Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]

Chapter 41

"Kita main"

"Di kamar milik Kookie"

"Ehh"

Jimin terpaku dengan pikiran yang berkeliaran kemana-mana

"Ayo Jiminie hyung" ajak Jungkook manja dan menarik Jimin kedepan kamarnya

"Kook-" ucapannya terhenti ketika sampai di depan kamar yang Jimin yakin milik Jungkook

Ceklekk

Brakk

Klek

Dibukanya pintu kamar oleh Jungkook lalu menarik Jimin dan menutup pintunya tak lupa untuk mengunci.

Perasaan Jimin makin enak:v

Ehh

"Kookie?" panggil Jimin serak dengan mata sayunya

"Iya Jiminie hyung?" sahut Jungkook dan berbalik menatap Jimin

"Kenapa dikunci?" tanya Jimin lirih lalu mendekatkan diri pada Jungkook

"Umm biar tidak ada yang mengganggu" ucap Jungkook santai tak tau dengan kondisi Jimin yang sedang berperang dengan pikirannya sendiri

"Tapi kita akan main apa?" tanya Jimin dengan menaikkan alisnya dan menjilat bibirnya yang agak kering karena pikiran kotornya.

Jungkook berfikir sejenak lalu membulatkan matanya dengan senyum tipis yang muncul dibilah bibirnya.

Perasaan Jimin makin tak karuan enaknya:v

"Umm tunggu di tempat tidur, Kookie akan mengambil perlengkapannya terlebih dahulu" ucapnya menunjuk tempat tidurnya dan menunjuk ruangan yang sepertinya walk in closet milik Jungkook.

Jantung Jimin tak bisa dikendalikan lagi. Ia berdetak sangat kencang, sehingga Jimin merasa seperti dikejar anjing tetangganya yang galak.

'Astaga!! Kenapa jantungku berdetak seperti dikejar Inu si anjing tetangga yang galak itu?' batin Jimin memegang letak jantungnya

Fikiran Jimin semakin kemana-mana saat Jungkook memasuki ruangan tersebut dengan menutup pintunya

'Apa yang akan diambil Kookie ya? Apa dia akan memakai Lingerie? Atau mengambil kondom dan pelumas? Vibrator? Choker? Buttplung?' batin Jimin tersenyum mistis(?)

Sadar apa yang dipikirkannya ia langsung menggeleng brutal dan mengumpati otak mesum stadium akhir itu.

"Astaga apa yang aku pikirkan?"

Hening

Jimin bingung harus apa ia hanya merebahkan dirinya dan melihat sekeliling kamar milik Jungkook yang didominasi warna putih dan merah dengan sedikit aksen hitam pada hiasan dan barang-barang disana.

Ceklek

Pintu ruangan yang tadi dimasuki Jungkook terbuka sedikit diikuti sebuah kepala muncul diselanya dengan cengiran khasnya.

"Jiminie hyung? Bisa bantu Kookie sebentar?" panggilnya dengan melambaikan tangannya pada Jimin.

Jimin memproses otaknya yang agak lemot untuk saat ini. Ia berfikir kenapa Jungkook keluar hanya kepalanya saja apa Jungkook memakai pakaian aneh.

"Huh? Ah, O oke" gugupnya

Jungkook kembali memasukkan kepalanya meninggalkan Jimin dengan fantasi liarnya.

'Apa Jungkook akan memperkosaku didalam sana?' fantasi Jimin

Ia bangkit dari tempat tidur Jungkook dan menuju ruangan yang dimasuki Jungkook