Chapter 43

196 21 17
                                    

"Could you tell me what's real anymore? 'Cause I wouldn't know."

Dayglow – Can I Call You Tonight?

ὔ ὔ ὔ

Dua mangkuk ramen dan sepiring bento disajikan di meja Rae Ra bersama Kyuhyun dan Donghae. Ketiganya menatap setiap hidangan dari salah satu restoran favorit mereka dengan mata berbinar dan liur yang nyaris menetes.

Donghae meraih sendok dan mengaduk bumbu bentonya dengan tekun. Ia berkata, "Jadi bagaimana hasilnya?"

Mendengar perkataan ambigu Donghae, Kyuhyun dan Rae Ra tidak langsung menjawab meski keduanya sangat memahami maksud ucapan sahabat mereka itu. Setelah menyuap dan menelan suapan pertama ramennya, Rae Ra akhirnya menanggapi, "Tentu saja aku tidak hamil, bodoh." Terdengar ada gerutuan dalam suaranya.

Donghae menghela napas panjang, tampak kecewa. "Kalian lihat wajahku? Ingatlah sebagai perwakilan kekecewaan orang-orang yang menanti berita kehamilan Rae Ra." ujarnya sambil mencondongkan wajahnya ke arah Rae Ra dan Kyuhyun yang duduk di hadapannya, sembari menampakkan ekspresi kecewa yang sangat dramatis.

Pasangan suami istri di hadapan Donghae sama sekali tidak mengindahkannya. Mereka hanya memandangnya sejenak, lalu kembali makan dengan khidmat. Karena kesal, dengan mulut penuh makanan, Donghae merengut, "Kalian tidak bersungguh-sungguh menginginkan anak, ya?"

"Tentu saja kami menginginkannya, Hae. Itulah mengapa kami langsung bertemu dokter kandungan di saat Rae Ra bisa saja menggunakan alat tes kehamilan. Selain mengecek keadaan kandungan Rae Ra, kami juga meminta banyak saran dari dokter." sahut Kyuhyun tiba-tiba. Suaranya terdengar jengkel saat mengatakan semua itu.

Memang benar, mendengar Donghae berkata bahwa ia dan Rae Ra tidak benar-benar menginginkan anak terdengar cukup menyebalkan. Tapi bukankah rasa itu justru mengherankan? Kenapa ucapan Donghae bisa membuat Kyuhyun jengkel? Kyuhyun pun bingung.

Selama beberapa saat tak ada yang bicara, tetapi Rae Ra dan Kyuhyun sangat tahu hanya soal waktu hingga Lee Donghae kembali membuat keributan. Dan, inilah waktunya; Donghae berujar dengan wajah dipenuhi senyuman, "Aku tahu, aku sudah mengatakan ini berkali-kali, tapi... aku sungguh senang melihat kalian semakin harmonis dan menganggap pernikahan kalian sebagai sesuatu yang penting."

Rae Ra dan Kyuhyun mengangkat wajah, memandang Donghae intens.

Donghae melanjutkan, "Tapi bagaimana kalian akhirnya memutuskan untuk memiliki anak? Kupikir kau masih ingin fokus dengan pekerjaanmu, Rae Ra."

Rae Ra mengedikkan bahunya asal. Dengan mulut penuh, Rae Ra menjawab, "Berjalan begitu saja. Sejujurnya, kami tidak pernah benar-benar membahas ingin memiliki anak atau semacamnya. Hanya mengikuti alur dan berpikir bahwa tak ada salahnya untuk mulai memikirkan anak."

"Lalu apakah dokter memberikan sesuatu agar kau dapat hamil dengan cepat?" lalu Donghae kembali berkata, namun suaranya lebih rendah seolah ia bicara pada dirinya sendiri, "Astaga, semakin dipikirkan, semakin menyebalkan karena aku tidak bisa ikut menemui dokter kandungan!"

Setelah menelan makanannya, Kyuhyun menanggapi, "Kami tidak meminta hal seperti itu. Kami tidak terburu-buru, kami ingin berjalan secara natural saja. Lagipula, apakah kau tahu bahwa minggu kemarin ibuku mengunjungi rumah kami?"

Donghae mengangguk. "Ya, ibumu menghubungiku untuk bertanya apakah aku ingin kabur dari pekerjaanku dan menemaninya ke sana. Apa yang terjadi?"

"Tunggu... Kau masih suka kabur dari pekerjaanmu? Hei, kasihani kakak dan sekretarismu, bodoh!" sela Rae Ra yang malah fokus ke topik lain dan melupakan topik utama yang sedang dibahas.

What's Your Feeling?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang