Chapter 6

219 23 2
                                    

"They'll judge it like they know about me and you."

Taylor Swift - Ours

ΰ ΰ ΰ

Kriiingggg... Kriiingggggg......

"Ya, Bu! Aku sudah bangun!!" seru Rae Ra asal. Masih dengan mata terpejam, ia memiringkan tubuhnya ke kiri. Lalu memeluk bantal besar di sampingnya.

Rae Ra merasa wajahnya terasa hangat, seolah napas seseorang tengah menerpa wajahnya. Tapi ia tidak memedulikannya dan lebih memilih untuk kembali tertidur dengan tenang.

Kriiiingggg...... Kriiingggg...

"Ibu, aku sudah bangun!!! Aku sedang memakai baju...!!!" Rae Ra kembali berseru dengan suara mengantuk bercampur jengkel. Ia merapatkan rengkuhannya. Akhirnya ia merasa ada yang janggal dengan sesuatu yang dipeluknya.

Sejak kapan bantalnya berukuran sebesar ini? Bahkan besarnya melebihi besar tubuhnya dan sangat tidak empuk.

Dan... sejak kapan bantal atau gulingnya dapat memeluknya seerat ini?

Perlahan-lahan ia membuka matanya.

Seketika itu juga matanya membulat sempurna. "Astaga! Kenapa kau bisa ada di kamarku?!!" teriaknya histeris. Ia masih menatap seorang pria yang sejak tadi tetap tertidur pulas meski Rae Ra sudah bertingkah berisik dengan terus berteriak. Rae Ra melepaskan lengan Kyuhyun di pinggangnya dan terduduk sambil masih menatap Kyuhyun yang tak kunjung membuka matanya.

Setelah sekian lama ia hanya terdiam sambil memandangi Kyuhyun, Kyuhyun tetap tidak kunjung membuka matanya. Membuat Rae Ra geram. Ditambah dengan suara alarm yang sejak tadi terus berdering, benar-benar berhasil membuatnya darah tinggi.

Ia meraih jam wekernya yang berada di atas nakas di samping tempat tidurnya, lalu mematikan suara alarm itu dengan kasar. Setelah itu ia menepuk-nepuk pipi Kyuhyun berulang-ulang kali, "Kyuhyun! Cepat bangun!!" ujarnya, "Kenapa kau bisa ada di kamarku?!"

Kyuhyun mengerang sesaat di tengah pejaman matanya karena mulai merasa terganggu. Tapi setelah itu ia malah membalikkan tubuhnya, membelakangi Rae Ra.

Rae Ra mendengus.

"Hei! Cho Kyuhyun!! Cepat bangun!!!" Kali ini Rae Ra mengguncang-guncangkan tubuh Kyuhyun dengan kasar, "Kyuhyun, cepat bangun!! Bagaimana jika Ibu melihat kau tidur di kamarku, bahkan sempat memelukku?! Bisa-bisa kita akan menikah hari ini!" kata Rae Ra dengan nada panik. Yang membuatnya panik saat ini bukanlah ia yang tidur satu ranjang dengan sahabat prianya, melainkan ia yang tidur bersama Cho Kyuhyun yang statusnya adalah calon suaminya. Ada kemungkinan bahwa ibu Rae Ra bisa saja berpikir macam-macam, seperti terjadi sesuatu di antara Rae Ra dan Kyuhyun semalam. Apapun itu dapat dijadikan sebagai kemungkinan bagi ibunya. Namun sialnya, Kyuhyun sepertinya tidak memusingkan hal itu sama sekali.

Kyuhyun membalikkan tubuhnya ke arah Rae Ra, lalu sedikit membuka matanya. Ia menatap Rae Ra dengan mata memicing tajam. Kyuhyun benar-benar tampak terganggu dengan ulah Rae Ra. "Kita memang sudah menikah, Bodoh! Dan di sini tidak ada Ibu!" desis Kyuhyun kesal. Rae Ra mengerjapkan matanya beberapa kali. Mencoba memahami apa yang baru saja diucapkan oleh Kyuhyun.

Menikah?

Oh, benar juga, bukankah kemarin mereka baru saja menikah? Bagaimana ia bisa lupa?

Rae Ra terduduk di atas tempat tidurnya dengan wajah tercengang. Lalu tertawa terbahak-bahak dengan geli. Tapi kemudian ia terlihat kecewa. "Maaf, aku lupa." ucapnya. Kyuhyun bergumam tidak jelas sebelum akhirnya kembali memejamkan matanya.

What's Your Feeling?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang