Bel istirahat sudah berdering sejak beberapa menit yang lalu. Namun Laras dan Thalita masih saja betah berada didalam kelas, bukan Laras tetapi hanya Thalita yang betah berada didalam kelasnya itu.
"Taaa ayok napa ke kantin, laperr tauu" ucap Laras merengek untuk mengajak Thalita ke kantin sebab sedari tadi Thalita menolak untuk diajak ke kantin.
"Enggak ah, gamau lagian gua kan juga bawa bekel Ras" ucap Thalita sekali lagi menolak.
"Yaudah bawa aja bekelnya kesana, makan disana aja sama gua ayokk" rengek Laras lagi.
Thalita bukannya tidak ingin menemani Laras untuk pergi ke kantin. Namun ia sedang menghindari Ravindra untuk saat ini. Ia masih malu jika bertemu Vindra.
"Lu aja bawa makanannya kesini, kan kita jarang tuh makan dikelas, gimana?" Tanya Thalita memberi solusi.
Laras nampak berfikir sejenak. Sebelum ia mengangguk menyetujui.
"Yaudah deh, lu tunggu ya jangan makan duluan gua mau beli mie ayam dulu ke kantin" ucap Laras lalu setelah itu ia berlari keluar kelas.
Thalita menghembuskan nafasnya lega, akhirnya Laras mau juga mendengar ucapannya itu.
Dikantin Laras sedang mengantri di antrian mie ayam. Ia terkejut ketika ada yang menepuk pundaknya pelan dari arah sampingnya.
"Ethan?" Kaget Laras.
"Hai Laras, mau gabung ga duduknya sama kita? Nanti kita sisain dua tempat, gimana mau kan?" Tanya Ethan menawarkan.
"Hai juga Ethan, tapi enggak deh Tan, soalnya gua sama Lita gamakan dikantin mau dikelas aja" ucap Laras menolak.
Vindra yang kebetulan berada dibelakang Ethan pun langsung bertanya kepada Laras ketika melihat keseliling kantin seseorang yang di carinya tidak kunjung ia temukan.
"Eh Ras, si Lita kemana?" Tanya Vindra dari arah belakang Ethan.
"Idih, ngapain lu nanya nanya hah otak udang?!" Sewot Laras kepada Vindra.
"Ngegas aja lu ditanyain baik baik juga" jawab Vindra kesal.
"Bodo" ucap Laras malas.
"Tan tanyain dong" bisik Vindra kepada Ethan. Ethan hanya memutar kedua bola matanya malas.
"Ras" panggil Ethan lembut. Laras menoleh sambil tersenyum.
"Ko tumben makannya dikelas?" Tanya Ethan bermaksud menanyakan Thalita.
"Iya permintaan si Lita, dia bawa bekel soalnya" ucap Laras. Dan Vindra hanya mengangguk anggukan kepalanya tanda paham.
"Mang mie ayam satu ya, dibayarin dia" ucap Laras setelah tiba dirinya untuk memesan kepada penjual mie ayam sambil menunjuk Vindra.
Vindra membelalakan matanya. Apa apaan ini? Tadi ia bertanya saja di jawab sewot lalu sekarang Laras meminta dibayarin makanannya? Wah.
"Eh kenapa jadi gua yang bayar?" Tanya Vindra heran.
Ethan dan Raka sudah tertawa terpingkal pingkal karna Laras menyuruh Vindra membayar makanannya tanpa memberitahu dahulu sebelumnya.
"Itu tuh hukuman buat lu, soalnya lu udah nyakitin Lita sahabat gua" jawab Laras acuh.
"Ya tap-"
"Makasih ya mang, daah Ethan daah Raka" ucap Laras memotong ucapan Vindra sambil membawa semangkuk mie ayamnya.
"Bye juga Laras" jawab Ethan dan Raka kompak.
"Mas mana uangnya" pinta tukang mie ayam tersebut menagih kepada Vindra.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Teen FictionThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...