"You know I— I'm afraid of change. Guess that's why we stay the same."
Noah Cyrus – July
ὔ ὔ ὔ
Entah harus dimulai dari mana. Rae Ra tak tahu.
Memang tidak banyak yang telah terjadi setelah kejadian malam itu. Tapi bagaimanapun, tiga hari telah berlalu. Meski hanya beberapa hal—atau malah satu hal besar yang terjadi, itu tetaplah hal yang memberi perubahan signifikan bagi Rae Ra. Entah hidupnya atau dirinya sendiri.
Agenda siang itu berjalan lancar. Setidaknya memenuhi ekspektasinya.
Saat ini Rae Ra tengah melangkah menuju halaman parkir sebuah firma hukum, bersama seorang pria paruh baya yang sudah lama dikenalnya. Pria dengan setelan jas hitam formal berdasi merah marun, serta rambut berpotongan rapi yang sudah berwarna abu keputihan itu adalah konsultan hukum keluarga Rae Ra.
Mereka sudah berada di dekat mobil Rae Ra ketika wanita itu berkata, "Pengacara Moon, terima kasih atas bantuan Anda hari ini. Selanjutnya jika Anda membutuhkan sesuatu Anda bisa menghubungi kepala sekretaris saya."
Setelah memperbaiki letak kacamata di batang hidungnya, Pengacara Moon Seok Hui menyahut, "Baiklah, saya mengerti." Tepat saat itu mereka sudah mencapai mobil Rae Ra, dan Pengacara Moon kembali bersuara sebelum Rae Ra sempat berpamitan. "Rae Ra-ssi, terima kasih sudah mempercayakan masalah perceraian Anda kepada saya, tapi saya tidak bisa menjamin bahwa kabar ini bisa dirahasiakan dari Tuan Han."
Rae Ra tersenyum simpul. Ia sangat memahami perkataan Pengacara Moon. Bagaimanapun juga ayahnya itu memiliki mata dan telinga yang tajam dimana pun sehingga sulit untuk menutupi hal seperti ini dari ayahnya. "Cepat atau lambat saya akan membahas masalah ini dengan keluarga saya dan Kyuhyun. Tapi hingga saat itu tiba, sebisa mungkin tolong tutupi hal ini, Pengacara Moon. Saya mengandalkan Anda."
Pengacara Moon mengangguk mengerti. "Baiklah, Rae Ra-ssi, saya mengerti."
ὔ ὔ ὔ
"Kau yakin tidak ingin membahasnya terlebih dahulu dengan Kyuhyun?" Itu adalah hal pertama yang menyambut Rae Ra setelah ia memasuki rumahnya. Ia menatap Harim yang sudah menghadangnya di dekat pintu bersama wajah cemas yang mengganggu bagi Rae Ra.
Rae Ra menghindari tatapan Harim dan melangkah menuju dapur. "Apa yang harus kubahas, Harim? Pada akhirnya kami tetap akan bercerai," ujar Rae Ra kepada Harim yang mengikutinya di belakang.
"Bisa saja dia tidak ingin berce... rai..."
Mereka berada di ambang pintu menuju dapur saat Rae Ra menghentikan langkahnya dan hanya dengan auranya saja membuat Harim memutus ucapannya penuh keraguan. Perlahan wanita itu menoleh ke balik bahunya, menatap Harim. "Lalu dia hanya ingin memiliki simpanan di belakangku sambil mempertahankan pernikahan kami?"
Untuk sesaat Harim tidak menjawab. Ia tertegun mendengar pertanyaan Rae Ra saat itu. Bahkan meski ini bukan masalahnya, membayangkan perkataan Rae Ra saja sudah menyakiti hatinya. "Aku tidak tahu, Rae Ra. Kau pun pasti memiliki berbagai pertanyaan lain di dalam kepalamu yang tidak kuketahui jawabannya. Itulah sebabnya, kau harus membahasnya dengan Kyuhyun terlebih dahulu."
Sekarang tubuh Rae Ra sudah sepenuhnya menghadap Harim. Wajahnya tanpa ekspresi, begitupun dengan suaranya yang tidak memiliki emosi apa pun. "Aku akan membahasnya saat dia sudah menerima surat gugatan ceraiku. Aku melakukan hal ini untuk diriku, Harim. Aku tahu apa yang akan terjadi jika kami membahas topik ini ketika gugatan belum dilayangkan. Mungkin aku akan berubah pikiran. Aku tidak ingin itu terjadi. Aku ingin bercerai."
"Kau emosional, Rae Ra."
"Aku ingin bercerai tak peduli bagaimana kondisiku. Ini bukan hanya tentang emosi atau apalah, tapi karena seperti inilah pernikahan kami. Kami tidak saling mencintai dan sepakat bahwa ketika kami menemukan orang lain, kami mengakhiri pernikahan yang memang tidak kami inginkan ini. Aku tidak tahu kenapa Kyuhyun menutupinya selama ini, namun kuyakin dia memiliki situasinya sendiri sehingga sekarang aku berusaha untuk memahaminya dan memberinya apa yang seharusnya ia dapatkan."
"Omong kosong."
Alis Rae Ra mengerut. "Apa?"
Harim menghela napas dalam. Ia menatap Rae Ra lekat-lekat, berusaha membaca ekspresi yang ditampakkan temannya itu. "Ini adalah keputusan yang diambil berdasarkan emosi. Dan tidak sadarkah kau betapa tidak konsistennya jawabanmu? Kau ingin bercerai karena perjanjian kalian atau karena Kyuhyun berselingkuh? Lagipula jika perjanjian kalian memang sepenting itu sehingga kau berpikir untuk memberi Kyuhyun hal yang seharusnya dia dapatkan, lalu kenapa kau takut berubah pikiran? Tentu karena kau tahu Kyuhyun akan membujukmu agar tidak bercerai, bukan?"
Rae Ra menyilangkan tangannya di depan dada. Menunjukkan sikap defensif sambil berusaha tidak terpengaruh dengan ucapan Harim. "Lalu apa poinmu, Harim?"
"Kau tahu apa poinku, Rae Ra. Kau hanya tidak ingin mengakuinya." Harim tampak lelah menghadapi Rae Ra yang begitu keras kepala. Tapi ia masih memiliki banyak kesabaran dalam dirinya. "Tampaknya kau bahkan tidak yakin dengan apa yang kau inginkan. Kau hanya membuat alasan untuk melindungi harga dirimu."
Rae Ra termenung. Tangannya yang menyilang meremas lengannya dengan kuat. Ia berusaha bertahan dalam pendiriannya.
Harim mengusap puncak kepala Rae Ra sambil tersenyum lembut. Ia tahu bahwa Rae Ra masih ingin bersikap keras kepala, dan ia takkan berhenti. "Aku tahu selama ini sikapku tampak seolah mendukungmu untuk bercerai, tapi, Rae Ra, aku lupa bahwa sejak awal hubungan kalian sangat tidak normal. Tapi apa pun situasinya, dia berhak mendapatkan penjelasan. Pernikahan ini bukan hanya tentang dirimu, Rae Ra."
Keadaan semakin senyap dengan atmosfer di sekitar mereka yang menjadi berat. Rae Ra tidak mengatakan apa pun. Tidak sanggup mengatakan apa pun. Ia masih membisu di tempatnya berpijak ketika Harim memeluk tubuhnya yang kaku. "Karena proses gugatanmu sudah berlangsung, setidaknya bicara dengannya ketika kau sudah tenang. Aku akan menunggumu ketika kau sudah kembali menjadi dirimu yang selalu berpikir logis."
Setelah itu Harim melangkah pergi.
Rae Ra pun sendirian, bersama segala pendiriannya.
ͼӧͽ
HALO HALO HALOOOO, MAAF BANGET BARU UPDATE! udah aku cuma mau bilang maaf bangeetttt. hufffftt. aku juga kesel sama aku kenapa ya pake tiba-tiba writer's block?!?!?! pokoknya aku usahain bisa update dengan konsisten yaa. soalnya aku udah mau uts juga jadi agak ribet sama tugas kampus :(
semoga kalian suka yaaa. kalo ada kritik dan saran sangat diterima!! I LUV U GUYS!!!
(BTW chapter ini belum aku cek jadi maaf kalo masih berantakan huhuhu)
.
.
.
Let'sGetDrown,
V
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Your Feeling?
Storie d'amore[Romance-comedy story line] Han Rae Ra diharuskan menikah dengan sahabatnya yang menyebalkan. Padahal mereka tidak saling mencintai dan selalu bertengkar. Dari sekian banyak pria, kenapa harus sahabatnya yang selalu membuatnya naik pitam sejak merek...