epilog

9.1K 481 16
                                    

2653 word, bakalan membosankan. Nggak mau baca juga nggak apa-apa. Ada sedikit note dibawah

.
.

Satu minggu berlalu dengan sangat lambat bagi Taehyung maupun Jungkook sendiri. Selama satu minggu itu mereka tak pernah bertemu atau bisa dikatakan dilarang untuk bertemu, katanya biar lebih uwowowowow saat bertemu di altar nanti. Jangankan untuk bertemu, berkomunikasi pun tidak. Jungkook yang memang tak tahan dengan sinar dari ponsel dan Taehyung yang ponselnya dicuri ibunya

Bahkan keluhan Jungkook akan ngidamnya ingin menyiksa Taehyung pun tak digubris dan malah dijalani sang ayah, Sehun. Kenapa Sehun? Kata Luhan, karena hanya ia dia yang dominan di keluarga Min dan disetujui Yoongi juga Woozi.. Akibatnya, Sehun selalu mengeluh sakit pinggang di pagi hari. Mengidamnya Jungkook itu tak tanggung-tanggung seperti ia menyuruh Sehun untuk memanjat pohon mangga hanya untuk dipotret oleh Yoongi, namun beberapa saat kemudian dihapus Jungkook. Atau Sehun disuruh bermain kuda-kudaan versi anak kecil dengan istrinya, Luhan hanya karena Jungkook ingat masa kecilnya yang sering main kuda-kudaan bersama ayahnya. Namun karena berat badannya yang tak main-main sebab ada dua nyawa didalam perutnya, maka ia menyuruh sang ibu untuk menaiki Sehun. Tega tak tega Luhan menuruti semua yang Jungkook ucapkan selama ia bisa

Taehyung pun tak kalah tersiksanya, bukan hanya ia dilarang bertemu Jungkook. Dia disuruh hanya diam dikamar mansion yang berada di lantai tiga dan tidak boleh menginjakkan kakinya dilantai lainnya. Aneh? Memang keluarga Kim itu aneh. Pernah sekali saat hari keduanya dikurung di kamar dan ia berniat untuk setidaknya ke taman belakang karena bosan, sang ayah yang memergokinya langsung membawa Taehyung ala karung beras dan mengikat tangannya diranjang seharian. Bahkan pantat bundar miliknya ditabok oleh ayahnya, Chanyeol dan disaksikan oleh sang ibu, Baekhyun. Sungguh memalukan dan sekaligus mencoreng dari gelarnya sebagai dominan yang paripurna.

Dan sekaranglah waktunya ia keluar dari kamarnya. Tubuhnya sudah bersih dan ia sudah memakai tuxedo yang dipersiapkan ibunya. Mukanya sudah dipoles dengan make-up tipis untuk menutupi lingkar hitam dimatanya karena semalam ia tak bisa tidur, Taehyung gugup karena hari pemberkatannya.

Tok tok

Pintu kamarnya terketuk, ia segera menengok dan mendapati sang ayah yang berdiri tegap dengan balutan jas formal didepan pintu. Taehyung melihat cermin didepannya dan memandangnya mantap menyemangati dirinya sendiri, lalu berdiri nenghampiri sang ayah

"Sudah siap Tae?" tanya Chanyeol. Taehyung mengangguk lalu tangannya ia tautkan pada jemari Chanyeol. Dapat Chanyeol rasakan tangan Taehyung yang sangat dingin, ia tertawa kecil merasakannya

"Hahaha kau gugup? Dingin sekali tanganmu"

"Memangnya siapa yang tak gugup dihari bahagianya?" sewot Taehyung lalu melepaskan tangannya dari Chanyeol dan membalik badannya memunggungi sang ayah. Chanyeol tergelak akan sifat kekanakan Taehyung yang jarang muncul, ia merasa gemas pada anaknya. Ia berjalan mendahului menuju lift yang berada tak jauh dari kamar Taehyung. Taehyungpun mengikuti dalam diam

"Aku tak menyangka, anak kecilku sudah dewasa dan akan menjemput bahagianya. Aku bahkan merasa baru kemarin aku mengangkatmu dalam gendonganku. Ah, kau mungkin sudah lupa atau bahkan tak ingat, yang kau ingat pastilah ayahmu yang sangat jarang pulang kerumah hanya untuk makan bersama atau bermain bersamamu. Yang kau ingat mungkin ayahmu yang selalu memarahimu, bahkan aku ingat saat kau masuk sekolah menengah kau pernah kabur dari rumah karena aku tak sengaja membentakmu" cerita Chanyeol mengingat masa lalunya.

Ia memasuki lift lalu bersandar didalamnya menunggu Taehyung yang berdiri mematung didepannya

"Jika ayah bisa memutar waktu, ayah ingin kembali pada masa kau masih taman kanak-kanak dimana semua biaya masih murah, tak ada perbandingan kasta dan membuat ayah cepat pulang lalu bermain bersamamu. Ayah ingin kembali pada masa itu ayah yang hanya bekerja sebagai karyawan biasa dengan tanggung jawab yang lebih sedikit. Sehingga ayah bisa membantu ibumu memasak dengan menjagamu juga kakakmu"

Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang