Chapter 65

8.7K 561 22
                                    

Pagi ini Moonbyul ditemani Yoongi sedang berada di cafe sekedar untuk minum americano sekaligus membahas agensi atau membhas rencana pembalasan dendam dengan keluarga Bae.

Mereka berdua sudah terdiam sejak 5 menit lalu hanya fokus pada ponsel masing-masing. Keheningan yang dilanda mereka membuat Moonbyul mendengus sedikit bosan.

"Yoongi-ah, aku bingung cara mendekati Hoseok. Bantu aku!" ucap Moonbyul saat mengingat jika ia harus mendekati Hoseok untuk mencari keberadaan Suzy. Meski Moonbyul tau jika Suzy mempunyai banyak pasangan, hanya saja Hoseok yang menurutnya mudah didekati karena pda dasarnya Hoseok itu mempunyai sifat supel bukan seperti Yoongi

"Tapi bagaimana caraku membantu noona?" tanya Yoongi menuntut Moonbyul untuk memutar otaknya

"Itu kan urusanmu, ini juga kan demi adikmu. Aku saja yang terlalu baik sehingga mau dimanfaatkan" ujarnya sedikit malas dengan sifat Yoongi, jika saja Yoongi bukan atasannya Moonbyul akan membuangnya di Sungai Amazon, karena Sungai Han sudah terlalu mainstream.

Yoongi yang mengingat sesuatu langsung mengambil tasnya dan mengeluarkan secarik kertas yang bertuliskan project untuk minggu depan. Project untuk mencari trainee baru, sesuai dengan kemampuan keduanya

"Bagaimana dengan project ini?" tanya Yoongi membuat Moonbyul mengerutkan dahi bingung

"Memangnya dia dancer atau penyanyi juga?"

"Kau tak tau? Sebelum aku memungutmu, aku terlebih dahulu mengenalnya sebagai penari dijalanan. Karena aku tertarik dengan dancenya aku memintanya menjadi koreografer. Waktu itu aku idol baru dulu diagensi Appa ku, ah kau ingat prestasiku yang sempat turun karena stress? Waktu itu lah Appa menyuruhku memegang agensi cabang di Amerika, tapi karena aku ingin mengulang karirku sebagai rapper aku meminta agar Hoseok yang memegangnya untuk sementara. Ia masih menjadi koreografer namun ditambah mengurus perusahaan itu pun karena aku sibuk tour. Dan setelah aku menemukanmu dan pelatih koreo lain maka dari itu aku menyuruhnya untuk memegang perusahaan cabangku di Amerika saja. Namun ia malah menyusulku ke Korea. Um, kalian bisa kok jadi mentor diproject ini, akan ku bicarakan dengan Hoseok. Ah tenang project ini akan ku selenggarakan di Korea dan untuk di Amerika aku sudah menyuruh orang lain"

Moonbyul terbengong dengan mulut terbuka sedikit membuat Yoongi risih dan memukulnya dengan kertas tadi guna menyadarkan Moonbyul

"Woahh, Yoongi" ucap Moonbyul kagum yang malah membuat Yoongi semakin bingung

"Apa?" ketusnya

"5 menit kau berbicara. Rekor baru, ahh sial sekali aku tak merekamnya" sesal Moonbyul mengundang decakan malas dari Yoongi

"Ck sialan"

"Hahaha"

.
.

Lain dengan Yoongi dan Moonbyul yang sedang menertawakan Yoongi, Taehyung bersandar lemah di sofa apartemen milik Namjoon. Setelah Irene pergu dari apartemennya ia memutuskan untuk ke apartemen Seokjin sambil memantau Jungkook yang sedang makan buah di ruang makan.

"Bagaimana Tae?" tanya Seokjin membuka pembicaraan setelah duduk manis disamping Taehyung dengan toples biskuit ditangannya dan tv yang menayangkan drama didepan.

"Lancar, tak ada yang curiga. Hah aku lemas" keluhnya membuat Seokjin tersenyum.

Untung saja kehamilan pertamanya tak menyiksa dirinya dengan morning sickness seperti yang dialami Taehyung. Hanya saja ia lebih sering merepotkan Namjoon, karena setiap jam 12 dan jam 3 pagi Seokjin akan membangunkan Namjoon hanya untuk menyuruhnya ke toko atau kedai yang buka 24 jam dalam rangka memenuhi masa mengidamnya.

Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang