Chapter 2

17.3K 1.2K 8
                                    

"Yak Kim Taehyung, kapan kau akan mengenalkan kekasihmu itu pada appa dan eoma huh? " ucap namja tinggi sekaligus kakak dari namja yang bernama Kim Taehyung itu.

"Hmm entahlah hyung, aku masih ragu. Mungkin secepatnya" kata Taehyung penuh keraguan di hatinya

"Haishh, cepatlah kenalkan dia ke appa dan eomma. Agar aku bisa cepat menikahi kekasihku juga"

"Hmm" jawabnya malas dengan suruhan sang kakak.

"Kenapa harus menungguku mengenalkan kekasihku hyung? Kenapa tidak langsung nikahi saja kekasihmu itu"

PLETAKK

"aww appo, yak Kim Namjoon" ucapnya geram karena kepalanya digeplak dengan penuh kasih sayang(?) dari sang kakak- Kim Namjoon -.

"Apa Kau lupa, kalau eoma appa baru memperbolehkanku menikah hanya jika kau sudah memilki kekasih. Entah kenapa appa dan eoma memberi syarat seperti itu"

Helaan nafas terdengar dari Namjoon.

"Hahh.... Kau tau, Seokjin akan pergi ke Amerika untuk melanjutkan studinya 6 bulan lagi. Jika aku tak segera menikahinya, aku takut dia akan berpaling. Jika aku sudah menikah dengannyakan aku bisa ikut. Tapi jika belum?" ucapnya dengan penuh rasa takut.

"Apa hyung tak mempercayai Jin hyung? Apa hyung ragu dengan cinta Seokjin hyung?"

"Bukan, bukan seperti itu tae....... A-aku percaya kalau Seokjin sangat mencintaiku, sampai dia rela menungguku selama 3 tahun ini. Tapi kalau aku suruh dia menunggu lagi? Apa dia masih sanggup? Jika tak sanggup, lalu dia bertemu namja lain di Amerika sana yang tidak membuatnya menunggu? Dia bisa saja berpaling Tae. Dan aku tak mau kehilangan orang sepertinya" ucapnya sambil menutup wajah dengan telapak tangannya, dari nada bicaranya yang bergetar Taehyung mengerti kalau hyungnya ini sangat takut kehilangan kekasihnya.

"Akan ku usahakan hyung. Hmm aku harus kekantor hyung, ada meeting penting. Tak apa kan? "

"......" tak ada jawaban, Taehyung menghela nafas lalu beranjak pergi karena meeting dengan kliennya berlangsung 15 menit lagi dan perjalanan ke tempat meeting butuh waktu selama 25 menit, itu artinya ia akan terlambat.

Setelah mengambil jas dan kunci mobilnya ia langsung melaju dengan kecepatan diatas rata-rata, untung saja jalanan di Seoul saat ini sedang senggang.

Drtt drtt drtt

Ponsel di sakunya bergetar tanda ada yang menelfon. Ia bergegas mengambil ponselnya, namun ponselnya justru jatuh ke bawah

"Shitt" umpatnya, ia melihat jalanan yang lumayan sepi, kesempatannya untuk mengambil ponselnya.

Setelah mendapatkan ponselnya dan hendak menjawab telfon dari sekertarisnya, ia melihat jalanan, sialnya ada seorang nenek-nenek menyeberang bukan di zebra cross.

Tinn tinn

"Aaaaaaaaa"

Ckittt

Brakk




to be continue

Annyeong yeorobun

Minji cuma mau bilang, minji minta suport. Ini karya pertama Minji, jadi Minji tau banget kalau ini sangat jauh banget dari kata bagus. Maka dari itu bolehkah minji minta saran? Cara agar tidak buntu saat menulis.

Ide minji itu sudah ada, cuma Minji suka bingung gimana nulisnya

Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang