Chapter 2

266 30 6
                                    

Beberapa bulan kemudian

Lee Donghae menghampiri Kyuhyun yang sedang memandang ke arah lantai dansa di club malam itu dengan pandangan tidak tertarik. Kedua tangannya memegang dua gelas kaca berisi cocktail lalu menyerahkan salah satu gelas pada Kyuhyun. "Menahan diri untuk menghampiri tunanganmu?" tanya Donghae dengan senyuman samar.

Setelah Kyuhyun menerima gelas darinya tanpa mengatakan apapun, ia ikut mengarahkan tatapannya pada lantai dansa. Dan dapat dilihatnya dengan mudah di mana Han Rae Ra kini berada. Wanita itu tengah berbincang dengan seorang wanita dan seorang pria di pinggir lantai dansa. Donghae tahu siapa kedua orang yang tengah berbicara dengan Rae Ra, mereka adalah desainer kenalan Rae Ra yang berasal dari Jepang.

Malam itu mereka menghadiri undangan dari seorang teman model mereka di sebuah club malam ternama. Seorang model yang mereka kenal saat di universitas dan merupakan salah satu teman dekat Rae Ra, dan bahkan sempat menyukai Donghae selama beberapa waktu.

Mendatangi sebuah club malam adalah ide yang tidak begitu bagus bagi seorang Cho Kyuhyun, terlebih lagi jika datang bersama Han Rae Ra. Karena jika Rae Ra datang bersamanya ke sebuah club malam, maka sudah bisa dipastikan bahwa ia tidak dapat melepaskan pandangannya dari wanita itu dan membuatnya sibuk memerhatikan di mana wanita itu berada. Dan ia pun tidak memiliki waktu untuk menikmati suasana di club malam itu.

Sejujurnya, apa yang dirasakan Kyuhyun tidak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan oleh Donghae. Donghae pun merasakan hal yang sama. Merasakan kecemasan yang besar terhadap Rae Ra yang sulit untuk tidak menarik perhatian lawan jenis. Namun tidak seperti Kyuhyun yang pada dasarnya memang tidak terlalu menyukai dunia malam, Donghae bisa saja sesekali menikmati suasana club dan membebaskan Rae Ra dari pandangannya selama tiga menit sekali karena sedikit memiliki kepercayaan terhadap wanita itu bahwa Rae Ra mampu membela dirinya jika ada pria yang menggodanya. Jangan lupakan bahwa Han Rae Ra adalah wanita barbar yang bisa saja tidak berhati nurani jika sudah berhubungan dengan pelecehan.

Dalam banyak hal, Lee Donghae yang tertua di antara mereka selalu bersikap paling posesif pada Rae Ra dan malah Kyuhyun lah yang bersikap tak acuh. Tetapi jika berhubungan dengan club malam-oh, tidak ada yang bisa menandingi keposesifan Cho Kyuhyun.

Kyuhyun meneguk minuman di tangannya dengan santai, namun pandangannya tetap tertuju sepenuhnya pada sahabat wanitanya. Donghae melirik pria itu sesaat, melihat bagaimana tingkat keposesifan Kyuhyun semakin meningkat. Entah karena merasa bahwa sekarang Rae Ra adalah tunangannya atau karena malam ini penampilan Rae Ra yang sangat mengundang mata banyak pria, yang jelas kini Kyuhyun tampak seperti ayah bagi Rae Ra.

Tiba-tiba teman-teman desainer Rae Ra pergi dari sana dan hanya berselang beberapa detik, seorang pria Eropa datang menghampiri wanita itu. Kyuhyun memerhatikan hal itu dari tempatnya. Mencoba mengenali siapa pria itu karena wajahnya tampak familiar. Kemudian akhirnya ia ingat bahwa pria itu adalah anak dari seorang pengusaha Belanda.

Kyuhyun mengangkat lengan kirinya, melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Jarum jam menunjukkan pukul satu dini hari. "Sudah sangat larut. Dia harus pulang." ujar Kyuhyun pada Donghae dengan nada datar. Ia meneguk minumannya hingga habis dan menaruh gelasnya ke meja di hadapannya, lalu bangkit, melangkah menghampiri Rae Ra dengan langkah lebar.

Donghae tertawa kecil melihat sikap Kyuhyun dan ikut menaruh gelasnya, kemudian mengekori langkah Kyuhyun di belakang. Dalam hati ia berharap akan terjadi pemandangan menarik saat Kyuhyun tiba di tempat Rae Ra saat itu.

Rae Ra tengah melihat sebuah kartu nama yang diberikan pria asing itu ketika pria itu berkata bahwa dirinya cantik dalam bahasa Inggris sambil menyunggingkan senyumannya yang menawan. Rae Ra yang mendengar kata-kata pujian itu hanya membalas dengan senyum sopan masih dengan mata yang tertuju sepenuhnya pada kartu nama di tangannya. Devoss Schoonhoven nama pria bermata biru cerah itu. Dan sejujurnya, Rae Ra tengah bertanya-tanya bagaimana cara melafalkan nama itu.

Saat Rae Ra mengangkat wajahnya dan melemparkan senyum pada Devoss, di kejauhan ia melihat Kyuhyun dan Donghae sudah tidak berada di tempat duduk mereka tadi. Han Rae Ra sudah mulai panik ketika merasa bahwa ia tidak bisa meminta bantuan kedua sahabatnya untuk pergi dari pria asing di hadapannya yang sangat menunjukkan ketertarikannya pada Rae Ra.

"And what's your name, Miss?" tanya Devoss kemudian, membuat Rae Ra mengangkat alisnya tinggi.

" Han Rae Ra. My name is Han Rae Ra." sahut Rae Ra.

"Ah... CEO of Olympus Kingdom Group's daughter, right? Nice to meet you." Devoss mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Rae Ra balas menjabatnya sambil bergumam, "Yup. Nice to meet you too." Baiklah, setidaknya Rae Ra kini tahu bahwa pria asing ini bukanlah orang sembarangan yang kerja di perusahaan tidak terkenal, yang bahkan sepertinya mengenal ayahnya.

"Okay, Sweety, time to go home." Rae Ra melepaskan jabatan tangannya, dan segera menoleh ke arah kanan saat mendengar sebuah suara dan merasakan pinggangnya yang dilingkari lengan seseorang. Lalu di sanalah Kyuhyun berada. Pria itu melemparkan senyuman singkat padanya, setelah itu mengalihkan pandangannya pada Devoss yang memerhatikan kejadian barusan dengan penuh perhatian. "Devoss?"

"Cho Kyuhyun? Hey, long time no see, huh?" Kini Devoss menjabat tangan Kyuhyun dan Kyuhyun langsung membalas jabatan itu dengan senyuman lebar.

Setelah Kyuhyun melepaskan jabatan tangannya, ia melirik Rae Ra yang tampak terkejut melihat Kyuhyun yang terlihat mengenal Devoss dengan baik. "Yeah, how are you?"

"Sure I'm fine, what-"

"Sorry, Devoss, I can't stay long. My fiance must go home now." potongnyanya dengan tidak berperasaan pada Devoss yang langsung menatap Rae Ra dengan sedikit keterkejutan yang ditutupi dengan baik oleh pria Belanda itu. Kyuhyun dapat melihat bahwa Devoss sedikit kecewa setelah mengetahui bahwa Han Rae Ra adalah tunangannya.

"Sure, no problem. Nice to meet you, Miss Han Rae Ra. And happy to see you again, Cho Kyuhyun." Dan setelah kembali berjabat tangan dengan berbasa-basi sejenak, Kyuhyun dan Rae Ra pun berjalan menuju pintu keluar club malam itu.

"Di mana kau mengenalnya?" tanya Rae Ra yang cukup merasa penasaran.

"Di Belanda, saat perusahaan kami menjalin kerjasama." jawab Kyuhyun sambil menggenggam tangan Rae Ra. "Aku bisa lihat bahwa dia memang tertarik padamu."

"Ya, aku tahu." Rae Ra tiba-tiba menghentikan langkahnya saat teringat bahwa ia belum berpamitan dengan Loreine-teman modelnya yang mengadakan pesta ini. "Kita belum pamit pada Loreine."

"Aku sudah bilang padanya tadi. Donghae bahkan sudah berada di tempat parkir sekarang. Ini sudah sangat malam, jangan membuang waktu lagi." Kyuhyun sedikit menarik tangan Rae Ra untuk membuat wanita itu kembali berjalan. "Jangan lupa bangun pagi. Besok kita harus bertemu desainer-"

"Astaga, kita benar-benar akan menikah?!"

Kyuhyun menatap Rae Ra dengan aneh. "Menurutmu?"

"Dunia pasti sudah gila!" dengus Rae Ra sambil melepaskan tangan Kyuhyun dengan sekali hentakkan kasar dan melangkah meninggalkan Kyuhyun.

Kyuhyun mengernyit dalam-dalam, lalu menghembuskan napas lelah ketika melihat Rae Ra mulai didekati oleh pria asing lagi.

"Ya, dunia pasti sudah gila."

ͼΘͽ

.

.

.

Let'sGetDrown,

V

What's Your Feeling?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang