"Abis dari mana Ta? Ko gua samperin kelapangan lu gaada? Malah ada si Vindra disana, ngapain dia kesana lu ketemu sama dia tadi?" Tanya Laras bertubi tubi kepada Thalita yang baru saja duduk dengan lemas dikursinya.
"Toilet. Gatau, udah diem gua mau tidur" ucap Thalita dengan kepala yang ditelungkupkan dikedua lipatan tangannya.
Laras hanya menganggukkan kepalanya lalu setelah itu ia diam dan memainkan handphonenya.
Beruntung sekali Thalita karna dijam pelajaran terakhir guru biologinya tidak masuk kekelas hanya memberikan tugas saja.
"Syukurlah setidaknya tidur dia ga keganggu" monolog Laras sambil melihat kearah Thalita yang masih tertidur pulas dibangkunya.
Thalita benar benar terlihat letih, tergambar jelas dari raut wajahnya bahwa ia sedang lelah sekarang. Wajah yang lesu, rambut yang sudah lepek dan juga bibir yang terlihat agak pucat.
Saat Laras sedang berusaha mengerjakan soal soal rumit ini ia merasa terganggu karna suara bising yang diciptakan Thalita disampingnya.
"Diem kenapa Ta, berisik tau" ucap Laras tanpa mengalihkan pandangannya dari buku tulisnya.
Namun hal tersebut tidak diindahkan oleh Thalita. Ia masih saja bergerak resah dibangkunya.
"Lu kenapa sih Ta" ucap Laras mengalihkan pandangannya kepada Thalita.
"Badan gua sakit sakit Ras tidur posisi begini" ucapnya dengan wajah sedikit meringis.
"Siapa suruh tidur mulu, bangun orangmah" balas Laras.
"Capek tau ga" ucap Thalita dengan bibir mengerucut.
"Ya udah kalo capek tidur aja lagi sanah" ucap Laras dan mulai mengerjakan kembali soal soal tersebut dengan susah payah.
Thalita yang melihat raut wajah Laras yang seperti orang kesusahan itu pun mulai duduk dengan tegap dan melihat apa yang sedang dikerjakan sahabatnya itu.
"Biologi? Eh iyaya gurunya kemana Ras?" Tanya Thalita melihat keseliling takut ia akan dihukum kembali karna ketahuan tidur dijam pelajaran.
"Ga masuk, cuman dikasih tugas yang bener bener gajelas" jawab Laras sambil melempar pensilnya ke meja. Thalita rasa sahabatnya itu sudah pasrah dengan soal soal tersebut.
"Bukan soalnya yang gajelas, emang lunya aja yang gabisa" ucap Thalita terkekeh karna Laras membenarkan ucapannya itu.
"Lu aja deh Ta yang ngerjain, gua yang nyalin" ucap Laras memberi solusi.
"Yaudah mana, lu udah ngerjain berapa soal emangnya?" Tanya Thalita sambil melihat soal yang diberikan Laras.
"Enggak ada, hehe" ucap Laras polos.
"Astagfirullah, terus lu bersikap seolah olah mikir itu guna nya buat apa coba?Kalo soal satupun aja gaada yang lu kerjain" ucap Thalita gemas kepada Laras.
"Susah banget lagian Ta, udah tau otak gua minim dipelajaran biologi" jawab Laras acuh.
Thalita hanya memutar kedua bola matanya. Dan ia mulai mengeluarkan buku tulis biologinya dan mulai mengerjakan soal soal tersebut dengan mudah.
"Ta otak lu terbuat dari apasih?" Tanya Laras kepada Thalita yang sedang fokus mengerjakan tugasnya.
"Emang kenapa?" Tanya nya cuek dengan masih fokus pada soal soal tersebut.
"Lagian pinter banget, baru bangun tidur aja udah langsung bisa ngerjain soal soal laknat begitu" jawab Laras sambil menopang dagu.
"Dimana ada usaha disitu ada jalan Ras" ucap Thalita asal karna ia masih fokus mengerjakan soal.
Laras hanya membalas dengan bergumam tidak jelas. Ia sedang menunggu jawaban milik Thalita sekarang.
Sudah sekitar 45 menit Thalita mengerjakan soal soal tersebut dan akhirnya selesai juga ia mengerjakan.
"Nih Ras" ucap Thalita sambil menyodorkan bukunya ke Laras. Namun Laras malah tertidur pulas dengan wajah yang mengarah kepadanya.
Thalita geleng geleng kepala. Tadi dia nungguin sekarang malah ketiduran. Ucap batin Thalita.
"Ras, nih kerjain buru keburu dikumpulin" ucap Thalita sambil mengguncangkan tubuh Laras pelan.
"Ras dih, yaudah gua ngumpulin duluan nih ya" ulangnya lagi mencoba membangunkan Laras.
Laras menggeliat dalam tidurnya. Ia sedikit terusik dengan celotehan Thalita.
"Jam berapa sih?" Tanya Laras saat sudah duduk kembali.
"Udah mau pulang, buruan nih salin, kalo lu lama gua ngumpulin duluan nih" ucap Thalita sambil memakai earphonenya.
Laras langsung mengambil buku tulis Thalita dan menyalin semua jawaban Thalita.
Belum selesai Laras menyalin jawaban Thalita bel pertanda pulang sekolahpun berbunyi dan hal itu membuat Laras panik karna hanya tinggal dirinya yang belum selesai menulis.
"Eh ini gua kumpulin ya, udah semua kan?" Tanya Yudha kepada teman temannya yang masih berada didalam kelas.
"Ehh tunggu Da, ini gua belom, bentar lagi napa" ucap Laras dengan tangan yang menulis dengan terburu buru.
"Yaudah lu aja nanti yang ngumpulin ya Ras, gua mau balik nih" ucap Yudha kepada Laras.
"Yaudah sana lu pergi" usir Laras kepada Yudha. Setelah itu Yudha keluar kelas dengan teman temannya.
"Masih lama apa Ras?" Tanya Thalita.
"Enggak Ta, ini tinggal beberapa nomor lagi" jawabnya.
"Yaudah buruan, gua gamau pulang kesorean kan gua gadijemput soalnya" ucap Thalita dan Laras hanya membalas dengan anggukan.
Dan lima belas menit sesudahnya Laras selesai menyalin tugas Thalita.
"Dah yuk Ta, tapi anter gua ke kantor dulu ya" pinta Laras.
Thalita hanya mengangguk lalu memasukkan earphonenya kedalam tasnya.
Laras sedang kedalam kantor untuk mengumpulkan tugas, sedangkan Thalita hanya menunggu diluar kantor.
"Nunggu siapa Ta?" Tanya Ethan tiba tiba dari arah belakangnya.
"Eh Ethan, ini lagi nunggu Laras. Lu sendiri ngapain masih disini? Kan udah bel dari tadi" jawab Thalita.
"Gua kan bareng Laras Ta" ucap Ethan dan Thalita hanya tersenyum penuh arti.
"Kenapa lu senyum senyum" lanjut Ethan karna melihat senyum Thalita yang menurutnya menjengkelkan.
"Enggak luc-"
"Tan udah ketemu Larasnya?" Tanya Vindra memotong ucapan Thalita dari belakang punggung Ethan.
"Eh udah nih Dra" jawab Ethan seadanya.
"Oh yaudah kalo gitu gua duluan ya, Naya udah nunggu dimobil" pamit Vindra kepada Ethan dan Thalita? Entahlah.
Setelah itu Vindra berlalu kearah parkiran.
"Ta udah yuk" ucap Laras kepada Thalita yang masih terdiam.
"Ta woy, ayok" ajak Laras lagi.
"Duluan aja, gua lagi nunggu ojol gua dateng" bohong Thalita kepada Laras dan Ethan.
"Lah emang lu udah mesen ojol ya?" Tanya Laras heran karna setaunya Thalita belum memesan ojek online.
"Udah tadi, udah sana kalian duluan aja, mendung tau mau ujan deres kayanya" ucap Thalita sambil mendorong Laras dan Ethan menjauh darinya.
"Terus lu gaapa apa sendirian nunggunya?" Tanya Ethan kepada Thalita.
"Iya, udah sana keburu ujan" usir Thalita lagi.
"Tapi beneran gaapa apa nih Ta?" Tanya Laras memastikan.
"Iya bawel banget sih kalian berdua" balas Thalita gemas.
"Yaudah kita duluan ya Ta, daah" pamit Laras kepada Thalita lalu ia dan Ethan berjalan kearah parkiran.
'Duh gimana nih, gua balik naik apa, ojol beneran aja apa ya?' Tanya batinnya binggung.
.
.
.
.
.
Di vote yaww💕
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Teen FictionThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...