Chapter 58

8.2K 539 35
                                    

"Malam Kookie" sapa Yoongi memasuki kamar inap Jungkook. Jungkook yang hendak memejamkan matanya untuk tidur tidak jadi karena suara bass milik Yoongi

"Malam hyungie" balas Jungkook lirih, ia sangat mengantuk sehabis minum obatnya tadi

"Bagaimana keadaan Kookie?" tanya Yoongi yang mendudukkan pantatnya dikursi. Ahh punggungnya sakit karena seharian ini ia hanya duduk

Yoongi keluar tadi pagi kekantor Taehyung, dilanjutkan menengok ibunya sampai sore dan sekarang ia kembali menemani Jungkook yang hendak tidur. Itu semua suruhan ayahnya, menyebalkan tapi sesekali tak apa lah.

"Dada Kookie masih sakit" keluhnya dan menggeser tubuhnya sedikit demi agar Yoongi bisa menemani ia tidur.

"Kookie, besok Kookie akan pindah rumah sakit" ucap Yoongi menaiki ranjang Jungkook namun masih dalam posisi duduk

"Bertemu eomma?" tanya Jungkook memastikan, Yoongi berjanji padanya kemarin.

Yoongi mengangguk lalu berbaring disisi Jungkook mengelus perut rata Jungkook. Ahh Yoongi penasaran bagaimana rasanya hamil. Memikirkannya membuat Yoongi tersenyum kecil sebelum ia menggeleng cepat

'Kau berfikir apa Yoon, kau itu dominan! Malu dengan nama panggungmu!' batinnya. Ya Yoongi berfikir ia adalah dominan.

Setelah berkhayal yang tidak-tidak Yoongi jadi merasa kebelet, mungkin saking gelinya. Dilihatnya Jungkook yang sudah tidur nyenyak dengan mulut sedikit terbuka memperlihatkan kedua giginya yang besar. Yoongi terkekeh ringan lalu berusaha merapatkan bibir Jungkook meski sia-sia. Yoongi menggeleng lalu mulai turun dengan hati-hati supaya adiknya tidak terbangun.

Ia keluar dari kamar Jungkook dan menuju toilet. Oke mungkin Yoongi lupa jika kamar inap Jungkook memiliki toilet didalamnya, ia memilih toilet umum yang berada diujung koridor. Sempat bergidik saat tak melihat siapapun berkeliaran diluar, hanya beberapa orang suster yang bertugas disana.

Namun ada yang aneh, seperti ada yang mengikutinya. Meskipun ia sering dibilang bukan orang penakut, namun jujur saja Yoongi takut hantu dan sejenisnya. Ia tak berani berbalik dan mulai berjalan cepat, telinganya dapat menangkap suara langkah kaki lain selain dirinya. Yoongi langsung berlari tujuannya toilet sekarang.

Pintu toilet langsung ia buka dengan kasar lalu masuk kedalamnya dan menutup pintu dari dalam, sebelum tangan berotot lain mencegah pintu itu tertutup. Dibukanya pintu yang hendak ditutup Yoongi dan ia memaksa masuk kedalam.

Yoongi tidak dapat melihat siapa karena tertutup muka orang itu tertutup topi hitam. Saat orang itu berhasil masuk, Yoongi segera dibanting ke pintu dan menguncinya dari dalam.

Brakk

"Shhh, Yak!" Yoongi hendak menyumpah serapahi orang didepannya dan berteriak keras meminta tolong sebelum

Cup

Orang misterius itu menciumnya tepat dibibir. Sekarang Yoongi bisa melihat mata terpejam orang didepannya.

'Sepertinya aku familiar dengan mata itu' batinnya sebelum menyadari sesuatu

Tangan berotot itu mulai meraba pinggangnya, oke ini keterlaluan. Dengan kewarasan yang tersisa, Yoongi menggigit bibir tebal yang sedang mencumbu bibirnya

"Ahss" ringis ora didepannya lalu memegang bibirnya yang sedikit berdarah

"Apa-apan kau! Ji-min" teriak Yoongi namun melirih saat ia mengenal orang didepannya.

Orang yang menjadi teman saat ia kehilangan Jungkook, orang yang sama dengan pria yang menemaninya untuk minum ditengah malam dan orang yang sama yang menjadi pundak ketika ia menangis saat kabar kematian adiknya tersampaikan

Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang