Sinar mentari dipagi hari berhasil membangunkan wanita cantik yang sedang bergelung manja didalam selimutnya.
Masih dengan setengah kesadaran Thalita bangun dari tempat tidurnya dan beranjak kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai dengan kegiatan mandinya dan tentunya tak lupa ia sedikit berkonser ria didalam kamar mandinya itu.
Ia mulai berkemas untuk berangkat kesekolah bersama Ravindra nanti.
Setelah dirasa cukup penampilannya ia turun kebawah untuk sarapan."Pagi mah, pah" ucap Thalita sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi too sayang" ucap mamahnya lembut.
"Nak Vindra kesini kan sayang?" Tanya mamahnya sambil menatap Thalita dengan pandangan penasaran.
"Emangnya kenapa dia harus kesini?" Tanya Thalita sambil memasukkan sesendok nasi kedalam mulutnya.
"Loh harus dong kan biar kamu ada temen berangkatnya" ucap Fina sambil menuangkan air kegelas suaminya.
"Aku ga butuh temen berangkat, kan ada papah, ya kan pah?" Tanya Thalita sambil menatap papahnya dengan tatapan memohon agar papahnya mengiya kan saja ucapannya.
"Mobil papah lagi bermasalah, hari ini aja papah dianter mamah jadi kamu berangkatnya sama nak Vindra aja ya sayang" ucap Andri sambil melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
"Loh papah" ucap Thalita kecewa karna jawaban papahnya tidak sesuai dengan harapannya.
"Kamu tuh kenapa sih sayang kayanya kamu gamau banget kalo berangkat sama Vindra?" Tanya Fina penasaran.
"Ih aku bukan gamau mamah" ucap Thalita sebal.
"Tapi?" Tanya Fina penasaran.
"Males aja, nanti tuh aku di omongin sama satu sekolah kalo berangkat sama dia" ucap Thalita malas.
"Kenapa di omongin?" Tanya Fina tambah penasaran.
"Yaiyalah diomongin secara aku berangkatnya sama si Cassanova yang fans fansnya fanatik fanatik banget tau ga mah" ucap Thalita sambil meletakkan piring kotor dirinya ke wastafel.
"Bagus dong kalo kamu berangkat sama pujaan sekolah kamu, kan jadi kamu ikutan tenar" canda Fina sambil cekikikan.
"Idih akumah ga pengen tenar mah, males punya fans fans gajelas begitu" ucap Thalita sambil duduk kembali dikursinya.
"Terus sekarang kamu jadinya berangkat sama siapa sayang?" Tanya Andri yang sedari tadi hanya diam memerhatikan obrolan anak dan istrinya itu.
"Sama Vindra pah" ucap Thalita tambah malas.
"Tuh kan apa kata mamah ge kamu itu pasti bakal berangkat bareng Vindra" ucap Fina antusias.
"Kebiasaan" ucap Andri sambil memutar kedua bola matanya.
Fina hanya tertawa ketika suaminya berkata seperti itu.
"Mah, pah aku berangkat ya Vindra udah didepan katanya" ucap Thalita sambil mengambil tasnya dan memasukkan handphonenya kedalamnya dan tak lupa ia menyalimi tangan kedua orang tuanya itu.
"Ko gamasuk dulu nak Vindra nya?" Tanya Fina penasaran.
"Gaah males mamah genit soalnya" ucap Thalita sambil berlalu keluar rumahnya.
Fina dan Andri hanya geleng geleng kepala karna ucapan putri semata wayangnya itu.
"Udah ayang?" Tanya Vindra ketika Thalita sampai didepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA (Completed)
Teen FictionThalita Ega, perempuan yang berparas cantik dan juga mempunyai kepintaran diatas rata rata. Dia bukanlah sesosok perempuan populer di kalangan sekolahnya, tapi dia banyak dikenal orang di kalangan seangkatanya, dia juga bukan Primadona disekolahnya...