Yoongi sedang berjalan kearah ruangan Jungkook setelah tadi mengamuk diruangan Eunwoo. Ia sempat kembali keruangan Eunwoo karena lupa menanyakan ruangan Jungkook, dan sekarang ia sedang diseret Eunwoo menuju ruangan Jungkook. Entahlah Enwoo suka sekali menyeret Yoongi seperti ini, hitung-hitung balas dendam dulu ia yang sering diseret Yoongi.
Meski Yoongi emosi namun tanpa Eunwoo ia tak akan bertemu Jungkook. Jadi ia biarkan saja Eunwoo menggandengnya seperti anak kecil seperti sekarang.
Ceklek
Pintu ruang inap Jungkook terbuka menampakkan kepala Eunwoo dengan tangan sebelah kirinya diluar pintu. Jungkook yang melihat pelindungnya tersenyum manis meski dadanya sedikit sakit
"Halo Kookie, tebak apa yang hyung bawa?" tanya Eunwoo menunjukkan senyum termanisnya.
Jungkook memiringkan kepalanya dan menggeleng kecil, menatap Eunwoo bingung
"Hyung tak membawa apapun" ucap Jungkook.
Eunwoo kembali menarik Yoongi yang membuat tubuh Yoongi yang tadinya tertutup Eunwoo dan pintu menjadi terlihat, sekarang Yoongi bisa melihat Jungkook yang terbaring dengan beberapa perban yang terlihat.
"Kookie?" panggil Yoongi menghampiri Jungkook yang masih terbaring.
"Hyungie?" tanya Jungkook memastikan, lalu mengulurkan tangannya minta dipeluk.
Yoongi tersenyum dan memeluk sang adik sayang. Tangannya terulur membelai rambut Jungkook meski terhalang perban yang melilit kepada Jungkook. Merasa cukup Yoongi melepaskan pelukannya perlahan
"Kau tak apa?" tanya Yoongi menatap Jungkook khawatir. Jungkook mengangguk dengan ringisan sakit yang keluar dari bibirnya
"Perut dan kepala Kookie sakit" adu Jungkook pada Yoongi.
Yoongi yang merasa iba kembali memeluk Jungkook dan sesekali mengecup puncak kepala Jungkook. Jungkook yang merasakan teduh di pelukan Yoongi mulai terisak pelan.
"Hiks hyung, rindu. Kookie takut, hiks noona hiks jahat hiks Kookie takut, jangan tinggalin Kookie lagi hiks. Hyung hiks takut" isaknya mencengkram kemeja belakang Yoongi
"Hyung disini. Noona tak akan berani, jangan takut ya? Sudah jangan menangis nanti tidak imut lagi"
Yoongi yang mendengarkan isakan Jungkook merapatkan pelukannya dan membisikkan kata-kata penenang. Eunwoo mematung ditempatnya, ia tak tau jika Jungkook memiliki ketakutan yang tinggi terhadap-
"Ehh noona? Suzy atau Irene kah?" gumam Eunwoo lirih, ia menggeleng lalu keluar tak ingin mengganggu kedua saudara itu.
Ia membuka pintu dan tersenyum manis kearah Jungkook sebelum kembali menutupnya dari luar.
'Aku sudah berjanji untuk tak membiarkan siapapun membuat menangis kan Kook?'
"Jantung bodoh, aku sudah punya dan dia milik orang lain! Tak usah berdebar peperti ini bodoh!" gumam Eunwoo kesal sambil memukul dadanya menghentikan detak jantung tak normalnya.
'Detak jantung berhenti dan Eunwoo mati. Minjii bercanda'
.
.
.Merasa Jungkook mulai tenang Yoongi melepaskan pelukannya dan menuntun Jungkook untuk kembali berbaring. Ia mengusap kepala Jungkook sayang lalu menghembuskan nafasnya kasar.
Jungkook harus mengetahui kondisinya yang sekarang tak sendiri lagi. Yoongi hanya takut Jungkook bertingkah ketika sudah sembuh jika tidak diberitahukan.
Ia mengambil kursi dan mendudukkan bokongnya disana. Tangannya beralih mengelus perut Jungkook yang rata namun keras.
Jungkook yang mendapatkan elusan tangan Yoongi diperutnya memejamkan mata merasa nyaman. Yoongi yang memandang adiknya menutup mata tersenyum tipis. Ya meski anak itu belum diharapkan, tapi bukankah mereka tak berdosa sama sekali? Jadi seharusnya ia bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]
Fiksi PenggemarKisah waktu menunggu Kim Taehyung agar bisa membalas cinta Jeon Jungkook, sekaligus mendapat restu dari calon mertuanya BxB Yaoi Boys Love NC🔞🔞 Rate T-M M-Preg #1 di ratem 03/11/2019 #1 di minyoon 19/8/2020 #1 di namjin 4/10/2021