Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]

Chapter 1

"Kena kau kelinci kecil sialan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook ketahuan, dengan kekuatan penuh(?), ia pun langsung berlari menjauh

"BERHENTI KAU JALANG KECIL SIALAN" teriak pria tua itu.

Jungkook melihat mobil pick-up yang membawa sayur tak jauh dari hadapannya ketika keluar gang gelap tersebut, ia pun berlari dengan kencang untuk bersembunyi disana.

Ia meloncat dan menutup dirinya dengan terpal yang digunakan untuk menutupi sayur.

Pria tua itu kehilangan jejak Jungkook, ia hanya berjalan kearah terakhir ia mrlihat jungkook. Ia berhenti di sebelah mobil pick-up yang digunakan Jungkook bersembunyi.

"Dimana jalang kecil sialan itu?"ucapnya tepat dibelakang Jungkook-disamping mobil tempat Jungkook bersembunyi

Deg deg deg deg

Suara jantung Jungkook yang lumayan keras, beruntung suara detak jantungnya terbiaskan dengan suara rintikan hujan.

Karena lagi-lagi ia kehilangan jejak si manis jembatan ancol(?)-abaikan-.

"awas saja jika ketemu, akan kusiksa sampai dia minta ampun karena membuatku lelah" ucapnya kemudian pergi karena tak menemukan Jungkook.

Haaahhhhh

Helaan nafas lega terlintar dari mulut si manis. Ia mengawasi sekitar, apakah aman jika ia keluar.

Tengok kanan, tengok kiri, tengok depan, tengok belakang, tengok atas, tengok bawah(?) nggak tegang.

'Hmm abaikan'-minji

Oke Aman

Satu kaki hendak turun dan -

Brumm

Mobil yang digunakan Jungkook untuk bersembunyi melaju. Itu membuat Jungkook panik, ia ingin meloncat tapi takut jatuh dan terluka, jika ia tak meloncat ia tak tau akan dibawa kemana.

Jungkook sudah berteriak meminta sang supir berhenti, namun sepertinya sang supir tak mendengar karena kerasnya suara radio mobil.

Ia tak punya pilihan lain, ia tak tau mobil ini akan membawanya kemana. Maka dari itu Jungkook hendak melompat dari kap mobil tersebut.

Ketika ia hendak meloncat ia melihat pria tua yang mengejarnya tadi.

Pria yang mengejarnya melihat si manis dan berlari sambil berteriak

"SINI KAU JALANG!! BERHENTI WOY" pria yang sudah cukup berumur itupun berlari mengejar mobil yang ditumpangi si manis, dan

Brukk

Pria tua yang mengejarnya terjatuh dengan tidak elitnya, karena tak melihat lubang saluran air.

Lalu hendak lari mengejar mobil itu lagi, namun tak bisa lagi dikejar.

semakin ku kejar semakin kau jauh- nggak usah nyanyi lo bambang!

Jungkook pun mengurungkan niatnya untuk melompat.

Ia berbaring di kap mobil yang basar karena hujan dan menutupi tubuhnya agar tak terkena hujan lebih lama lagi.

Jungkook kembali menangis

"Hiks eoma.... Eoma dimana? Kookie pengen eoma" karena puas menagis, ia tertidur dengan ditutupi terpal, yah harus tidur meski kedinginan. Besok bisa jadi hari yang paling melelahkan yang akan dialaminya, siapa tau?

Esok hari pun tiba, mobil yang mengangkut(?) Jungkook berhenti, itu membuat namja imut itu terbangun, ketika ia hendak menyingkap terpal yang menutupinya, seseorang telah menyingkap terlebih dahulu.

"Astaga, kau siapa? Kenapa berada dimobilku?" tanya pria yang umurnya sekitar 30 tahunan yang merupakan supir sekaligus pemilik mobil pick-up tersebut.

"Maaf, Kookie...... umm Kookie ketiduran saat sembunyi dari penculik semalam"

"Kau sudah aman kan? Kalau sudah turunlah!" jawab acuh si pemilik mobil.

"Ne, umm paman ini dimana?"

"Seoul" jawab singkat pria itu sambil mengangkat bakul tempat sayurnya.

"Baiklah, umm terimakasih paman"

"Pergilah jangan ganggu aku, aku sedang bekerja"

"Ne, paman sekali lagi terimakasih"

"Hmm"

Kemudian Jungkook keluar dari kap mobil dan pergi.

"Ughh aku dimana? Aku tak tau daerah sini" gumamnya frustasi karena kebingungan.

Namja cantik itu kemudian berjalan tak tau arah, karena ia tak tau ini dimana, Seoul kan luas, dan ini pertama kalinya pemuda busan tersebut ke ibu kota.

Orang-orang yang melihatnya berjalan tak tau arah pun memandangnya dengan tatapan yang beraneka ragam. Dari jijik , kasihan, ikut bingung, dan lain sebagainya.

Bagaimana orang tak memandangnya seperti itu kalau ia berpakaian yang bisa dibilang tak layak, baju robek, badan yang penuh luka, dan pandangan bingungnya.

to be continue