Chapter 32

211 26 8
                                    

"I will choose what I believe."

Vance Joy – Mess is Mine

ΰ ΰ ΰ

Rae Ra melempar ponselnya dengan asal ke atas meja makan. Kemudian ia memandang Harim yang sejak tadi sibuk dengan ponsel sambil duduk di sampingnya di meja makan itu. "Kyuhyun bilang kau saudara sepupu Henry. Kenapa tidak pernah bercerita padaku?" ujarnya.

Harim menatapnya sambil sedikit mengerutkan alis. "Aku tidak pernah cerita? Apakah kau ingat adik sepupuku yang aku bilang jenius?"

Bibir Rae Ra langsung membulat ketika ia mengingat cerita Harim. "Yang membantumu menyadap ponsel mantan pacarmu yang bodoh itu?"

Harim berdecak saat mendengar ucapan Rae Ra yang mengungkit masa lalu memalukan itu. Tapi kemudian ia mengangguk penuh keengganan. "Ya, itu Henry. Memangnya aku tidak menyebut namanya?"

Rae Ra menggeleng. "Entahlah, aku lupa. Tapi aku tidak menduga bahwa Henry yang tampak seperti laki-laki konyol itu ternyata orang jenius. Pantas saja Kyuhyun sangat mengandalkannya."

"Ya, walaupun sering bersikap konyol dan tersenyum bodoh setiap saat, tapi dia sebenarnya sangat cerdas dan untuk hal-hal mengenai IT, dia benar-benar ahlinya." Sambil berkata seperti itu, Harim kembali sibuk dengan ponselnya untuk membaca surel penting yang dikirim dari kantor.

Rae Ra terdiam, namun tampak ingin mengatakan sesuatu. Hingga akhirnya wanita dengan balutan blazer putih itu mengurungkan niatnya dan mulai menyantap makanan di hadapannya.

"Ada apa, Rae Ra? Katakan saja." Tiba-tiba Harim berkata seperti itu. Bahkan wanita itu sampai menaruh ponselnya ke atas meja dan melihat ke arah Rae Ra dengan penuh perhatian.

Rae Ra mendadak menjadi gugup karena jika Harim sudah memandanginya seperti itu, maka sudah pasti Rae Ra tidak bisa mengelak. Setelah meneguk air mineral dari gelas kaca, ia akhirnya membuka suara, "Hmm... bukan hal penting. Kau sudah mengenalku sejak lama, bukan? Aku hanya ingin tahu pandanganmu mengenai hubunganku dengan Kyuhyun."

Serta merta wajah Harim menyiratkan ketertarikan. "Hubunganmu dengan Kyuhyun? Maksudnya setelah kalian menikah sekarang?"

"Sejak sebelum dan sesudah menikah. Bagaimana menurutmu?"

Harim hanya membutuhkan dua detik untuk memikirkan pandangannya mengenai hubungan Rae Ra dan Kyuhyun yang selama ini sudah menjadi asupannya sejak pertama kali mengenal Han Rae Ra saat kuliah. Ia menjawab, "Aneh. Hubungan kalian aneh. Aku rasa kata itu paling bisa menggambarkan hubungan kalian selama ini, entah sebelum atau sesudah menikah."

Rae Ra tak bisa menahan tawanya. "Hahaha... aneh? Aneh seperti apa?"

"Kau tidak ingat? Aku pernah mengatakan hal ini sekali saat masa kuliah." ujar Harim sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi dan memandang Rae Ra dengan wajah dipenuhi senyuman.

"Aku pikir saat itu kau berkata bahwa hubungan kami aneh karena kami suka bertengkar tapi kemudian bermain bersama lagi."

Harim menggeleng. "Tidak hanya itu. Itu hanyalah bagian kecil dari keanehan hubungan kalian." Rae Ra tidak menjawab apapun dan dengan tenang mendengarkan setiap jawaban Harim. Dan diam-diam menyimpan rasa tertarik tentang topik ini. "Aku yakin sekali pasti kau sering mendengar kata-kata seperti, 'kalian bersahabat tapi seperti berpacaran', benar?"

Rae Ra mengangguk, membenarkan.

Harim kembali bicara, "Karena kalian memang seperti itu, Rae Ra! Kalian sering sekali bertengkar, tapi apakah kau menyadari bahwa pertengkaran kalian tampak seperti pertengkaran sepasang kekasih? Atau bahkan alasan pertengkara kalian tidak jarang disebabkan oleh hal-hal seperti kecemburuan atau keinginan untuk memonopoli satu sama lain. Apakah kau masih bisa menghitung berapa kali kau membuat hubungan Kyuhyun dan pacarnya kandas hingga dia tidak lagi berpacaran dengan siapapun sejak lulus kuliah? Dan apakah kau ingat sudah sesering apa Kyuhyun menjadi penyebab banyak pria menyerah mendapatkanmu? Apakah normal jika sahabat bersikap seperti itu?

What's Your Feeling?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang