"All our dreams and all our desires are paper planes in front of our eyes. Everything we've always believed in, will it hold us back?"
Elina – Paper Planes
ΰ ΰ ΰ
Setelah makan malam, Kyuhyun dan Rae Ra memutuskan pergi ke resort milik keluarga Donghae, yang kebetulan tidak jauh dari lokasi mereka sebelumnya dan merupakan resort termewah di daerah itu.
Ketika Kyuhyun membuka pintu balkon kamar mereka, Rae Ra baru saja menyelesaikan panggilan teleponnya dengan Park Harim yang membicarakan pekerjaan. Istrinya itu duduk di kursi rotan panjang sambil memeluk bantal kursi. Kyuhyun mengambil tempat di sisinya.
"Kau besok cuti, benar?" tanya Kyuhyun sambil memerhatikan Rae Ra yang kini tengah membaca e-mail yang dikirim Harim padanya. Wajah Kyuhyun yang saat itu diterpa cahaya bulan tampak sumringah, namun ketika melihat gelengan Rae Ra, wajahnya seketika berubah gelap.
Rae Ra membalas tatapan Kyuhyun setelah selesai membaca. Wanita itu menjawab dengan ekspresi jengkel, "Untuk apa?"
"Tentu saja untuk bersamaku." sahut Kyuhyun, tak kalah jengkel. Bahkan pria itu kini membuang pandangannya ke arah lain, menunjukkan bahwa dirinya akan merajuk jika Rae Ra tidak menuruti kemauannya.
Rae Ra berdecak nyaring dan mendengus. "Kau merepotkan sekali, kau tahu? Terkadang aku heran bagaimana orang-orang tidak bisa melihat betapa kekanakannya dirimu dan berkata bahwa kau pria serius yang hanya peduli pada pekerjaan. Ha! Omong kosong!"
Sembari merebut ponsel Rae Ra, Kyuhyun berkata, "Terserah kau mau berkata apa. Aku sudah bilang pada Harim bahwa kau besok cuti karena urusan keluarga. Lagipula sudah kupastikan bahwa kau besok tidak memiliki pekerjaan yang mendesak." Kemudian Kyuhyun mengantongi ponsel Rae Ra, yang hanya diperhatikan oleh istrinya itu dengan tatapan mencibir.
"Kau pikir apa yang kau lakukan, bodoh?" tukas wanita itu.
"Hanya sehari, Rae Ra. Apa salahnya bersantai sehari dengan suamimu?"
"Aku bahkan belum tidur di ranjangku setelah sekian lama, Kyuhyun. Tidak bisakah kau menunggu hingga akhir pekan?"
"Ranjang kita, maksudmu?"
Rae Ra memandang Kyuhyun dengan penuh kecurigaan, tidak memedulikan koreksi Kyuhyun sama sekali. "Kau pasti merencanakan sesuatu." tuduhnya, begitu yakin. Setelah itu ia bangkit berdiri karena waspada, takut Kyuhyun benar-benar merencanakan sesuatu untuk menjahilinya.
Tapi ketika Rae Ra sudah akan pergi dari sana, Kyuhyun menarik tubuhnya ke atas pangkuan pria itu. Kyuhyun memeluk pinggang Rae Ra dengan erat, dan berkata, "Bisakah kau bersikap manis untuk malam ini saja?"
Rae Ra terdiam selama beberapa saat. Ia sepenuhnya heran dengan sikap Kyuhyun. "Hei, ada apa, pria brengsek? Kenapa kau—"
"Bagaimana hubunganmu dengan Alex setelah ini?" celetuk Kyuhyun, memutus ucapan Rae Ra.
Setelah pertanyaan itu terdengar, hening terasa mencekam di antara mereka. Mendadak udara terasa begitu berat dan membebani. Di tengah malam yang cukup dingin, Kyuhyun bisa merasakan tubuh Rae Ra menegang. Entah karena hawa dingin atau karena ucapannya, atau mungkin keduanya.
Di tengah pelukan Kyuhyun yang menguat, Rae Ra menghembuskan napas panjang. Lalu ia mulai bersuara, "Sejujurnya aku tidak tahu. Dengan situasi kami sekarang, aku tidak dapat memutuskan apa yang setidaknya bisa kulakukan untuk pertemanan kami. Apakah kami masih bisa berteman dan bersikap seperti biasa? Apakah keinginan itu terlalu egois dan menyakitinya? Jadi, apakah aku harus menjauh dan memberinya waktu? Aku tidak ingin menyakitinya, pun tak ingin dia pergi dari hidupku. Aku..." Rae Ra mendesah, "Aku tidak tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Your Feeling?
Romance[Romance-comedy story line] Han Rae Ra diharuskan menikah dengan sahabatnya yang menyebalkan. Padahal mereka tidak saling mencintai dan selalu bertengkar. Dari sekian banyak pria, kenapa harus sahabatnya yang selalu membuatnya naik pitam sejak merek...