Ada yang nggak rela minji hiatus beberapa minggu nggak?
.
.
.
.
.
.
.Sesampainya di apartemen lama milik Taehyung, Jungkook langsung beres-beres sekaligus melihat-lihat berkeliling apartemennya.
Taehyung?
Dia sudah pergi kekantor setelah mengantar Jungkook.
"Woaa disini cukup besar, tapi sepertinya Kookie akan kesepian jika hanya sendiri disini" sedih Jungkook.
Ia terfikir dengan keadaan Seokjin, pasti Seokjin kesepian juga di apartemennya. Ia langsung saja menghubungi Seokjin.
"Hyungieee" teriak Jungkook menyapa Seokjin saat telfonnya diangkat
'astaga Kookie tak perlu berteriak' tegur Seokjin lembut, dan hanya di balas cengengesan dari Jungkook
"Hehehe. Mian"
'Bagaimana kau sudah sampai?' tanya Seokjin
"Sudah dari tadi hyung. Bahkan Kookie sudah benah-benah apartemen" lapor Jungkook
'Lalu dimana Taehyung?' tanya Seokjin penasaran
"Huh? Kenapa bertanya tentang Taehyung hyung, padahal yang telfon kan Kookie" kesal Jungkook karena Seokjin bukannya menanyakannya malah menanyakan Taehyung
'Hahaha kau cemburu?' tawa Seokjin di seberang telfon
"Huh, tidak" elak Jungkook
'Benarkah?' ucap Seokjin dengan nada ingin menggoda Jungkook
"Aishhh aku tak mau tau!" kesal Jungkook dan Seokjin langsung tertawa keras diseberang katena tingkah Jungkook
'Hahaha'
Sore itu dihabiskan dengan canda tawa dari Seokjin juga Jungkook. Lalu Jungkook yang ketiduran saking asiknya bertelfonan dan karena lelah
.
.
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 7 malam, Jungkook terbangun dari tidur sorenya.Ia berjalan kedapur berniat membuat makan malam, saat sedang memasak ia mendengar pintu apartemen terbuka.
Ceklek
"Eoh hyungie" pangil Jungkook dari dapur saat melihat Taehyung masuk kedalam apartemennya (apartemen lama Taehyung).
"Mulai lusa kau akan sekolah lagi" ujar Taehyung to the point
"Tapi hyung, Kookie tak punya ijasah, bahkan akta kelahiran pun tak punya. Semua ada di rumah bibi di Busan" cemberut Jungkook mengingat semua catatan sipil sekaligus ijasah sekolah dasarnya yang ada dirumah ayahnya yang sekarang ditinggali oleh bibi dan anak bibinya tentu saja.
Jungkook hanya bisa menempuh jenjang sekolah sampai sekolah dasar. Ia sempat masuk sekolah menengah pertama namun ia harus putu sekolah karena ibunya menghilang dan tidak diperbolehkan bersekolah oleh bibinya.
"Tenang saja, besok ikut aku ke catatan sipil untuk buat data baru. Lalu ijasah? Aku tak membutuhkannya" ucap Taehyung santai
"Tapi bagaimana bisa loncat sekolah tanpa ijasah atau yang lainnya?" bingung Jungkook
"Itu sekolah milikku" ucap Taehyung dan dibalas anggukan lucu dari Jungkook.
"Tapi untuk mengejar mata pelajaran yang tertinggal kau harus ikut bimbel kejar paket. Kau bersedia kan?" tanya Taehyung pada Jungkook
Sekolah kilik Taehyung hanya dapat dimasuki oleh siswa yang berprestasi atau bahkan anak orang yang berada.
"Humm tentu saja hyungie" semangat Jungkook. Ia tak peduli akan kelelahan, ia hanya ingin sekolah
"Baiklah besok juga akan langsung ku carikan guru bimbel untukmu" ujar Taehyung memberitahu Jungkook
"Hum. Ummm hyungie" panggil Jungkook dengan menggoyangkan badannya kekiri dan kekanan seperi anak kacil
"Hmm?" dehem Taehyung, ia agak susah bicara karena gemas terhadap Jungkook yang mirip anak kelinci minta digagahi
"Gomawo" ucap tulus Jungkook sambil mencium pipi Taehyung dan langsung menunduk malu
'astaga kenapa hisa menggemaskan sekali? bisa-bisa aku akan sariawan karena menahan itu' batin Taehyung sambil menggigit pipi bagian dalamnya menahan gemas
"Hmm" dehem Taehyung membalas ucapan Jungkook, ia takut kelepasan
"Tapi itu semua tak gratis" seringai Taehyung
"Nanti Kookie akan cari pekerjaan untuk membayarnya" ucap Jungkook polos
"Tak perlu" tolak Taehyung masih dengan seringai tampannya
"Lalu? Kookie kan tak punya uang" bingung Jungkook, ia tak tau apa yang dimaksud Taehyung meminta imbalan namun bukan uang
"Kau akan dapat uang saku, uang belanja bulanan dariku" ucap Taehyung santai
"Tidakkah itu membebani hyungie" ucap Jungkook sambil mempermainkan ujung pakaiannya
"Tidak, ya asal ada imbalannya saja"
'huh terlalu berbelit-belit' krluh Jungkook dalam hati
"Apa itu hyungie?"
"Seperti kemarin malam di apartemen Seokjin hyung" kode Taehyung
"Huh?" Jungkook bingung dengan yang dimaksud Taehyung
"Tak mungkin kau lupa!" kesal Taehyung, padahal baru kemarin malam ia menghabiskan malam panas tak mungkin Jungkook melupakannya bukan?
"Tapi hyung.." tolak Jungkook karena pantatnya masih terasa perih
"Tak ada penolakan! Atau aku usir dari sini dan kau tak akan bisa sekolah dimanapun!" tak mau mendengarkan penolakan Jungkook akhirnya Taehyung mengancam
"Umm baiklah" pasrah Jungkook karena ia tak mau tidur dijalanan atau merepotkan Seokjin lagi
"Bagaimana jika aku menginginkan imbalan darimu sekarang, Bunny?" ucap Taehyung dengan suara dalamnya.
"Umm hyungie ta-.." ucapan Jungkook terpotong omongan Taehyung
"Wrong name Bunny" ucap Taehyung lalh berdiri dan meremas pinggang Jungkook
"Uhh mian Daddyhh" ucapan Jungkook diikuti desahan karena remasan dipinggangnya
"Good boy" puji Taehyung sambil menjilat sweet spot dibelakang telinga Jungkook
"Uhh Tapi pantatku masih sedikit sakit daddy" jujur Jungkook
Tapi apa Taehyung peduli, ia butuh pelampiasan karena kekasihnya lagi-lagi hilang kabar.
"Tak ada penolakan Bunny!" ucap Taehyung dengan nada dominannya
to be continued
Jadi chapter depan naena apa skip aja?
.
.
.
.Minji minta usulan, menurut kalian
Minji selesaikan dulu cerita ini
atau
Minji buat cerita baru, tapi MinYoon?
Nah kalian pihak mana nih, Jimin bottom atau Yoongi bottom?
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, I Can't Wait Anymore! [Taekook]
FanfictionKisah waktu menunggu Kim Taehyung agar bisa membalas cinta Jeon Jungkook, sekaligus mendapat restu dari calon mertuanya BxB Yaoi Boys Love NC🔞🔞 Rate T-M M-Preg #1 di ratem 03/11/2019 #1 di minyoon 19/8/2020 #1 di namjin 4/10/2021