Chapter 71

7.3K 535 37
                                    

Taehyung mengikat tali sepatunya malam ini. Setelah kemarin berhasil meeebut restu dari orang tua Jungkook, sekarang adalah waktunya untuk kerumah orangtuanya. Suatu ketakutan tersendiri pada diri Taehyung mengingat sifat sang ayah yang lebih dari keras kepala atau keras hati, karena hati ayahnya seakan tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Namun malam ini Taehyung bertekad direstui atau tidak Taehyung akan tetap menikahi Jungkook meskipun bisa dikatakan jika ia mengingkari syarat dari orangtua Jungkook.

Menurut Taehyung anaknya jauh lebih penting dari pada harta yang selalu ayahnya banggakan. Anaknya harus terlahir secara jelas melalui pernikahan kedua orangtuanya, mereka harus menikah apapun yang terjadi sebelum janin yang ada diperut Jungkook terlahir.

Ini semua cukup membuatnya stress, ia mengusap wajahnya kasar dengan helaan nafas yang berat dan terlalu sering. Apalagi Jungkook yang merengek ingin ikut dengannya kerumah membuat kepala Taehyung rasanya mau pecah memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi jika ia membawa Jungkook kedepan orangtuanya yang mungkin tak akan merestuinya.

"Hyungie, Kookie ingin ikut" rengek Jungkook sambil menggoyangkan tangan berbalut kemeja milik Taehyyng

"Tidak sayang, nanti hyung akan antarkan ke Jin hyung saja ya?" bujuk Taehyung. Bukannya Taehyung menolak ia hanya takut itu saja.

"Kookie ingin bertemu orangtua hyung, please" mohonnya dengan mata berkaca-kaca, Jungkook tau utu adalah salah satu kelemahan Taehyung terbukti sekarang Taehyung menggigit bibirnya dan menunduk menghindari mata bulat berkaca milik Jungkook

"Hyung takut terjadi sesuatu padamu sayang, hyung tak mau mengambil resiko" ucapnya membuat Jungkook memanyunkam bibirnya dan siap menangis

"Tapi bagaimanapun, Kookie calon hyung masa tak boleh kesana" ucap Jungkook sedikit bergetar. Taehyung mencoba sekuat tenaga agar tak menatap mata Jungkook. Ia takut melemah ketika menatap mata Jungkook yang akan menangis

"Hyung~ hiks please"

Atau memang sudah menangjs sambil menggoyangkan lengan Taehyung. Taehyung langsung menatap mata Jungkook yang berair dan sekarang ia mengerang menyesal

"Arghh baiklah, baik. Kookie bisa ikut" erangnya karena luluh oleh mata Jungkook. Tangannya beralih menggenggam jemari Jungkook dan mengelusnya sesekali

"Tapi hyung mohon apapun yang terjadi percayakan pada hyung" ujarnya yang mendapat anggukan oleh Jungkook

"Tetap bersama hyung apapun yang terjadi, oke?"

Cup

Kecupan dilayangkan pada dahi Jungkook

"Hyung mencintaimu. Ayo berangkat"

.
.

Diasinilah Jungkook dan juga Taehyung, didepan rumah keluarga Kim dengan hembusan nafas kuatir dan takut keluar dari mulut dan hidung Taehyung. Jungkook yang disebelahnya mengelus bahunya dan menangguk unrtuk menyuruh Taehyung memencet belnya. Dengan berat hati Taehyung menurutinya hatinya makin gelisah saja

Ceklek

Pintu terbuka diikuti sosok pria cantik yang tak terlihat terlalu tua yaitu Nyonya Kim. Ia sedikit terkejut mendapati anak bungsunya yang berdiri didepannya bersama pria lain yang terlihat manis. Ia menyambutnya dengan senyuman manis lalu membuka pintu lebih lebar

"Annyeong eomma" sapa Taehyung menunduk hormat diikuti Jungkook

"Oh Taehyung, masuklah dan apa ini Jungkook?" tanya Nyonya Kim yang membuat tubuh Taehyung sedikit menegang

"Umm iya" jawabnya gugup yang membuat senyum maklum terlukis dibibir Nyonya Kim. Ia menggeser tubuhnya dan menyuruh anaknya juga Jungkook untuk masuk

Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang