"You're the words on my lips that have left but I still seem to taste."
Finneas – Lost My Mind
ΰ ΰ ΰ
"Tidak, aku pasti sudah gila. Aku sudah gila. Aku akan bilang Ibu bahwa aku harus dirawat di rumah sakit jiwa. Aku benar-benar gila." itu adalah racauan Rae Ra sambil memandangi wajahnya dari pantulan cermin di wastafel kamar mandinya.
Setelah ingatan mengenai kejadian semalam menghampiri seperti tsunami, Rae Ra kesulitan menahan dirinya untuk tidak berteriak histeris sambil membenturkan kepalanya pada dinding terdekat. Ia benar-benar wanita tidak waras. Ya, benar-benar sinting!
Harga diri yang selama ini diagung-agungkannya harus rela dipermalukan oleh kebodohannya sendiri. Kini ia tidak lebih dari sebuah lelucon bagi Cho Kyuhyun yang selalu berhasil mengusik kedamaian jiwanya. Sudah jelas Kyuhyun sangat menikmati rasa frustasi yang dialaminya kini. Kyuhyun adalah orang pertama yang paling berbahagia jika ia mempermalukan diri sendiri. Pria itu adalah yang terburuk. Manusia paling buruk.
Butuh waktu lama bagi Rae Ra hingga akhirnya bisa menenangkan diri dan bersiap-siap untuk memulai hari sekaligus menghadapi suami keparatnya yang sudah menunggu dengan tawa tanpa akhir. Beberapa lama kemudian Rae Ra sudah siap dengan pakaian rapi serta koper di tangannya. Ia berjalan menuju lift, turun ke lantai dasar untuk sarapan. Untuk menghadapi Kyuhyun dan ejekannya.
Benar saja, ketika ia telah memasuki ruang makan, Kyuhyun sudah berada di sana. Pria itu tengah mengunyah roti sembari menatap iPad-nya, yang Rae Ra duga berhubungan dengan pekerjaannya. Namun saat Rae Ra sedang melangkah mendekati meja makan dengan sikap seolah tidak ada hal apapun yang telah terjadi, Kyuhyun langsung memandangnya lekat-lekat. Dan Rae Ra merasa jantungnya mulai berdetak dengan kencang.
Rae Ra duduk di kursi kosong di hadapan Kyuhyun tanpa membalas tatapan suaminya itu sama sekali. Wanita itu tengah meminum susu vanillanya saat Kyuhyun mulai membuka mulut, namun belum sempat Kyuhyun mengatakan apapun, ponsel Rae Ra berdering. Rae Ra membaca layar ponselnya di mana nama sekretarisnya tertulis di sana. Ia segera menjawabnya, "Ya, Harim?"
"Akhirnya kau menjawab teleponku! Kau ke mana saja, Rae Ra? Kau tidak lupa bahwa kita akan ke Singapura, bukan?" ujar Harim dari ujung sana.
"Ya, aku sedang sarapan."
"Aku sudah berada di ruang tamu rumahmu. Sebenarnya aku ingin menghampirimu sejak tadi, tapi setelah mendengar cerita dari kepala pelayanmu, aku pikir lebih baik tidak mengganggu pagi indahmu bersama suamimu. Tidak perlu terburu-buru. Agenda kita tidak formal, tapi lebih baik tidak membuat pihak resort menunggu penuh kecemasan." Harim berkata penuh dengan rasa geli, membuat Rae Ra langsung tersedak saat mendengar ucapannya.
Sambil membelalak, Rae Ra berseru, "Memang apa yang kau dengar?! Jangan mengatakan omong kosong, Harim! Kau mau aku menceritakan rahasiamu saat malam natal kepada mantan bodohmu?!"
"JANGAN GILA, RAE RA!"
"Maka dari itu, jangan membuatku marah!"
"Baiklah, bodoh."
"Apa?! Kau mengataiku bod—halo?" Namun Harim tidak lagi menjawab, telinga Rae Ra hanya mendengar nada terputus-putus. "Halo, Harim? Hei, bodoh!!"
"Astaga, Rae Ra, tenanglah. Ini masih pagi. Aku lihat kau bersemangat sekali sejak kemarin." Mendadak suara ringan Kyuhyun terdengar menginterupsi kekesalan Rae Ra kepada Harim. Rae Ra langsung melihat ke arah Kyuhyun penuh tanya, tapi kemudian menampakkan wajah mengerut saat memahami arah bicara suaminya itu. Walau pipinya perlahan-lahan tampak bersemu merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Your Feeling?
Romance[Romance-comedy story line] Han Rae Ra diharuskan menikah dengan sahabatnya yang menyebalkan. Padahal mereka tidak saling mencintai dan selalu bertengkar. Dari sekian banyak pria, kenapa harus sahabatnya yang selalu membuatnya naik pitam sejak merek...