Saat ini Thalita sedang menyelesaikan tugasnya dimeja belajar yang berada di kamarnya itu.
Terdengar ketukan pintu dan suara Fina dari luar kamarnya.
"Sayang mamah masuk ya" ucap Fina.
"Iya mah masuk aja engga Lita kunci ko" balas Thalita dari dalam.
Saat itu juga pintu kamarnya terbuka lebar menampilkan Fina dengan sebuah nampan yang berisi segelas susu dan beberapa cemilan.
"Nih mamah bawain kamu cemilan biar semangat ngerjain tugasnya" ucap Fina sambil meletakkan nampan tersebut di samping Thalita dimeja belajarnya.
"Makasih mamah tambah sayang deh aku" ucap Thalita sambil mengecup sekilas pipi Fina.
"Iya sama sama, yaudah diterusin aja nugasnya" balas Fina. Thalita hanya mengangguk lalu ia mulai fokus kembali ke tugasnya. Sesekali ia mengunyah makanan yang telah dibawakan oleh Fina tadi.
Fina melangkah ke kasur Thalita, dan merebahkan dirinya diatas sana.
Baru beberapa menit matanya terpejam tiba tiba Thalita memeluknya dari arah samping membuat dirinya terkejut bukan main.
"Astagfirullah sayang, mamah kaget tau kirain mamah siapa yang tiba tiba meluk mamah" ucap Fina sambil mengelus dadanya.
"Hehe maaf mah aku kan juga mau ikut tiduran disamping mamah" ucap Thalita dengan cengirannya.
"Manja banget sih kamu, yaudah sini sini mamah kelonin kaya anak bayi" jawab Fina dengan kekehan.
Thalita benar benar langsung memeluk Fina dengan sangat erat dengan mata yang terpejam. Fina pun melakukan hal yang sama.
"Tadi mamah liat kamu pulangnya sama nak Vindra ya sayang?" Tanya Fina sambil mengelus kepala Thalita penuh kasih sayang.
Thalita hanya menganggukkan kepalanya dan matanya pun masih ia pejamkan.
"Mamah setuju loh kalo kamu pacaran sama dia" ucap Fina lembut namun hal itu langsung membuat Thalita membelalakan matanya karna terkejut.
"Apasih mamah, Lita ga berencana begitu ko" ucap Thalita sambil mengerucutkan bibirnya.
"Mamah serius loh sayang ngomongnya" jawab Fina dengan menampilkan wajah seriusnya.
"Gatau ah" ucap Thalita dan ia langsung menyembunyikan wajahnya dipelukan Fina.
"Sayang, udah waktunya untuk kalian mengetahui isi hati kalian masing masing. Kamu suka nak Vindra, nak Vindra pun juga suka kamu, lalu kalian saling menunggu apa lagi nak? Perjuangin apa yang pantes untuk kamu perjuangin. Selama ini sudah cukup bagi kalian untuk saling menyakiti satu sama lain sekarang waktunya kalian untuk berbahagia" ucap Fina menjelaskan.
"Mamah liat kamu sesedih itu waktu tau nak Vindra kembali sama mantannya itu, bukan salah kamu kalo kamu punya perasaan lebih sama orang, kamu pun berhak untuk bahagia sama halnya kaya wanita wanita di luar sana, mereka bisa ngedapetin apa yang mereka mau lalu kenapa kamu engga bisa? Pasti kamu bisa percaya sama mamah" ucap Fina namun kini sambil menatap Thalita yang juga sedang menatapnya.
"Mamah kenapa tiba tiba ngomong kaya begini ke aku?" Tanya Thalita yang tidak mengerti maksud dan tujuan Fina berbicara seperti itu kepada dirinya.
"Engga ada, mamah cuman pengen ngeliat anak mamah bahagia sama orang yang dia cinta, udah itu aja" ucap Fina sambil tersenyum.
"Tapi mah, aku ga mungkin maksain perasaan aku terhadap seseorang bukan? Apalagi kemaren kemaren dia udah punya pasangan jadi ga mungkin banget aku ngebuktiin rasa aku ke dia disaat hati dia udah terisi penuh oleh seseorang" jawab Thalita dengan raut wajah yang susah diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Teen FictionThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...