Chapter 33

209 27 10
                                    

"Could've been one lonely night. Just like the others. But you lit up my life. This is what it's like to be lovers."

Ollie MN – Please Never Fall in Love Again

ΰ ΰ ΰ

Kyuhyun baru saja tiba di rumahnya saat seorang pelayan menghampirinya dan berkata bahwa pesawat yang ditumpangi Rae Ra sudah mendarat.

Dengan kecepatan penuh Kyuhyun menuju halaman belakang dan tepat pada saat itu, seorang pelayan pria melewatinya sambil mengendarai mobil golf untuk menuju lapangan lepas landas, menjemput Rae Ra. Segera saja Kyuhyun menghentikan pria itu dan naik ke atas mobil. Ia tidak bisa menunggu lebih lama.

Setelah tiba di dekat pesawat, Kyuhyun melompat turun dengan begitu berlebihan, membuat pelayan yang sedang bersamanya nyaris tertawa ketika menyaksikan hal itu. Cho Kyuhyun yang selama beberapa hari ini berwajah datar setiap saat itu tampaknya tidak berencana menutupi betapa dirinya begitu merindukan sosok istrinya. Meskipun tidak jarang pelayan itu mendengar Kyuhyun berseru penuh kekesalan setiap kali bicara dengan Rae Ra di sambungan telepon ataupun video-call, tetap saja pria itu tampak kesepian setelah pembicaraan mereka berakhir.

Rae Ra keluar dari pesawat dengan mata setengah tertutup. Ia bahkan melangkah dengan sedikit terhuyung hingga nyaris terjatuh jika Kyuhyun tidak meneriakinya dan membuatnya terkejut lalu merasa kesal pada Kyuhyun. Baru bangun? Imut sekali, pikir Kyuhyun sambil menahan senyum geli pada wajah tanpa ekspresinya.

Saat sudah berada di hadapan Kyuhyun, Rae Ra mendelik sesaat, kemudian berlalu menuju mobil golf yang menjemputnya. Kyuhyun yang sebenarnya sudah siap menerima hadiah kepulangan jenis apa pun—entah sapaan, pelukan, atau yang lebih baik, ciuman—malah mendapati dirinya tidak dipedulikan. Han Rae Ra memang contoh ideal manusia menyebalkan.

Namun sesaat setelah ia duduk di sisi Rae Ra, istrinya itu langsung menaruh kepalanya di pundak Kyuhyun dan mulai tertidur lagi. Kyuhyun menghela napas panjang, sekaligus mengirup aroma rambut madu Rae Ra yang rasanya sudah lama sekali tidak menyapa penciumannya padahal selama ini selalu menjadi bagian dari hari-harinya. Dan kekesalan yang tadi sempat dirasakannya karena tidak mendapat perlakuan yang diinginkan setelah mendamba selama empat hari, lenyap begitu saja tak berbekas.

Mobil golf itu masih diam di sana, menunggu Harim untuk ikut bersama mereka. Tetapi Harim yang baru saja keluar dengan barang-barang seperti tas, beberapa kantong belanjaan, dan tumpukan map, berkata dengan penuh perhatian, "Kalian duluan saja. Nanti aku akan langsung pulang. Aku tidak ingin mengganggu waktu berdua kalian. Rae Ra sudah sangat merind—"

"HEI, BISA DIAM TIDAK?! JANGAN MENGATAKAN OMONG KOSONG, PARK HARIM!" Suara menggelegar Rae Ra yang tiba-tiba menginterupsi perkataan Harim, berhasil membuat semua orang yang berada di sana terkejut bukan main. Terutama Kyuhyun yang bahkan merasakan efek samping berupa telinga berdengung karena berada sangat dekat dengan wanita itu.

Harim yang mendapat teriakan penuh kemurkaan dan menyiratkan rasa kantuk itu malah tertawa terbahak-bahak hingga nyaris jatuh terduduk jika kakinya tidak dengan sigap menahan keseimbangan tubuhnya. Ia memandang Rae Ra yang wajahnya merah padam entah karena marah atau malu ataupula keduanya, dengan ekspresi menggoda. "Baiklah, Rae Ra, aku tidak akan membocorkannya." balasnya dengan kedipan usil di sebelah matanya.

Rae Ra menunjuk Harim begitu sengit, sedangkan Kyuhyun merasa penasaran bukan main mengenai topik yang dibicarakan Harim. Tapi... Oh, wajah pria itu menunjukkan betapa perasaan membuncah senang tidak bisa ditutupi sedikitpun.

"Harim, lihat saja, aku akan benar-benar menghubungi mantan pacar bodohmu itu dan menceritakan betapa menyedihkannya dirimu setelah putus dengannya! LIHAT SAJA!!" Setelah Rae Ra mengatakan ancamannya kepada Harim, Harim selama beberapa saat tampak tercengang dan tidak bisa membalas ucapan wanita itu. Namun ketika ia sudah akan sungguh-sungguh membocorkan rahasia Rae Ra kepada Kyuhyun, Rae Ra dengan cepat meminta pelayannya untuk pergi dari sana sembari menutup kedua telinga Kyuhyun dengan tangannya.

What's Your Feeling?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang