Chapter 7

186 23 3
                                    

Rae Ra mengalihkan pandangannya ke arah Kyuhyun yang berjalan mendekatinya dengan kedua tangan memegang kotak dan kertas makanan cepat saji dengan lambang 'M' yang sangat khas. Ia menerima kotak yang diulurkan oleh Kyuhyun dengan hati senang, dan tanpa basa-basi langsung membukanya. Matanya berbinar ketika menemukan spaghetinya ada di dalam kotak itu.

"Kau selalu tahu apa yang ingin aku pesan." kata Rae Ra senang tanpa melihat Kyuhyun yang tersenyum samar di sampingnya.

"Bagaimana aku bisa tidak tahu jika kau selalu berada di setiap waktu yang aku miliki?" sahut Kyuhyun dengan wajah datar. Sebenarnya kata-kata itu cukup manis, namun karena Kyuhyun mengatakannya dengan nada seakan hal itu merupakan sebuah kutukan, Rae Ra pun tidak merasa tersanjung sama sekali.

Kyuhyun mulai membuka kertasnya dan mengeluarkan sebuah hamburger dari sana saat Rae Ra bersuara, "Oh, ya," Ia memandangi Kyuhyun dengan wajah serius, "Kau bisa ceritakan bagaimana kau menemukan tempat seindah dan sesunyi ini?" tanyanya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling mereka.

Saat ini mereka sedang duduk di kursi panjang yang berada di sebuah lahan kosong tanpa tanaman apapun selain sebuah pohon rindang yang menjadi peneduh kursi panjang yang mereka duduki, di ketinggian yang tidak main-main. Dan sejauh mata memandang, hanya ada rerumputan yang membentang luas.

Tidak ada siapapun di sana selain dirinya, Kyuhyun, dan mobil silver Kyuhyun. Sementara di hadapan mereka tersaji sebuah pemandangan kota Seoul yang selalu sibuk dengan segala aktivitasnya. Dan pemandangan itu, adalah pemandangan yang selama ini selalu diharapkan Rae Ra setelah ia melihatnya di film-film atau drama romantis yang sering ditontonnya bersama Donghae.

Ini benar-benar menakjubkan. Selama bertahun-tahun ia mencari tempat seperti ini dan akhirnya menemukannya.

"Sekitar dua tahun yang lalu aku menemukan tempat ini tanpa sengaja ketika aku tersesat. Saat itu hari sudah gelap, dan kau bisa bayangkan seberapa mengagumkannya tempat ini saat itu dengan pemandangan kota Seoul yang dipenuhi lampu-lampu. Aku benar-benar jatuh cinta. Setelah hari itu, aku menyuruh salah satu pegawaiku untuk mencari tahu pemilik sah tempat ini. Selama satu tahun penuh aku perjuangkan tempat ini dengan terus menerus memberikan penawaran yang tidak tanggung-tanggung. Cukup sulit membujuk pemilik tempat ini untuk memberikannya padaku-karena seperti yang kau lihat, tempat ini memang terlalu berharga. Namun pada akhirnya," Kyuhyun berucap dengan wajah bangga. Ia berhenti sejenak, lalu, "aku mendapatkannya." lanjutnya dengan suara angkuh. Ia menyematkan sebuah senyuman miring di bibirnya.

Senyuman yang selalu Rae Ra kutuk keberadaannya.

Rae Ra menatap Kyuhyun takjub setelah sebelumnya mendesis karena melihat senyum itu. "Benarkah?! Jadi, tempat ini milikmu?!" tanya Rae Ra tak percaya.

Kyuhyun mengangguk dengan wajah senang. "Tepatnya, sejak sebelas bulan yang lalu, tempat ini resmi menjadi milikku."

"Bagaimana bisa? Memangnya berapa tawaran yang kau berikan?"

"Sebenarnya tidak terlalu banyak. Pemilik sebelumnyalah yang memberikan harga untuk tempat ini, dan anehnya, harga itu bahkan setengahnya dari tawaranku. Tapi dia memberikan beberapa syarat untuk memiliki tempat ini." sahut Kyuhyun sambil menggigit hamburgernya dengan tenang.

"Syarat apa?" tanya Rae Ra penasaran. Ia memperbaiki letak duduknya agar lebih menghadap ke arah Kyuhyun yang tampak tidak memedulikannya. Dapat ia lihat Kyuhyun mengangkat bahunya dengan mulut penuh.

"Rahasia." ujar Kyuhyun dengan suara seperti gumaman.

"Kau lupa? Tidak boleh ada rahasia di antara kita, Kyu."

"Kau saja tadi tidak ingin memberitahuku apa yang kau pikirkan. Jadi kenapa sekarang kau malah berkata seperti itu?"

"Baiklah, akan aku beritahu!" ujar Rae Ra sebal.

What's Your Feeling?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang