"Ada yang ingin aku katakan..." ujar Reo lalu menarik napas dan menghela napas perlahan.
Melihat Reo membuat wajah canggung, Aki pun menganggukkan kepalanya dan bergegas membersihkan tangan, meninggalkan bahan makanan yang hendak ia masak begitu saja, kemudian ia berjalan menghampiri Reo dan duduk di depan Reo—berduanya saling bertukar pandang.
Namun Reo tak membuka mulutnya meski Aki telah sepenuhnya memberi perhatian padanya. Ia merasa mulutnya terlalu berat untuk dibuka, kata-kata tertahan di kerongkongannya.
"Reo?" Aki memanggil lembut.
Reo menghela napasnya lagi dan menjatuhkan kepalanya ke meja makan, membenturkan keningnya ringan ke permukaan meja.
"Haruskah aku mengatakan yang sebenarnya? Tapi bagaimana bila aku akan membuat Aki sedih?! Tapi apa aku harus berbohong? Bagaimana bila sesuatu lebih rumit terjadi dan Aki merasa sakit hati karena tahu selama ini aku menyembunyikan sesuatu darinya?! Argh!! Apa yang harus aku lakukan?!"
"R-Reo?! Ada apa??" tanya Aki yang panik dan terkejut melihat Reo bersikap aneh, tak seperti biasanya. "Reo, apa ada yang terjadi padamu selama kau di London?" tanya Aki, ia menatap Reo gelisah lalu mengulurkan tangannya dan menghalangi kening Reo membentur ke permukaan meja.
Reo berhenti, "....ya, tapi aku tak tahu bagaimana mengatakan ini padamu," gumam Reo pelan.
"Apa yang terjadi selama kau di London?" tanya Aki seraya mengulurkan tangannya yang lain dan membelai kepala Reo lembut.
"..... aku dipecat." Reo melontarkan kalimatnya, ia sendiri terkejut dengan kalimat yang ia pilih untuk diucapkan.
"Eh?"
Mendengar apa yang Reo katakan, Aki menghentikan tangannya dari membelai kepala Reo. Sekali lagi Reo menghela napas panjang sebelum ia mengangkat kepalanya kembali dan menatap Aki yang menatapnya balik dengan wajah bingung.
"Apa kau melakukan kesalahan...?" tanya Aki.
"Ya, mungkin... tapi itu bukan sepenuhnya salahku... tidak, itu salahku karena lalai memeriksa bawahanku hingga terjadi korupsi..." Reo menjawab kemudian memalingkan wajahnya dari Aki, ia mengernyitkan keningnya, membuat wajah tersiksa.
"Luca-niisama tidak memberimu kesempatan...?"
Reo menatap Aki dan membuat Aki terkejut. "Ini semua adalah rencana... ia memecatku supaya ia mendapatkan sahamku!"
"Tunggu dulu, Luca-niisama memecatmu karena menginginkan sahammu?" Aki menatap Reo tak percaya.
"Ah..." Reo hanya menghela napas.
"Tapi... Tapi Luca-niisama..."
"Sesungguhnya selain rapat tahunan, ayah memanggilku untuk menemuinya." Reo mulai mengepalkan tangannya dan semakin membuat wajah tersiksa. "Ia ingin aku untuk menikahi perempuan pilihannya dengan maksud agar aku dapat mewarisi bisnis keluarga dari perempuan itu..."
Kini Aki yang tak dapat berkata-kata selain menatap Reo dengan raut muka pilu.
"Aku menolaknya, aku tak ingin menikah dengannya!" Reo kembali menatap Aki lalu mengambil tangan Aki dan menggenggam tangannya. "Aku hanya ingin bersamamu dan bila aku dapat, aku ingin menikahimu!" ujar Reo.
Aki membelalakan matanya, apa yang Reo ucapkan membuatnya terkejut. Perasaan yang bercampur aduk mulai muncul dan memenuhi dadanya.
"Tapi Ayah begitu marah padaku ketika aku menolak permintaannya... tidak, perintahnya."
"Reo..."
"Aki, aku telah berjanji bahwa aku tak akan pernah lagi meninggalkanmu! Percayalah padaku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love That Find His Way [ 5 ]
RomanceSetelah lima tahun lebih hidup bersama dengan keluarga Narufumi, ada sesuatu dalam diri Reo Fearbright yang mengalami perubahan. Apa yang berubah darinya adalah bahwa ia mendapati dirinya penuh dengan cinta! Setiap hari yang ia lalui selalu diawali...