Chapter 51

7.7K 520 13
                                    

Pengucapan janji suci antara Namjoon dan Seokjin telah selesai sekarang mereka berdua terpisah karena diseret oleh teman Seokjin dan Namjoon sendiri. Seokjin duduk kamarnya ditemani Moon Byul dan Namjoon yang ditemani Hoseok, Taehyung dan Yoongi.

"Seokjin, kau berhutang banyak cerita padaku. Bisa kau ceritakan sekarang" ucap Moon Byul membuka pembicaraan saat sampai diranjang Seokjin

"Bagian mana yang ingin kau dengar?" tanya Seokjin sabar menghadapi sahabatnya

"Bagaimana cara Namjoon menembakmu?"

"Aku tak tertembak, kalau aku tertembak maka aku sudah mati Byul Yi" polos Seokjin, Moon Byul mencubit lengan Seokjin gemas

"Ish kau sudah tua jangan sok polos seperti bayi"

"Hahahaha. Baiklah, dimulai waktu itu Namjoon dan aku yang hanya  sebatas teman dekat sedang main truth or dare. Waktu botol mengarah ke Namjoon, padahal ia ingin memilih truth namun aku memaksanya, dia aku suruh memilih dare. Tantangannya yaitu menyatakan perasaannya pada orang yang sedang dia sukai" ucap Seokjin sambil mengingat masa-masa baru kuliah.

"Terus dia langsung menembakmu?" tanya Moon Byul, Seokjin hanya tertawa lalu mnggeleng

"Tidak"

Moon Byul mengerutkan alisnya, sepertinya agar rumit

"Loh? Terus?"

"Dia menuju salah satu meja yang berisi beberapa perempuan dengan yah body goals lah. Dia berlutut dengan salah satu wanita disana, aku kaget dong. Aku kira Namjoon menyukaiku, aku juga sedikit menaruh rasa padanya. Melihatnya berlutut seperti itu aku patah hati, langsung saja aku berlari" Seokjin tertawa mengingat kejadian itu, dia masih sangat kekanakan dulu

"Kau cemburu?" tanya Moon Byul tepat sasaran

"Bisa dibilang begitu"

Seokjin memperbaiki cara duduknya agar nyaman untuknya dan bayinya lalu menyuruh Moon Byul memijat kakinya.

Sialan memang, cuma karena Moon Byul kasihan ia hanya menurutinya. Ia tau hamil membuat seseorang mudah lelah

"Ketika aku sampai di kelas aku langsung mengemasi barang-barangku, berniat bolos karena patah hati. Namun saat aku sampai diparkiran wanita yang tadinya kukira ditembak Namjoon menghadangku. Dia memberiku sepucuk surat dengan bentuk origami hati lalu meninggalkanku" sambungnya sambil menatap sahabatnya

"Terus?"

"Karena penasaran aku buka suratnya, ketika aku buka aku menemukan tulisan yang tak asing bagiku, disana tertulis 'Jangan menangis, aku tak suka. Berbalik dan tersenyumlah'" Seokjin tersenyum manis dengan muka memerah sampai telinga saat ia mengingat isi suratnya

"Ah so sweet" ucap Moon Byul masih memperhatikan sambil terus memijat kaki Seokjin

"Aku berbalik dan menemukan Namjoon dengan sebuah bunga mawar ditangannya, dia berteriak seperti ini 'Jinseok jangan menangis, tersenyumlah bersamaku, maukah kau menjadi kekasihku?' aku terdiam lalu karena malu aku menutupi mukaku sambil mengangguk" Seokjin tertawa saat menirukan suara Namjoon.

"Aku meleleh. Terus apalagi?"

"Dibalik jari-jariku aku melihat Namjoon yang berlari dengan sepatu yang ikatannya lepas, aku hendak berteriak melarang Namjoon berlari, namun aku telat. Dan kau tau pasti apa yang terjadi padanya"

Moon Byul menghentikan pijatannya berfikir lalu tertawa terbahak

"Dia jatuh? Hahahaha" tanyanya, Seokjin ikut tertawa

"Ya, dia jatuh. Dan jatuhnya pun membuat aku tertawa lepas karena ia jatuh digenangan air karena semalam memang hujan dan tempat parkir memang sering teraliri air. Dia memang sangat ceroboh" ucap Seokjin menggelengkan kepala

Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang