"Hayo ngelamun aja" ucap Laras mengkaget kan Thalita yang sedang termenung sendiri didalam kelas, Thalita memang lebih dulu sampai dari pada Laras.
"Ihh apa sih Ras ko lu tiba tiba dateng ngagetin aja sih, kalau gua jantungan gimana coba" ucap Thalita sambil mencebikkan bibirnya.
"Yaelah gaada sejarahnya orang muda kaya lu mati karna serangan jantung, kecuali yang punya riwayat penyakit jantung kali Ta" ucap Laras sambil duduk dibangkunya.
"Ih kan gaada yang ga mungkin didunia ini Ras" bela Thalita.
"Misalnya kayak lu yang tiba tiba jadian sama Vindra gitu?" Goda Laras, Thalita yang digoda seperti itu langsung menentang pernyataan Laras sahabatnya itu.
"Kalau itu mah udah jelas jelas ga mungkin dan gaakan pernah mungkin, mau sampe kapanpun gua sama Vindra itu gabakal jadi apa apa apalagi sampe menjalin hubungan" ucap Thalita yakin.
"Kan katalu didunia ini gaada yang gamungkin Ta, jadi mungkin ajakan kalo tiba tiba si Vindra itu naksir ama lu, gua sih berharapnya gitu ya, biar lu laku gitu ga ngejones mulu" ucap Laras sambil tertawa.
"Eh emang gua doang yang jomblo disini? Lu kan juga jomblo Ras ngaca coba, lagian juga kaya gaada cowok lain aja" balas Thalita sebal.
"Ah udah ah males pagi pagi debat ama orang yang batunya luar biasa" ucap Laras menyudahi dan Thalita hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Ehh iya gua lupa, lu kemarin bohong sama gua kan katanya kalau sampe rumah mau ngabarin taunya engga, padahal gua udah nungguin tau" sebal Laras, Thalita yang baru ingatpun langsung menepuk jidatnya itu dia lupa bahwa dia harus mengabari Laras.
"Duh iya gua lupa Ras maaf ya, asli gua ga inget Ras, lagian juga gua pulangnya jam setengah enam ko" jawab Thalita polos.
"HAH?! JAM SETENGAH ENAM?! Ko bisa?" Teriak Laras kaget karna mengetahui bahwa Thalta baru sampai rumah disaat waktu menunjukan hampir pukul enam malam.
"Iss apaan si Ras teriak teriak, tuh kan pada ngeliatin, malu tau, udah ah nanti aja gua jelasinnya sekarang udah masuk gua mau belajar dulu" ucap Thalita mengakhiri.
Laras yang masih penasaran pun berbisik kepada Thalita yang sedang serius mengerjakan soal dipapan tulis.
"Ta, pokonya lu ada utang cerita aja sama gua, awas lu ga cerita, penasaran banget nih gua" bisik Laras kepada Thalita yang sedang fokus.
"Laras kenapa kamu berbisik bisik sama Lita di dalam kelas? Kelas itu gunanya untuk belajar bukan untuk bergosip!" Ucap bu Fatya guru sejarah mereka.
"Ehh ibu hehe, engga ibu kita lagi ga gosip ko, kita lagi diskusi aja, yakan Ta?" Tanya Laras sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Thalita maksudnya adalah kode supaya Thalita mengiyakan saja pembelaan Laras agar mereka tidak mendapatkan hukuman, Thalita hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Tidak usah berbohong kalian! Lebih baik sekarang kalian ke perpustakaan dan rapihkan semua buku buku yang berserakan disana dan jangan lupa untuk membersihkan rak buku perpus sekalian sama lantainya! Cepat, sekarang!" Ucap bu Fatya tak terbantahkan.
Laras terkejut mendengar hukuman dari bu Fatya tersebut, apa apaan masa iya cuma karna berbisik dia jadi mendapat hukuman yang menurutnya sangat tidak masuk diakal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Roman pour AdolescentsThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...