalita.

"Ini bu, lutut aku luka" ucap Thalita sambil menunjukkan lututnya yang memang berdarah.

"Yaampun, ko bisa sih Lita? Dicuci dulu pake alkohol ya baru abis itu dikasih obat merah, kamu duduk aja dulu disana nanti biar ibu yang mengobati lutut kamu" ucap bu Lina sambil menunjuk kursi yang tak jauh dari posisinya berdiri.

Ia berjalan kearah kursi tersebut. Setelah berhasil duduk kini ia sedang menunggu bu Lina yang sedang mengambil sesuatu untuk mengobati lukanya.

"Kamu tahan bentar ya, ibu bersihin dulu pake alkohol" ucap bu Lina berjongkok didepannya dan Thalita hanya mengangguk. Lalu setelah itu bu Lina menuangkan alkohol kekapas lalu mengoleskannya secara perlahan kearah luka Thalita.

Ia meringis ketika lukanya terkena kapas yang beralkohol tersebut. Perih itu yang ia rasakan sekarang.

"Udah deh, ga sakitkan?" Tanya bu Lina sambil berdiri ketika telah selesai memplester luka Thalita.

"Engga begitu ko bu, makasih ya bu" ucap Thalita sambil tersenyum tulus.

"Iya sama sama Lita, semoga cepat sembuh ya" ucap bu Lina membalas tersenyum.

Setelah itu ia berjalan keluar dari UKS menuju kelasnya.

"Litaaa kenapa lama banget sih ke kelasnya, abis dari mana lu? Gatau apa gua mau nyontek tugas sejarah" pekik Laras ketika ia sampai kedalam kelasnya.

Thalita hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Eh kenapa itu jalan lu pincang sebelah gitu? Keseleo lu?" Tanya Laras ketika melihat jalan Thalita yang terpincang.

THALITA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang