"Abis dari mana lu Ta sama si otak udang?" Tanya Laras ketika Thalita telah duduk dibangku kelasnya kembali.
"Ketaman belakang" ucap Thalita seadanya.
"Kirain gua pulang, tapi lu ga apa apa kan? Kepala lu ga sakit kan? Sumpah ya tuh si nenek sihir minta dibejek bejek tau ga sih" ucap Laras masih terlihat emosi.
"Udahlah Ras, gausah marah marah mulu, gua juga ga apa apa ko" balas Thalita meyakinkan,
"Gabisa Ta, pikiran lu tuh kemana sih? Lu tuh udah di siksa secara ga langsung sama dia tau ga sih mana didepan umum pula, liat aja kalo dia berani ngapain ngapain lu lagi gua gabakal tinggal diem!" ucap Laras dengan berapi api.
"Udah Ras, lagian kalo dia berani ngapa ngapain gua lagi gua juga gabakal diem aja kaya tadi ko, makasih ya udah mau ngebela gua" ucap Thalita sambil tersenyum tulus.
"Gausah makasih makasih segala, gua itu sahabat lu jadi udah sepantesnya gua ngejagain lu juga" ucap Laras melembut.
Thalita hanya tersenyum. Ia benar benar bahagia mendapatkan sahabat seperti Laras.
Tak lama bel masukpun berbunyi. Dan guru biologi mereka pun masuk kedalam kelas.
🍋🍋🍋
"Balik sama siapa Ta?" Tanya Laras ketika mereka telah sampai didepan gerbang.
"Dijemput papah sih kayanya" jawab Thalita ragu.
"Ko kayanya sih? Kaya ga yakin gitu, emang om Andri ga ngabarin?" Tanya Laras memastikan.
"Enggak, papah belum ada ngabarin tuh" ucap Thalita sambil melihat kekanan dan kiri.
"Yaudah kalo gitu lu balik bareng gua aja yok, gua hari ini bawa motor ko" ajak Laras.
"Lah lu ga bareng Ethan? Tumben" tanya Thalita heran.
"Enggak Ta, dia bareng Raka naik mobil, katanya sih mereka lagi ada kumpul kumpul gitu, tapi gatau deh" ucap Laras dengan cengiran lima jarinya.
"Oh gitu, lu beneran mau nganterin gua? Kan rumah kita ga searah loh" ucap Thalita tidak enak.
"Iya gua sekalian mau main bentar kerumah lu mau ketemu sama mamah" jawab Laras cengengesan.
"Wahh tumben amat main, emang ga dicariin tante Raya?" Tanya Thalita penasaran.
"Enggak, ibu gua lagi pergi" jawab Laras.
"Lu tunggu sini dulu ya gua mau ngambil motor dulu diparkiran" lanjut Laras lagi.
"Yaudah buruan ya" ucap Thalita. Laras hanya mengangguk lalu ia segera mengambil sepedah motornya diparkiran.
"Kuy" ucap Laras saat tiba dihadapan Thalita dengan sepedah motornya.
Thalita mengangguk antusias dan langsung saja ia duduk tepat dibelakang Laras.
Setelah memastikan Thalita telah duduk dengan sempurna Laras langsung menjalankan motornya dengan kecepatan biasa.
Sepanjang perjalanan mereka asik dengan berceloteh ria tidak perduli walaupun sedang macet ataupun tidak mereka terus saja mengobrol terkadang sesekali mereka tertawa sampai terbahak.
Dan saat ini mereka telah tiba di rumah Thalita. Laras memarkirkan motornya di garasi dan setelah itu mereka masuk kedalam rumah Thalita.
"Assalamualaikum mah" ucap mereka kompak.
"Waalaikumsalam, ehh ada Laras aduh duh mamah kangen banget sama kamu sayang sini sini peluk mamah dulu" ucap Fina heboh sambil merentangkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Teen FictionThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...